1. Lifestyle
  2. 5 Fakta Menarik Series "Yang Hilang dalam Cinta"
Lifestyle

5 Fakta Menarik Series "Yang Hilang dalam Cinta"

5 Fakta Menarik Series "Yang Hilang dalam Cinta"

Yang Hilang dalam Cinta. (Special)

Ladiestory.id - Series bertajuk "Yang Hilang dalam Cinta" sedang menjadi tontonan favorit masyarakat Indonesia. Pasalnya, series ini berbeda dengan film sebelum-sebelumnya. Terlebih, "Yang Hilang dalam Cinta" memilliki kisah yang related dengan kehidupan anak muda.

Series ini sudah bisa ditonton di Disney+ Hotstar. Tertarik menontonnya? Yuk simak 5 fakta menarik series "Yang Hilang dalam Cinta"!

Series Terpanjang Pertama yang Disutradarai Yandy Laurens

Yang Hilang dalam Cinta. (Special)

Yandy Laurens merupakan sutradara dan penulis skenario dari Indonesia. Pria berkacamata ini pun sudah menghasilkan sejumlah karya series. Di antaranya bertajuk "Sore: Istri dari Masa Depan", "Axelerate the Documentary", "Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode", hingga "Janji".

Namun, untuk pertama kalinya Yandy Laurens menggarap series terpanjang dalam kariernya di dunia perfilman. Ia mengaku menyelesaikan series "Yang Hilang dalam Cinta" selama 53 hari. Total episode dalam series ini berjumlah 12. Yandy mengatakan, produksi film ini setara dengan tiga film layar lebar.

"Kalau beban script dan produksi rasanya seperti mengerjakan 3 film sekaligus," katanya.

Meski begitu, Yandy mengaku senang memproduksi series ini. Pasalnya, ia bisa mengeksplor bentuk serial secara menyeluruh.

"Jadi ini kesempatan pertama saya mengeksplor bentuk serial secara menyeluruh dalam cerita. Selain cerita, secara produksi, ini (merupakan) produksi terpanjang yang pernah saya jalani, 53 hari," ujar Yandy Laurens.

Skenario Ditulis 1,5 Tahun Lalu

Yang Hilang dalam Cinta. (Special)

Fakta mengejutkannya skenario dalam series ini sudah ditulis 1,5 tahun silam. Hal tersebut pun disampaikan sendiri oleh Yandy Laurens melalui Instagramnya pribadi yang diunggah (18/7/2022).

"Diberi kepercayaan dan kebebasan bercerita yang luar biasa dari pak @chandparwez, Satu setengah tahun yang lalu saya dan @hey_mit menulis dan membuat series ini.

Daan beruntung sekali kebebasan dan kepercayaan itu bisa diterjemahkan kembali ke dalam layar oleh pemain-pemain yang baik dan mahir-mahir sekali," tulis Yandy.

Bertabur Bintang

Yang Hilang dalam Cinta. (Special)

Tak main-main, series ini tak hanya digarap sutradara ternama. Namun series "Yang Hilang dalam Cinta" juga dimainkan oleh aktor aktris ternama Indonesia. Pasalnya, tiga pemeran utama dalam series ini adalah Reza Rahadian, Sheila Dara, dan Dion Wiyoko. Peran mereka bertiga pun didukung oleh para pemain pendamping senior di dunia perfilman Indonesia.

Di antaranya Dwi Sasono, Asri Welas, Ringgo Agus Rahman, Maya Hasan, Maudy Koesnaedi, Rizky Hanggono, dan VJ Daniel. Sehingga, para penonton pun akan dimanjakan dengan visual dan bakat peran mereka.

Ceritakan Toxic Relationship

Yang Hilang dalam Cinta. (Special)

Toxic relationship memang sedang menjadi tren isu di kalangan anak muda. Nah, salah satu film yang mengadaptasi tren isu ini adalah series "Yang Hilang dalam Cinta". Series ini menceritakan seorang perempuan yang terikat dengan hubungan yang toksik. Bahkan, perempuan tersebut tak menyadari keberadaannya pada hubungan yang tidak sehat.

Ia bisa berubah menjadi sosok yang diinginkan oleh pasangannya. Sementara, ia sendiri berubah dan meninggalkan jati diri yang sebenarnya. Selain itu, series ini diangkat dari kisah nyata. Sang sutradara Yandy Laurens mengaku, ia terinspirasi dari kisah cinta temannya sendiri.

Hal itulah yang membantu dirinya untuk bisa menggambarkan toxic relationship. Sehingga, series ini pun bisa sesuai atau related dengan permasalahan yang kini sering dirasakan para anak muda.

Lebih Memanfaatkan Akting Pemain dan Properti Dibanding CGI

Yang Hilang dalam Cinta. (Special)

Seperti judulnya, series ini bersifat fantasi dimana pemeran utama perempuan, yakni Sheila Dara akan hilang atau tak kasat mata. Dara pun hanya bisa dilihat oleh satu pria yang diperankan oleh Dion Wiyoko. Sementara untuk membuat series ini, sang sutradara mengaku tidak bertumpu pada CGI. Ia lebih memilih bertumpu pada logika manusia dan para pemainnya.

"Jadi saya tidak mau bertumpu pada itu (CGI) sebagai plot device atau sarana saya bercerita. Saya bertumpu pada logika manusia dan tentunya para pemain," jelasnya.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel