Ladiestory.id - Novel gadis kretek karya dari seorang penulis Indonesia, Ratih Kumala belakangan kian viral karena akan menjadi serial original pertama Indonesia yang akan di produksi oleh Netflix.
Novel yang terbit pada tahun 2012 ini bercerita tentang seorang Soeraja yang sudah sekarat. Dalam kondisinya yang seperti itu, ia menyebut nama Jeng Yah yang akhirnya membuat ketiga anaknya Karim, Tegar dan Lebas pergi untuk mencari sosok Jeng Yah.
Dalam masa pencarian itu, Karim, tegar dan Lebas dibuat terkejut dengan sejarah berdirinya pabrik rokok kretek milik ayah mereka, Soejagad Raja.
Bukan tanpa alasan novel gadis kretek ini diangkat menjadi serial original Netflix, tentu ada banyak keistimewaan dan hal-hal menarik dalam novel gadis kretek yang perlu kamu tahu.
Melewati Proses Riset yang Panjang
Dalam Instagram live bersama penerbit Gramedia Pustaka Utama, Ratih Kumala mengatakan bahwa novel gadis kretek yang ditulisnya itu membutuhkan waktu yang panjang, sekitar 4 tahun lamanya.
Waktu yang terbilang cukup lama untuk menghasilkan sebuah karya yang luar biasa. Ratih Kumala menggunakan waktu 4 tahun tersebut untuk mencari fakta-fakta dan perkembangan tentang rokok kretek di Indonesia, apalagi dulunya rokok kretek dianggap hanya sebagai obat tradisional oleh masyarakat.
Meraih Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa
Kusala Sastra Khatulistiwa adalah sebuah penghargaan yang berikan kepada penulis sebagai ajang kepedulian terhadap penulis-penulis Indonesia.
Novel gadis kretek karya Ratih Kumala ini berhasil menjadi satu dari sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada tahun 2012 lalu. Padahal, waktu itu novel gadis kretek terbilang baru saja terbit. Sebuah prestasi yang membanggakan bagi Ratih Kumala.
Novel gadis kretek dipuji oleh banyak sastrawan karena ceritanya mengandung banyak makna tentang kehidupan keluarga dan masyarakat.
Novel yang Kental dengan Adat Jawa
Dengan mengambil latar tempat di daerah Jawa tengah dan penceritaan yang berlatar di masa penjajahan Jepang hingga kemerdekaan membuat novel gadis kretek ini memiliki ciri khas tersendiri.
Dalam novel ini, Ratih Kumala sebagai penulis mengangkat kisah dalam tiga masa sekaligus, yaitu masa perkembangan penjajahan jepang, masa awal kemerdekaan hingga masa perkembangan rokok di era industri modern.
Ada banyak istilah-istilah tentang dunia rokok kretek dalam bahasa Jawa yang perlu kamu tahu. Tidak hanya itu, di dalam novel juga dijelaskan bagaimana sistem keuangan dalam adat budaya orang Jawa.
Waw! Menarik sekali, bukan? Tidak hanya membaca tapi novel gadis kretek ini juga ikut menambah wawasanmu.
Ada Bumbu Cinta Dalam Novel
Meski berlatar di masa penjajahan sampai kemerdekaan, novel gadis kretek ini bukanlah sebuah novel kaku yang menceritakan tentang masalah industri dan bisnis yang berkecamuk waktu itu saja. Ada kisah cinta di sana yang terpaksa kandas karena kondisi yang semakin hari semakin memburuk waktu itu.
Novel yang Mengangkat Eksistensi Perempuan
Kalau kamu sudah pernah membaca novel gadis kretek ini, kamu pasti sudah tahu bagaimana ilustrasi yang terpajang di sampul novel. Seorang perempuan Jawa dengan kebayanya menghadap ke depan sembari menjepit sebatang kretek di antara dua jarinya.
Gambar yang ada di dalam novel tersebut merupakan simbol yang berisi pesan tentang eksistensi seorang perempuan. Tidak hanya laki-laki, perempuan juga mampu berjaya dalam sebuah bisnis rokok kretek.
Makna tersebut juga mengisyaratkan kapada kaum perempuan, dalam hal apapun perempuan juga bisa setara dengan kaum laki-laki.