1. Lifestyle
  2. 5 Fakta Menarik Film "Mumun", Adaptasi dari Sinetron "Jadi Pocong"
Lifestyle

5 Fakta Menarik Film "Mumun", Adaptasi dari Sinetron "Jadi Pocong"

5 Fakta Menarik Film "Mumun", Adaptasi dari Sinetron "Jadi Pocong"

Poster film Mumun. (Special)

Ladiestory.id - Poster film horor komedi "Mumun" telah dirilis pada Kamis (24/2/2022). Dee Company selaku rumah produksi film tersebut menyampaikan bahwa film "Mumun" akan segera tayang di bioskop Indonesia. Hanya saja, tidak dijelaskan tanggal peluncuran film tersebut. Film "Mumun" menjadi salah satu film Indonesia yang banyak dinantikan oleh penikmat film Tanah Air.

Siapa yang tak mengenal pocong Mumun? Generasi 2000-an mungkin sudah tak asing dengan sosok tersebut. Sosok pocong Mumun dikenal dengan image menyeramkan, yang memiliki mata hijau menyala dan balutan kain kafan.

Pocong Mumun kerap bergentayangan menunjukkan wujudnya. Namun, meskipun menyeramkan, sosok pocong Mumun dinilai dapat menjadi legenda yang dikenang oleh banyak orang. Sehingga, tak mengherankan jika film Mumun menjadi salah satu film horor Indonesia yang dinantikan. Ladiestory.id telah merangkum lima fakta menarik film "Mumun" yang akan segera tayang di bioskop. Simak yuk!

Adaptasi dari Sinetron "Jadi Pocong"

 

Ilustrasi pocong Mumun. (Special)

Bagi generasi 2000-an tentu masih ingat dengan pocong Mumun. Pocong Mumun merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam sinetron "Jadi Pocong".

Sinetron tersebut pernah menghiasi layar televisi Indonesia pada 12 Juni 2002 hingga 08 Oktober 2003. Sinetron "Jadi Pocong" begitu fenomenal kala itu.

Sinetron ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Mumun yang telah meninggal. Namun, akhirnya jenazah Mumun bergentayangan menjadi pocong. Hal ini disebabkan karena saat dimakamkan, tali pocong pada jenazah Mumun lupa dilepas.

Sinetron bergenre horor komedi ini sangat dinantikan oleh para pemirsa kala itu. Sehingga, ketika muncul kabar akan diangkat ke film layar lebar, banyak masyarakat yang menantikannya untuk bernostalgia dengan sosok pocong fenomenal tersebut.

 

Kisah Cinta Mumun dan Juned

 

Ilustrasi Mumun dan Juned. (Special)

Hampir sama dengan versi sinetron, film "Mumun" juga menceritakan tentang kisah cinta antara Mumun dan Juned. Keduanya merupakan sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Namun sayang, kisah cinta mereka tidak berujung ke pernikahan. Hal ini dikarenakan Mumun telah meninggal terlebih dulu sebelum menikah dengan Juned. Sepasang kekasih yang saling mencintai tersebut akhirnya harus terpisahkan. 

Melalui film "Mumun" nantinya para penonton dapat bernostalgia kembali dengan kisah cinta Mumun dan Juned. Penonton lainnya yang belum mengenal cerita pocong fenomenal Mumun, juga tetap bisa menikmati film tersebut. Pasalnya, film ini akan menceritakan asal muasal pocong Mumun dari awal secara runtut.

 

Ciri Khas Pocong Mumun

 

Ilustrasi pocong Mumun. (Special)

Pocong Mumun identik dengan sorot mata hijau menyala dengan balutan kain kafan. Dalam film "Mumun" ciri khas tersebut tidak dihilangkan.

Berdasarkan poster yang telah dirilis, ditampakkan bahwa sosok pocong yang ada memiliki sorot mata hijau yang menyeramkan. Hal itu nantinya yang dapat membuat para penonton dapat bernostalgia dengan pocong Mumun.

 

Hasil Karya Rizal Mantovani

 

Rizal Mantovani. (Special)

Rizal Mantovani merupakan salah satu sutradara kebanggan Indonesia. Berkat tangan dinginnya, beberapa judul film banyak diminati masyarakat dan laris di pasaran.

Beberapa judul film tersebut diantaranya "Jelangkung (2001)", "Kuntilanak (2006)", dan juga "Eiffel.. I'm in Love 2 (2018)". Diharapkan dengan keterlibatan Rizal Mantovani sebagai sutradara, film "Mumun" dapat menjadi film horor Indonesia yang berkesan dan membekas di benak para penonton.

 

Keterlibatan Mandra

 

Mandra. (Special)

Mandra merupakan seorang yang menciptakan dan memproduseri sinetron "Jadi Pocong". Dalam versi film, Mandra juga ikut terlibat dalam proses produksinya. Keterlibatan pelawak Mandra tersebut dengan tujuan agar alur cerita film "Mumun" sesuai dengan kehidupan sekarang dengan tidak meninggalkan alur cerita aslinya. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel