Ladiestory.id - Lokasi syuting film "Pengabdi Setan 2" ramai dikunjungi oleh masyarakat. Namun, kini lokasi tersebut telah ditutup lantaran keselamatan pengunjung. Mengingat bangunan tersebut diketahui sudah dalam kondisi terbengkalai.
Meski begitu, pengunjung masih diperbolehkan untuk mengambil foto-foto dari luar gedung. Walau tak boleh masuk, namun ketahui yuk 5 fakta lokasi syuting film horror "Pengabdi Setan 2".
Ditemukan melalui Twitter
Rupanya pencarian lokasi syuting film “Pengabdi Setan 2: Communion” pun tak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, Joko Anwar selaku sutradara harus mencari lokasi selama 1,5 bulan, sebelum akhrinya menemukan gedung tersebut.
Bahkan, Joko Anwar menemukan lokasi tersebut pun dari media sosial. Saat proses pencarian, ia dibantu oleh salah satu pengguna Twitter bernama Gabriella. Ia membantu dan memberi tahu Joko Anwar bahwa ada gedung yang bisa dijadikan lokasi film horror.
Gedung itu merupakan rumah susun atau rusun yang berada di daerah Jakarta Timur. Setelah dicari tahu, rupanya gedung tersebut pun memang dalam keadaan kosong. Akhirnya Joko Anwar memutuskan menggunakan rusun itu sebagai lokasi syuting film horor "Pengabdi Setan 2".
Selama satu bulan, ia mempersiapkan rusun tersebut untuk dijadikan lokasi syuting. Kemudian, selama satu bulan, para kru dan pemeran Pengabdi Setan 2 syuting di lokasi tersebut.
“Kami temukan (lokasi syuting) atas bantuan netizen setelah mencari selama empat bulan nggak bisa menemukan.” ujar Joko.
Rusun Terbengkalai dan Kosong 15 Tahun
Suasana atau vibe horor pun terbangun secara alami dari lokasi syuting film tersebut. Pasalnya, rumah susun tersebut merupakan gedung yang memang terbengkalai sehingga Joko Anwar tak perlu merusak bangunan tersebut.
Banyak dinding yang belum terbangun di rusun tersebut. Bahkan, lift pun belum terpasang. Sehingga, kru film dengan sengaja memasang lift untuk kebutuhan syuting.
Tak hanya itu, fakta mengejutkan lainnya adalah rusun tersebut memang sudah kosong selama 15 tahun. Sehingga vibe seram dan menakutkan pun memang sudah dirasa secara alami.
Diketahui, rusun terbengkalai itu belum pernah dihuni oleh siapa pun. Tak lain tak bukan, lantaran rusun tersebut belum selesai dibangun.
Joko Anwar pun tak perlu membayar lokasi syuting tersebut. Namun, memang Joko Anwar telah melakukan perizinan terlebih dahulu. Bahkan, selama proses syuting, para ahli melakukan pengamatan di lokasi agar aman.
Ada Area Terlarang di Lantai 7
Rusun tersebut pun memiliki area terlarang yakni pada lantai 7. Diketahui, area tersebut tidak boleh dimasuki oleh masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Keamanan Pasar Sumber Arta, Slamet.
Ia menceritakan bahwa pernah ada kejadian tidak mengenakan di lantai tersebut. Dulu, pernah ada seorang ibu-ibu yang di duga ODGJ. Ibu-ibu tersebut lari ke arah rusun yang mengatakan anaknya diculik dan dibawa ke lantai 7.
Lantas Slamet pun mengaitkan cerita tersebut dengan berbagai mitos, terutama larangan lantai 7. Sehingga, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lantai 7 pun menjadi area terlarang.
"Sebenarnya bukan enggak boleh atau dilarang. Ya karena ada beberapa kejadian seperti itu, mitos-mitos di lantai 7. Salah satunya itu. Iya (takut hal yang tidak diinginkan terjadi)," kata Slamet.
Sebenarnya hanya 10 Lantai
Pada kenyataannya rusun tersebut hanya memiliki 10 lantai saja. Namun, memang Joko Anwar mengubah gedung tersebut seolah-olah menjadi 14 lantai.
Tara Basro Sebut Lokasi Terseram
Keseraman dari lokasi syuting tersebut pun telah diungkapkan oleh aktris Tara Basro. Bahkan, ia merasakan aura seram pada setiap sudut gedung itu. Perasaan tersebut telah ia rasakan semenjak datang pertama kali ke lokasi syuting tersebut.
Meski menyeramkan, namun Tara Basro tertantang untuk mengeksplor rumah susun itu. Ia pun merasakan ada keseruan yang berbeda dari film horror sebelumnya.
