Ladiestory.id - “Lady Chatterley's Lover” merupakan salah satu film romantis yang akan segera ditayangkan melalui Netflix pada 2 Desember 2022. Film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karya D.H. Lawrence ini sempat menuai kontroversi.
Beberapa negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia bahkan sempat menolak serta memboikot novel tersebut. Hal ini lantaran isi dari novel tersebut dinilai tidak sesuai dengan peradaban yang berlaku pada masa itu.
Meski akhirnya setelah melalui persidangan yang cukup panjang, novel “Lady Chatterley's Lover” boleh diterbitkan secara resmi pada 1952. Jika novelnya saja sudah menuai kontroversi, lalu bagaimana dengan filmnya? Ladies, agar kamu tidak semakin penasaran, simak fakta menarik “Lady Chatterley's Lover” berikut ini.
Tayang Pertama Kali di BBC One
Film "Lady Chatterley's Lover" pertama kali digarap oleh Jed Mercurio dan ditayangkan melalui BBC One pada (6/9/2015) silam. Ternyata. tidak hanya novelnya saja yang menuai kontroversi, film ini juga menuai banyak kontroversi.
Meski beberapa bagian telah dihapus dan disesuaikan dengan budaya yang berlaku, namun beberapa kalangan tetap beranggapan jika film tersebut terlalu vulgar, terutama bagi wanita bangsawan atau kelas menengah ke atas.
Para Pemain
Meski menuai kontroversi di beberapa kalangan, film ini banyak di remake dan diangkat ke layar lebar, lintas generasi. Pada versi terbaru, Laure de Clermont-Tonnerre me-remake film ini dengan menghadirkan sejumlah artis ternama seperti Emma Corrin, Jack O'Connell, Joely Richardson, Nicholas Bishop, Faye Marsay, Sandra Huggett, Ella Hunt, Eugene O'Hare, dan Rachel Andrews.
Sinopsis
"Lady Chatterley's Lover" menceritakan tentang kisah asmara seorang wanita kelas atas bernama Lady Constance Chatterley atau yang akrab disapa Connie. Ia terpaksa menikah dengan seorang pria kaya raya yang tidak dicintai bernama Sir Clifford Chatterley. Pada suatu hari, Sir Clifford Chatterley bertugas dalam perang besar yang membuatnya menjadi lumpuh seumur hidup.
Setelah kejadian tersebut, Sir Clifford Chatterley menjadi pribadi yang tidak menyenangkan bagi Connie. Suaminya tersebut lebih sering menghabiskan waktu dengan membaca buku atau mengurus surat-surat tanah dibandingkan menghabiskan waktu dengan dirinya.
Pengabdian sebagai seorang istri yang setia membuat Connie kerap merasakan kesepian dalam hidup yang dijalaninya. Ia merasa membutuhkan seorang teman atau sahabat untuk mencurahkan rasa bosan dan cinta yang ada di hidupnya.
Sampai suatu ketika, ia bertemu dengan Oliver Mellors, yang merupakan pekerja kebun di tempat tinggalnya. Oliver Mellors adalah seorang pekerja kasar atau bawahan dari Sir Clifford Chatterley. Ia hidup dari kemiskinan dan tinggal di tengah hutan.
Jalinan persahabatan yang tak lazim pun terjadi antara Connie dan Oliver Mellors, mengingat status Connie adalah majikannya, Oliver Mellors selalu berusaha menjaga sikapnya. Sampai suatu hari persahabatan yang mereka jalin menjadi sebuah cinta yang membara.
Dalamnya perasaan cinta, Connie membuatnya menembus batas status sosial wanita kelas atas dengan seorang pekerja kebun. Mereka menjalin asmara yang dibumbui kepuasan layaknya wanita dan pria. Tak hanya sekali, bahkan Connie ingin melakukannya setiap kali melihat Oliver Mellors. Mereka bisa melakukannya di mana saja, seperti hutan, kebun, bahkan tanpa alas sekalipun.
Connie menyadari bahwa hal tersebut tidak benar dan tidak pantas ia lakukan. Namun, ia juga membutuhkan cinta layaknya wanita pada umumnya. Hubungan cinta panas itu akhirnya membuat Connie harus mengambil sebuah keputusan. Status sosial dalam pernikahan atau mengejar cinta yang ia impikan.
