Ladiestory.id - Walau kian banyak orang tua yang memilih hanya memiliki satu anak saja, ternyata masih banyak fakta anak tunggal yang tenggelam di antara beragam mitos yang beredar.
Jika berdasarkan situs jstor.org, mitos negatif mengenai anak semata wayang sebetulnya bermula dari pernyataan psikolog G. Stanley Hall lebih dari satu abad silam, yang berpendapat jika menjadi anak satu-satunya merupakan sebuah penyakit.
Pastinya sekarang ini pendapat tersebut telah terbantahkan. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian berjudul The Only Child Grows up: A Look at Some Characteristics of Adult Only Children yang diterbitkan oleh Research Gate. Dari penelitian ini dijumpai jika anak tunggal biasanya memiliki pendidikan dan jabatan pekerjaan yang lebih tinggi.
Fakta dan Mitos Anak Tunggal
Lalu, apa saja fakta dan mitos anak tunggal? Simak informasi berikut ini!
1. Anak Tunggal Itu Agresif dan Bossy
Tidak sedikit orang tua yang tidak ingin buah hatinya bermain dengan anak tunggal, yang diklaim bossy, tidak mau kalah, serta agresif sebab terbiasa dibiarkan berbuat seenaknya di rumah.
Tapi psikolog sosial Susan Newman Ph.D., menyatakan fakta anak semata wayang sebetulnya malah mudah bergaul dan diajak bekerja sama agar dapat digemari dan diterima dengan baik oleh teman sebaya ataupun orang lainnya.
2. Anak Tunggal Itu Kesepian
Mitosnya, anak tunggal itu kerap merasa sedih serta kesepian sebab tidak memiliki saudara dan teman bermain di rumah. Bahkan tidak jarang orang tua yang memiliki anak tunggal didorong guna menambah anak untuk kelancaran perkembangan Si Kecil.
Sebuah penelitian yang dirilis oleh jurnal Observer malah menjumpai fakta anak tunggal itu jauh lebih bahagia daripada anak yang memiliki saudara kandung, sebab memperoleh dukungan dan perhatian penuh dari orang tua dan tidak perlu menghadapi permasalahan antarsaudara.
3. Anak Tunggal Itu Malas dan Terlalu Santai
Banyak yang mengira anak tunggal tak pernah merasa kekurangan dan keperluannya selalu terpenuhi, hingga dia tumbuh menjadi pribadi yang malas, tidak kreatif, serta terlalu santai ketika menghabiskan waktu.
Mitos ini salah kaprah, sebab beragam hasil penelitian malah menunjukkan kerap menghabiskan waktu luang sendiri menjadikan anak tunggal lebih kreatif dan mawas diri serta lebih leluasa mencoba hal baru hingga mengembangkan potensi dirinya.
Jadi fakta anak tunggal yang sebetulnya yaitu dia lebih kreatif dan mawas diri sebab terbiasa mengerjakan beragam hal sendiri.
4. Anak Tunggal Lebih Pintar
Banyak yang mengklaim menjadi anak tunggal menjadikannya jadi lebih pintar dari anak-anak yang tumbuh dengan kakak atau adik. Sejumlah studi juga menemukan jika anak tunggal di masa kanak-kanak mempunyai prestasi akademis yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan mereka yang memiliki saudara kandung.
Sebuah penelitian yang bertajuk Quantitative Review of the Only Child Literature: Research Evidence and Theory Development melaksanakan review dari 115 penelitian dan menemukan jika anak tunggal mempunyai hasil tes IQ yang lebih tinggi dan lebih baik secara akademis.
Kelompok yang dapat mengalahkan hasil dari anak tunggal merupakan anak pertama dan juga mereka yang baru mempunyai saudara kandung. Penting diketahui jika perbedaan intelektualitas umumnya dijumpai oleh anak-anak yang berada di play group tapi lebih sedikit di anak yang telah beranjak dewasa. Hal ini menunjukkan jika perbedaan kecerdasan dapat dikikis sedikit demi sedikit.
Tak itu saja, kesehatan mental dari anak tunggal dan anak yang mempunyai saudara juga diuji. Dan lagi-lagi tak ada perbedaan di antara mereka dilihat dari tingkat kecemasan, kepercayaan diri serta masalah perilaku.
Apakah fakta dan mitos di atas ada dalam diri kamu, si anak tunggal?