Siapa yang tak suka dengan rasa gurih, manis, dan pedas yang terkandung di dalam junk food? Hampir dari semua kita menyukai makanan cepat saji. Selain rasanya yang (biasanya) enak dan air liur meleleh, junk food juga mudah dibeli dan bisa diantar ke lokasimu secepat kilat. Belum lagi harganya yang juga relatif terjangkau.
Tentu, segala kemudahan yang kita dapatkan itu bisa menjadikan kita semakin bergantung kepada jenis makanan yang satu ini. Akan tetapi, di balik segala kenikmatan yang diberikannya, kebanyakan junk food mengandung banyak gula, minyak, sirup jagung fruktosa tinggi, tepung, pemanis buatan, lemak trans, monosodium glutamat (MSG), dan lainnya, yang bisa meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, serta kanker. Tak cuma itu, ada juga lima dampak mengonsumsi junk food terlalu sering yang perlu kita pikirkan dari sekarang.
1. Menurunkan nafsu makan
Biasanya, junk food mengandung sedikit sekali nutrisi yang dibutuhkan tubuh, tapi dapat dengan cepat membuat perut kita kenyang. Misalnya saja, ketika kita menyantap setangkup burger, seloyang pizza, atau sepiring gorengan dengan minyak berlemak jenuh. Tentu kita menjadi kekenyangan dan tidak bernafsu untuk makan lagi (makanan yang lebih bergizi). Padahal, semestinya kita perlu mengimbanginya dengan mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi. Namun, saking kenyangnya dengan makanan yang mengandung tepung dan minyak itu, kita pun jadi malas makan lagi dan tanpa sadar tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
2. Meningkatkan risiko kerusakan ginjal dan hati, dan gangguan pencernaan
Ternyata selain bisa meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan kanker, terlalu sering menyantap junk food juga bisa memperbesar risiko kerusakan ginjal, gangguan pencernaan, serta kerusakan hati lho, Ladies. Hal itu bisa terjadi karena makanan cepat saji berkadar natrium tinggi dapat menyebabkan penyakit ginjal, serta adanya sodium yang menyebabkan penumpukan cairan di ginjal. Sementara itu, junk food juga menyebabkan masalah pencernaan seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan irritable bowel syndrome (IBS). Tak berhenti di situ, terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji ini juga bisa meracuni hati, sebab biasanya makanan ini tinggi lemak dan gula.
3. Memengaruhi kesuburan pria dan wanita
Terlalu sering mengonsumsi junk food juga bisa menyebabkan infertalitas yang bisa terjadi pada pria maupun wanita. Sebab, makanan cepat saji bisa mengakibatkan berbagai masalah reproduksi yang membuat jumlah sperma terlalu sedikit, serta meningkatkan risiko cacat lahir atau kelainan pada kondisi bayi di dalam rahim yang belum dilahirkan.
4. Memengaruhi kesehatan kulit
Melansir dari laman Boldsky, ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa anak-anak dan remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari tiga kali per minggu, bisa berisiko lebih tinggi terkena eksim parah, dibanding mereka yang tidak mengonsumsinya. Selain itu, menyantap terlalu sering jenis makanan olahan dan gorengan juga bisa menyebabkan munculnya jerawat pada kulit wajahmu, Ladies.
5. Menyebabkan masalah memori pada otak
Mengonsumsi junk food yang mengandung lemak dan gula yang tinggi secara berlebihan juga bisa merusak daya ingatmu lho, Ladies. Selain itu, makanan cepat saji ini juga bisa memperlambat kecepatan belajar, mengganggu daya ingat, serta mengacaukan perhatian dan fokus. Kamu tidak mau 'kan, jika sudah capek-capek belajar, tapi malah terganggu dan tidak bisa terserap dengan baik hanya karena terlalu sering makan junk food?
Kesimpulannya: ada baiknya untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji, dan menggantinya dengan menyantap makanan sehat yang bisa memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhmu mulai dari sekarang! Akan tetapi bukan berarti dilarang ya, menikmati makanan cepat saji! Ingat prinsip 80-20: 80 persen makanan sehat, sisanya silakan dipakai untuk menghibur dan memanjakan diri!