Ladiestory.id - Halodoc telah mengembangkan dan melengkapi ekosistemnya dengan melakukan kemitraan bersama lebih dari 20 penyedia asuransi sejak 2018.
Melalui kemitraan Halodoc dengan penyedia asuransi, memungkinkan pengguna yang terhubung ke layanan asuransi bisa mengajukan klaim asuransinya secara lebih efektif. Kemitraan ini juga membuat pengguna dapat merasakan kualitas layanan kesehatan yang sama dengan harga yang lima kali lebih terjangkau.
“Sebagai perbandingan, proses seorang pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara konvensional biasanya memakan waktu sekitar 4 jam,” kata Jonathan Sudharta, CEO & Co-Founder Halodoc.
Waktu tersebut termasuk saat individu pergi ke fasilitas kesehatan dan menjalani proses administrasi, antrean untuk dokter, menebus resep, melakukan pembayaran, hingga kembali ke rumah.
Lebih lanjut, pengguna yang terhubung ke layanan asuransi dapat mengakses konsultasi dokter online selama 24 jam, kemudian mendapatkan resep, dan obat diantar langsung ke rumah dengan pembayaran non tunai.
Berbagai kemitraan antara layanan Halodoc dan penyedia asuransi menawarkan manfaat dan kemudahan terlengkap di industri kesehatan digital, termasuk Cashless Payment untuk layanan rawat jalan dan Third-Party Administration (TPA) and Administration Service Only (ASO).
Cashless Payment untuk layanan rawat jalan berguna agar proses klaim pasien jadi lebih sederhana. Pasalnya, biaya perawatan secara otomatis dipotong dari asuransi perusahaan.
Third-Party Administration (TPA) and Administration Service Only (ASO) merupakan sistem yang membantu perusahaan dan penyedia asuransi, untuk mengelola administrasi asuransi karyawan. Tujuannya, untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang layanan dan proses pelaporan klaim.
Kemitraan ini terus dikembangkan seiring meningkatnya adopsi layanan kesehatan secara digital, seperti layanan konsultasi dokter, pembelian obat, hingga layanan rawat jalan.
“Masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya asuransi yang terbukti dengan adanya peningkatan penetrasi asuransi. Namun, masih banyak nasabah asuransi yang belum mengetahui manfaat dari proteksi asuransinya, ketidaklengkapan administrasi sering kali menghambat proses klaim,” tambah Jonathan.
Pemerataan akses kesehatan di Indonesia masih terus dilakukan secara bahu membahu antara pemerintah dan swasta.
Kementerian Kesehatan RI telah memberikan dukungannya bagi platform digital melalui peta jalan strategi transformasi digital sektor kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kami sebagai startup di sektor kesehatan terus konsisten mendukung inisiatif pemerintah dengan selalu menghadirkan solusi inovatif bagi permasalahan kesehatan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menggandeng berbagai mitra asuransi untuk dapat memberikan kemudahan layanan asuransi bagi banyak perusahaan di Indonesia,” tutup Jonathan.