1. Health
  2. Identik dengan Valentine, Ini 5 Efek Makan Cokelat Berlebihan
Health

Identik dengan Valentine, Ini 5 Efek Makan Cokelat Berlebihan

Identik dengan Valentine, Ini 5 Efek Makan Cokelat Berlebihan

Ilustrasi cokelat. (Special)

Ladiestory.id - Februari menjadi bulan yang sangat spesial bagi sebagian orang. Pasalnya, di bulan ini ada satu hari yang dianggap sebagai hari penuh kasih sayang, yaitu hari Valentine. Saat memperingati hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari, banyak orang yang saling tukar kado ataupun memberikan kado spesial untuk orang tersayang. Nah, umumnya kado yang diberikan itu berupa cokelat atau bunga. 

Rasa manis dari cokelat dianggap bisa mewakili rasa sayang terhadap seseorang. Sehingga, tak heran jika makanan ini sering dijadikan kado saat Valentine dan identik dengan sesuatu yang romantis. Namun, ternyata mengonsumsi cokelat terlalu banyak juga bisa menimbulkan dampak negatif lho. Nah, Ladiestory.id telah merangkum lima efek jika makan cokelat secara berlebihan. 

Berat Badan Naik

Ilustrasi cokelat dan berat badan. (Special)

Umumnya, cokelat yang banyak digunakan sebagai kado Valentine adalah cokelat kemasan. cokelat tersebut bukanlah cokelat murni, melainkan sudah dicampur dengan susu, krim, maupun pemanis. Sehingga membuat cokelat tersebut memiliki kandungan gula dan kalori yang cukup tinggi. 

Mengonsumsi makanan yang tinggi kalori akan membuat terjadinya penumpukan lemak. Tentu saja hal ini dapat membuat berat badanmu naik, Ladies. Bahkan, jika kamu mengonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang panjang, maka dapat menyebabkan obesitas.

Gigi Rusak

gigi berlubang. (Special)

Efek samping selanjutnya yang dapat terjadi jika kamu mengonsumsi cokelat secara berlebihan adalah meningkatkan risiko kerusakan gigi. Risiko kerusakan gigi tidak hanya dialami oleh anak-anak, namun juga orang dewasa. 

Apalagi jika kamu tidak rajin menggosok gigi. Maka, sisa-sisa cokelat akan menempel di gigi dan mengendap di sel gigi. Jika dibiarkan, maka akan membuat gigimu menjadi rusak dan berlubang. 

Migrain

Ilustrasi sakit kepala. (Special)

Terlalu banyak mengonsumsi cokelat juga bisa membuat kamu mengalami migrain, lho. Migrain atau sakit kepala sebelah adalah kondisi di mana kamu merasa kepala berdenyut dengan hebat hanya di satu area saja, misalnya bagian kepala kanan atau kiri.

Penyebab migrain ada banyak macamnya, termasuk karena terlalu banyak mengonsumsi zat tiramin, histamin, dan fenilalanin. Ketiga zat tersebut diketahui juga terdapat dalam cokelat. Jadi, mengonsumsi cokelat terlalu banyak sama saja dengan memperbesar risiko terjadinya migrain. 

Osteoporosis

Ilustrasi osteoporosis. (Special)

Efek samping selanjutnya dari mengonsumsi cokelat secara berlebihan adalah dapat menganggu kesehatan tulang. Dalam cokelat terdapat kandungan kandungan cocoa butter, gula, dan methylxanthine. Ketiga kandungan tersebut jika masuk ke tubuh dalam jumlah banyak maka dapat menyebabkan kepadatan tulang menurun.

Hal ini dapat berakibat terjadinya osteoporosis hingga patah tulang. Meskipun masih berusia muda, namun risiko osteoporosis bisa saja terjadi jika kamu terlalu sering mengonsumsi cokelat. 

Kanker

Ilustrasi Gerakan Peduli Kanker Payudara. (Special)

Efek samping mengonsumsi cokelat yang terakhir adalah dapat memicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena dalam olahan biji kakao, termasuk cokelat kemasan ternyata mengandung kadmium. Kadmium adalah sejenis logam beracun yang ada di alam.

Umumnya logam beracun ini berasal dari sumber industri dan pertanian yang kemudian terserap oleh tumbuhan kakao. Hingga akhirnya tersimpan di daun dan biji cokelat. 

Kadmium memiliki efek yang sangat berbahaya bagi tubuh. Bahkan, jika kamu mengonsumsi makanan yang tercemar kadmium, maka akan membuat logam tersebut menumpuk di tubuh. Sehingga, dapat menyebabkan kerusakan organ seperti paru-paru, ginjal, tulang, dan mengganggu perkembangan janin dalam kandungan.

Ladies, itulah lima efek samping mengonsumsi cokelat secara berlebihan. Mengonsumsi cokelat boleh saja, namun tetap harus dibatasi, ya dan imbangi dengan pola hidup yang sehat. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel