Ladiestory.id - Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di pertengahan 2023 mempersembahkan rangkaian program yang dirangkum dalam kesatuan “DKJ FEST 2023”. Menyuguhkan program-program unggulan dari Komite Seni Rupa, Komite Film, dan Komite Tari DKJ.
Rangkaian program ini merupakan wujud upaya dan kerja-kerja penguatan ekosistem seni yang semakin tangguh, juga menjaga kepentingan publik seni Jakarta. DKJ FEST 2023 mengambil tajuk “KELINDAN : Meretas Kahar Ekosistem Seni”. Seperti ujar peribahasa, "lalu penjahit, lalu kelindan", yang bermakna, apabila ikhtiar awal berhasil, maka kerja berikutnya pun akan berjaya. Ada sinergi, ada sinambung, dalam makna itu.
Sebagai nomina, 'kelindan' berarti benang yang baru dipintal, juga berarti benang yang sudah dimasukkan ke dalam lubang jarum untuk menjahit. Sebagai verba, 'berkelindan' berati erat menjadi satu.
Gabungan dari dua makna itulah yang menjadi semangat dan sikap Dewan Kesenian Jakarta melihat persoalan, tantangan, kehidupan kesenian kita di Jakarta akhir-akhir ini.
DKJ Fest 2023 adalah sebuah pembacaan situasi ekosistem seni di Jakarta, pernyataan sikap terhadap situasi kahar di beberapa ruang seni di Jakarta, dan pernyataan artistik atas situasi kesenian di Jakarta dulu, kini, dan nanti.
Situasi kahar yang dimaksud adalah akumulasi persoalan sejak pra-revitalisasi, revitalisasi, hingga pasca-revitalisasi fisik TIM. Seiring munculnya bangunan dan ruang-ruang baru, muncul persoalan besar: sebuah kasus terkhianatinya watak ruang publik dari ruang-ruang seni dalam ekosistem di Jakarta.
Urbanisasi sering membuat warga kota metropolitan seperti Jakarta kehilangan hak publik mereka untuk memiliki, mengakses, dan menikmati ruang kesenian. Di satu sisi, hak itu tergusur kepentingan korporasi, di sisi lain hak itu tergerus oleh kuasa/logika birokrasi.
Ketika revitalisasi ruang seni seperti TIM mengancam keberlanjutan wataknya sebagai ruang publik, maka ekosistem kesenian secara umum juga terancam. Sejarah dan praktik kesenian di TIM sejak awal berdiri di 1968 selalu memiliki aspek pencapaian dan pemajuan seni semasa yang bersifat lokal, nasional, dan internasional. Bila watak ruang publik tersebut secara sistematis diabaikan atau diingkari, maka ruang seni bagi publik itu telah terkhianati.
“DKJ Fest adalah salah satu upaya merebut kembali ruang seni agar tetap menjadi ruang publik”, begitu kata Yola Yulfianti, Ketua Komite Tari DKJ.
Satu dari sekian upaya DKJ, AJ, dan IKJ untuk mengadvokasikan penjagaan watak ruang publik di Jakarta. Dalam kahar ekosistem seni di TIM, seluruh komite dan komisi DKJ tetap menghidupkan seni bagi publik lokal, nasional, dan internasional, antara lain seperti terlihat dalam program-program di DKJ Fest 2023.
“DKJ Fest adalah sebuah wahana untuk setiap komite dan komisi di Dewan Kesenian Jakarta memapar pembacaan situasi dan capaian kesenian selama setahun. Sebuah perluasan semangat 'Suara Jernih dari Cikini'. DKJ Fest 2023 juga punya posisi khusus, menjadi salah satu komunikasi publik serangkaian pertanggungjawaban kerja DKJ dalam periode 2020 – 2023
yang akan segera tuntas.” ungkap Hikmat Darmawan, Wakil Ketua 1 DKJ.
Dalam penyelenggaraannya di tahun ini, DKJ FEST 2023 menyuguhkan Pameran Arsip dan Koleksi DKJ dengan tajuk "Pekan, Pesta, Festival: Bermula dari Cikini Raya 73", Pameran Maestro Film Indonesia "Silang Visual: Film dan Seni Rupa Grafis", Pekan Koreografi Indonesia, Interdisipliner, Unboxing Tari, Diskusi, Pemutaran Film, dan Lokakarya.
DKJ FEST 2023 dapat dinikmati publik mulai tanggal 20 Juni – 7 Juli 2023, di area Gedung Trisno Soemardjo dan Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Komite Seni Rupa DKJ menyuguhkan Pameran Arsip dan Koleksi DKJ bertajuk "Pekan, Pesta, Festival: Bermula dari Cikini Raya 73" yang dikuratori oleh Esha Tegar Putra. Dapat dinikmati publik mulai tanggal 23 Juni – 7 Juli 2023, buka setiap hari (kecuali hari libur Nasional) mulai pukul 10.00 – 20.00 WIB di Galeri Cipta 2, Gedung Trisno Soemardjo Lt. 3.
Pameran ini menyuguhkan 59 poster, 5 koleksi lukisan, 118 foto, arsip audio, dan arsip surat. Pameran ini merupakan distribusi pengetahuan sekaligus bentuk pertanggungjawaban Dewan Kesenian Jakarta kepada publik Seni, terkait pengelolaan dan pendayagunaan Arsip koleksi DKJ dengan baik.
Selain Komite Seni Rupa, Komite Film DKJ dalam rangkaian DKJ FEST menyuguhkan Pameran Maestro Film Indonesia dengan tajuk “Silang Visual: Delsy dalam Film dan Seni Rupa”.
Pameran ini mengangkat tokoh film dan seni rupa Indonesia, Delsy Sjamsumar. Dia menjadi tokoh inovatif yang dilupakan karena arsip dan kenangan tentang kerkayaan beliau terserak, diluar lingkar pengakuan seni yang resmi. Kekaryaan mencakup bidang grafis, ilustrasi, komik, jurnalistik, hingga produksi film. Dari arsip dan pengatahuan yang disuse oleh tim kurasi dan riset Komite Film DKJ. Pameran ini dilaksanakan sebagai pintu awal kajian wilayah luar penyutradaraan atau penulisan dalam sejarah film Indonesia.
Kurator pameran, Yuki Aditya (direktur festival film Arkipel) bersama tim riset yang dibantu banyak pihak menyajikan sebuah bingkai awal membaca Delsy sebagai wujud silang visual sejarah kesenian modern kita. Pameran dapat dinikmati publik publik mulai tanggal 23 Juni – 7 Juli 2023, buka setiap hari (kecuali hari libur Nasional) mulai pukul 10.00 – 20.00 WIB di Galeri Cipta 1, Gedung Trisno Soemardjo Lt. 3.
Komite Film juga menyelenggarakan Sayembara Menulis Kritik Film dalam rangka meningkatkan percakapan dan obrolan sesama penggemar film menjadi dikursus kritis, dan mengupayakan pengetahuan publik tentang sinema. Pendaftaran Sayembara Menulis Kritik Film dilaksanakan sejak 7 April sampai 26 Mei 2023, dan menerima total sebanyak 702 karya. Penjurian dilakukan oleh Kafein (Pengkaji Film Indonesia), dan juri utama Seno Gumira Ajidarma (Penulis, Akademisi), Eric Sasono (Peneliti Independen), dan Yulia Evina Bhara (Produser Film). Malam Anugerah Sayembara Kritik Film akan diadakan bersamaan dengan penutupan DKJ Fest, 5 Juli 2023 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
Di ruang yang lain, Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta menggelar Pekan Koreografi Indonesia, Unboxing Tari, dan Artistic Development. Pekan Koreografi Indonesia menyajikan pertunjukan dari lima Institusi Seni di Indonesia; Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Seni Indonesia (ISI Surakarta), Institut Seni Indonesia (ISI Yogyakarya), Institut Seni Indonesia (ISI Padang Panjang), Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI Tanah Papua) pada tanggal 20 – 21 Juni 2023 pukul 19.30 WIB di Teater Wahyu Sihombing.
Unboxing Tari menghadirkan Lecture Performance oleh Melati Suryodarmo pada tanggal 5 Juli 2023 pukul 19.00 WIB di Graha Bhakti Budaya. Artistic Development adalah Lokakarya tertutup selama empat hari tanggal 26 – 30 Juni, yang kemudian dipresentasikan secara publik tanggal 1 Juli 2023 pukul 19.00 WIB di Teater Wahyu Sihombing.
DKJ FEST 2023 “KELINDAN : Meretas Kahar Ekosistem Seni” menyapa teman DKJ mulai 20 – 7 Juli 2023. Digelar disekitaran Gedung Trisno Soemardjo dan Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Seluruh rangkaian DKJ FEST 2023 terbuka untuk umum dan tidak memungut biaya (GRATIS). Seluruh gelaran berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UPPKJ TIM), PT Jakarta Propertindo (JAKPRO), dan Pusat Kesenian Jakarta (PKJ TIM).