Ladiestory.id - Nama Lucinta Luna belakangan kembali mencuat dan menjadi buah bibir karena tindakan operasi yang baru saja ia lakukan. Ya, Lucinta Luna mengaku telah melakukan operasi “gergagi” Rahang. Operasi yang dilakukannya tersebut nyatanya berhasil menarik perhatian netizen di media sosial.
Tanpa beban, pelantun lagu “Bobo Dimana" dengan asyiknya berjoged sampai melakukan kayang diiringin musik dangdut. Aksi bar-barnya itu membuat netizen ketar-ketir dan khawatir. Mereka takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan pada Lucinta Luna. Tapi, bukan Lucinta Luna namanya kalau tak mampu mengundang gelak tawa netizen karena ulahnya.
Tentunya aksi berani Lucinta Luna melakukan operasi ekstrem seperti pemotongan tulang rahang ini membuat netizen bertanya, apa tujuannya? Apakah tujuannya hanya untuk kecantikan?
Operasi pemotongan rahang ini ternyata bukan sesuatu yang baru di dunia kesehatan medis dan estetik, hanya saja jarang dilakukan di Indonesia. Dilansir dari Docdoc bedah rahang ini dikenal sebagai bedah ortognatik.
Bedah rahang dilakukan untuk memperbaiki tulang rahang yang tidak beraturan sekaligus menyelaraskan kembali cara kerja rahang dan gigi. Operasi tulang rahang secara tidak langsung juga mampu memperbaiki penampilan struktur wajah seseorang.
Selain untuk memperbaiki struktur gigi dan rahang, operasi rahang ini dipercaya dapat membantu mengunyah, menelan dan berbicara. Operasi rahang ini ternyata juga bisa meminimalisir kerusakan gigi, seperti gigi depan yang tidak bersentuhan sampai kemampuan bibir yang tidak bisa menutup sepenuhnya.
Bagi pasien yang memiliki kekurangan seperti cedera wajah atau cacat lahir pada wajah untuk kasus tertentu bisa ditempuh melalui jalur operasi tulang rahang. Ketidakseimbangan pada wajah seperti dagu yang kecil, underbites, overbites dan crossbites juga bisa diperbaiki dengan operasi pemotongan tulang rahang.
Dalam dunia medis, operasi tulang rahang terdiri dari 3 jenis operasi, diantaranya operasi rahang atas, operasi rahang bawah dan operasi dagu
Operasi rahang atas dilakukan pada pasien yang tidak memiliki cukup atau terlalu banyak gigi, bibir yang tidak mengatup karena gigi depan yang tidak menyatu atau karena kondisi rahang atas yang menyusut.
Tindakan operasi rahang bawah atau dalam istilah ilmiahnya disebut osteotomi mandibula dilakukan pada pasien yang mengalami penurunan rahang bawah, sedangkan operasi dagu atau genioplasty dilalukan pada pasien yang punya masalah di rahang bawah yang dapat menghambat proses mengunyah makanan dan berbicara.
Dalam dunia kesehatan modern operasi rahang dilakukan di dalam mulut untuk meminimalisir resiko jaringan parut wajah serta mempercepat proses pemulihan pada pasien. Dokter bedah rahang biasanya membuat sayatan ke tulang rahang secara langsung untuk memperbaiki posisi tulang rahang bawah.
Dokter juga menggunakan alat medis tambahan seperti implant, sekrup dan pelat yang digunakan untuk mengamankan tulang rahang ke posisi baru agar rahang terlihat lebih baik setelah tindakan operasi.
Dalam beberapa kasus, operasi pemotongan tulang rahang ini melibatkan tulang rusuk, tulang kakai atau tulang pinggul pasien sendiri. Namun, dalam kasus lainnya tulang buatan yang diambil dari hewan juga digunakan. Dokter ahli bedah sendiri lebih merekomendasikan agar menggunakan bahan buatann karena resikonya lebih rendah.
Operasi pemotongan rahang ini pun tidak boleh sembarangan dilakukan. Proses operasinya harus dilakukan oleh pakar maksilofasial yang bekerjasama dengan dokter gigi professional. Usia yang pasien yang akan melakukan operasi juga ada batas minimalnya, 14 tahun untuk pasien wanita dan 17 tahun untuk pasien pria.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa operasi pemotongan rahang ini dilakukan bukan semata-mata mempercantik penampilan, tapi juga untuk alasan medis lainnya.