Ladiestory.id - Beberapa waktu lalu, sosok Livy Renata sedang menyita perhatian publik. Namanya banyak dibicarakan warganet dan sempat beberapa kali menjadi bintang tamu di video Youtube maupun acara televisi.
Perempuan berusia 19 tahun ini menarik usai dirinya yang tampak begitu polos dan lucu saat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan yang ternyata tak pernah diketahui sebelumnya, seperti persoalan gayung pecah hingga ayam KFC yang kembali di goreng.
Jauh sebelumnya namanya kini terkenal, Livy lebih dahulu terkenal sebagai seorang gamers. Tak hanya itu, berkat paras cantik dan popularitasnya di kalangan gamers, Livy pun terkenal sebagai seorang selebgram.
Sebagai seorang selebgram yang kerap membagikan aktivitasnya di sosial media, Livy diketahui lahir dari keluarga kaya raya atau Crazy Rich.
Namun pesona Livy Renata tak hanya hadir lewat paras cantiknya saja, berikut Ladiestory.id telah merangkum beberapa fakta mengenai Livy Renata untuk Ladies!
Memiliki Keturunan Taiwan dengan Nama Tionghoa Yang Lifei
Perempuan kelahiran Jakarta, 26 Maret 2002 ini merupakan gadis berdarah Tionghoa, diketahui dirinya memiliki keturunan Taiwan dari sang nenek dan memiliki nama Tionghoa Yang Lifei.
Tak hanya itu, dalam video yang diunggah di kanal Youtube pribadinya, Livy pun mengaku jika nama yang dikenal publik saat ini bukanlah nama aslinya. Dirinya mengubah nama panggungnya karena merasa nama yang digunakannya saat ini lebih keren.
"Nama aku bukan Livy Renata loh guys. Sebenarnya nama aku tuh Livia Renata. Tapi gara-gara nama Livy itu lebih keren jadi aku ganti. Terus waktu itu username Livia Renata udah taken guys makanya aku pakai Livy Renata," ungkap Livy dalam video unggahannya.
Kuliah di Luar Negeri dan Lulusan Sekolah Internasional
Berasal dari keluarga Crazy Rich, selama bersekolah Livy Renata selalu didaftarkan ke sekolah Internasional. Menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa wajib di sekolah dan lingkungannya membuat Livy memiliki kesulitan dalam berbahasa Indonesia.
Sebagai Crazy Rich yang dikelilingi oleh teman-teman yang juga kaya raya, semasa bersekolah Livy pernah merasa iri dengan teman-teman sekolahnya yang dibelikan mobil mewah BMW sedangkan dirinya tidak.
Tak hanya bersekolah di pendidikan internasional, setelah lulus Livy pun melanjutkan pendidikan sarjananya ke sebuah universitas di Sydney, Australia dan mengambil jurusan marketing.
Menguasai 4 bahasa
Meski mengaku tak begitu fasih dengan bahasa Indonesia, berada di lingkungan sekolah internasional membuatnya fasih dengan berbagai bahasa internasional.
"Aku tuh nggak bisa baca kalau bahasa Indonesia-nya terlalu formal. Makanya kalau kalian kirim komentar ke aku, jangan terlalu formal ya, soalnya otakku bisa pusing," kata Livy.
Livy mengaku jika saat ini dia telah menguasai empat bahasa yaitu, Mandarin, Jepang, Inggris dan Indonesia.
Hobi Bermain Game dan Jadi Brand Ambassador Tim E-sport
Merupakan anak tunggal yang kaya raya, tak membuat Livy terbebas dari pembullyan. Mengaku pernah dibully oleh teman-temannya di sekolah, Livy akhirnya menjadikan game sebagai pelariannya.
Terjun di dunia game online sejak dua tahun lalu, Livy tak pernah menggunakan nama aslinya. Hal ini lah yang membuat tak banyak orang yang mengetahui jika dirinya adalah gamers.
Kecintaannya kepada games, membuat dirinya kini didapuk sebagai Brand Ambassador dari salah satu tim esport profesional Indonesia yaitu Alter Ego.
Kini, dua tahun sebagai gamers dan Brand Ambassador dari tim games Livy telah menerima bayaran Rp10-20 juta per tahun.
Pernah Belajar Hidup Mandiri, Livy Pernah Bekerja di Kafe
Datang dari keluarga Crazy Rich, tak membuat Livy lantas menggantungkan hidupnya begitu saja kepada orang tuanya.
Sejak dirinya aktif di dunia hiburan, Livy mengaku tak lagi mendapatkan uang jajan dari orang tuanya dan mengandalkan hasil kerjanya sebagai Brand Ambassador dan endorsement lainnya untuk uang jajannya.
Selain itu, pada salah satu kanal Youtube Livy pun pernah mengaku bekerja di sebuah board game cafe. Hal ini dilakukannya sebab sang ibu pernah menganggapnya sebagai anak manja.
"I pernah kerja di board game cafe. Jadi waktu itu mom pernah marah-marah bilang I terlalu manja karena dikit-dikit you pengen apa I beliin. Nggak, terus I bilang mau kerja. Terus I kerja diantar supir ke kafe itu," kata Livy Renata.