Ladiestory.id - Enam hari sejak kepergian sang suami, Reza Gunawan, Dee Lestari harus menyaksikan tubuh orang yang sangat ia cintai dikremasi. Penulis sekaligus penyanyi itu membagikan ceritanya mengenai hasil kremasi dari jasad sang suami. Cerita tersebut ia tuliskan dalam sebuah postingan yang diunggah pada akun Instagramnya @deelestari, Senin (12/9/2022) dengan diikuti oleh sederet momen proses pelarungan abu dari jasad Reza Gunawan.
Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya tidak pernah ada dalam bayangannya melihat tubuh seorang manusia setelah dikremasi, apalagi tubuh dari sang suami.
“Tak pernah saya bayangkan bagaimana melihat tubuh manusia pasca-kremasi. Belum pernah mengalami hal itu sebelumnya, apalagi menyangkut orang terdekat. Sungguh tak bisa mengantisipasi apa yg kira-kira saya rasakan,” tuturnya dalam sebuah tulisan yang ia berikan judul ‘Catatan Kecil dari Perabuan seorang Manusia Besar’.
Kemudian Dee mengungkapkan hal yang tak disangka-sangka muncul ketika proses kremasi mendiang suaminya. Sebuah kejadian yang dapat dikatakan seperti keajaiban ini dirasakan oleh dirinya dan juga salah satu petugas krematorium yang membantu proses kremasi. Petugas yang diketahui bernama Siti ini mengaku takjub melihat hasil kremasi jasad mendiang Reza Gunawan.
“Begitu masuk ke krematorium, bahkan sebelum sempat mencerna reaksi internal dan mengambil kesimpulan apa pun, petugas ruangan kami, Mbak Siti, langsung merangkul saya. Wajahnya tercengang, dan ia berkali-kali istigfar saking takjubnya. Dia bilang, selama 15 tahun bekerja di rumah duka, belum pernah dia melihat hasil kremasi sebagus itu. Belum pernah ia menemukan tengkorak sebegitu utuh, tulang teramat putih, berbentuk masih panjang-panjang, bahkan giginya masih rapi,” sambung Dee.
Petugas tersebut juga mengungkapkan proses pengumpulan hasil kremasi tersebut dapat dikatakan mudah dan cepat. Ia pun sempat bercerita kepada Dee, bahwa di sepanjang prosesi jasad dikremasi, dirinya merasa sedih dan ikut menangis. Padahal sebelumnya ia mengaku tidak pernah mengenal sosok Reza, namun dapat merasakan kebaikan hatinya.
“Pengumpulan tulang amat mudah dan lancar. Tiga loyang penuh dg cepat. Menurutnya, kadang tulang belulang hancur luruh sehingga pengumpulannya menjadi sulit. Mbak Siti melanjutkan bagaimana dia telah terkesan sejak jasad Reza kali pertama masuk ke ruangan. Dia tidak mengenal Reza sebelumnya, tetapi dapat merasakan kebaikan hatinya. Berkali-kali sepanjang prosesi ia ikut menangis haru seakan menangisi keluarga sendiri,” imbuh wanita usia 36 tahun itu.
Yang lebih mengejutkannya, petugas bernama Siti itu merasa mendiang Reza Gunawan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang dilakukan dan menitipkan pesan kepada keluarganya.
“Dia merasa Reza berkomunikasi dengannya, mengucapkan terima kasih atas bantuannya, sekaligus menitipkan pesan kepada keluarga bahwa Reza tahu keluarganya telah melakukan yang terbaik baginya,” tutur Dee.