Ladiestory.id - Takluk dan cemburu adalah bagian dari perjalanan manusia. Inilah sebutir pelajaran hidup yang solois, songwriter dan produser pop RAYHAN NOOR petik dan manifestasikan dalam single teranyar yang bertajuk "Dari Balik Jendela".
Ketika panorama yang melampaui apa yang bisa digenggam seorang manusia hanyalah menyulut keputusasaan, kita pun dihadapkan oleh dua pilihan: Mengutuk dunia atau menjalin perdamaian.
RAYHAN NOOR pertama kali mendapatkan inspirasi untuk menggarap "Dari Balik Jendela" di akhir tahun 2020 - momen yang menjadi titik terendahnya sebagai seorang musisi. Di tengah kontemplasinya, RAYHAN NOOR menyadari sesuatu mengenai perjalanan hidupnya sejauh ini yang kemudian mengubah perspektifnya mengenai gelap terangnya dunia.
"Saya menyadari fakta yang cukup memilukan bahwa, terlepas dari pasang surut yang telah saya hadapi, ternyata dunia tetap terus berjalan. Dari kesadaran tersebut, saya pun kesulitan menyangkal rasa putus asa - termasuk juga rasa insecure dan rasa cemburu saya terhadap dunia di sekeliling saya," tutur sang musisi berusia 29 tahun yang turut menjadi co-producer album Hindia yang bertajuk Menari Dengan Bayangan.
Dibutuhkan waktu dua tahun bagi RAYHAN NOOR untuk menciptakan manifestasi atas kegelapan hatinya dalam bentuk karya musik, namun akhirnya sang musisi berhasil melahirkan karya yang kemudian bertajuk "Dari Balik Jendela" di bawah naungan label Sun Eater. Berdurasi 3 menit dan 55 detik, "Dari Balik Jendela" menjadi wujud artikulasi sudut pandang RAYHAN NOOR terhadap gelap yang dia rasakan dalam sukmanya dan terang yang dia saksikan dari balik jendelanya.
"Lagu 'Dari Balik Jendela' ini adalah pergumulan saya dengan benak kelam yang mencoba membuat saya percaya bahwa dunia telah melupakan saya. Bahwa, sekeras apa pun saya berusaha, saya tidak akan bisa meniru sukacita dunia dan semua orang yang mengisi hidup saya," terang RAYHAN NOOR lagi.
"Akan tetapi, pada akhirnya, saya juga ingin berpesan bahwa di tengah kegelapan tersebut, haruslah kita yang kemudian membawa terang."
Sepanjang karir solo yang RAYHAN NOOR rintis sejak single debutnya yang bertajuk "House of Cards" pada tahun 2019 yang lalu, bisa dibilang bahwa "Dari Balik Jendela" merupakan salah satu karyanya yang paling personal. Bahkan, kejujuran dan kompleksitas emosi "Dari Balik Jendela" juga menjadi alasan mengapa RAYHAN NOOR bersikukuh untuk menggarap dan memproduseri karya tersebut secara tunggal.
"Lagu 'Dari Balik Jendela' ini adalah salah satu jenis karya yang tidak bisa dilahirkan oleh musisi lain - kecuali oleh saya sendiri," lugas RAYHAN NOOR.
"Pada akhirnya, ini adalah kisah saya. Itu artinya hanya saya yang bisa sepenuhnya memahami bagaimana cara menyuguhkan emosi yang saya rasakan ini ke telinga pendengarnya," ujarnya.
Komposisi dan produksi "Dari Balik Jendela" yang terinspirasi dari subgenre diary pop mungkin akan mencengangkan bagi para penggemar musik Tanah Air yang familiar dengan karya RAYHAN NOOR sebagai bagian dari band alternative pop Lomba Sihir. Terlepas demikian, RAYHAN NOOR percaya bahwa musik yang sejati adalah musik yang juga bersifat katarsis.
"Sebagai musisi, saya merasa bahwa saya tidak boleh takut untuk bertutur secara eksplisit dalam karya saya. Selama karya tersebut sepenuhnya mencerminkan jati diri sebagai seorang manusia, tidak ada yang perlu saya cemaskan," pungkas RAYHAN NOOR.
"Dari Balik Jendela" juga seyogyanya akan menjadi bagian dari album perdana RAYHAN NOOR yang bertajuk Menjelang Tiga Puluh, yang akan dirilis pada tanggal 21 Juni 2023 mendatang - bertepatan dengan hari ulang tahun RAYHAN NOOR yang ke-30. Sama halnya dengan single teranyar RAYHAN NOOR, album Menjelang Tiga Puluh digadang menjadi roman autobiographical sang musisi yang hendak menyongsong babak baru dalam hidupnya.
"Album ini adalah catatan hidup saya sepanjang satu dekade terakhir. Rentetan self-realization yang kemudian berhilir pada tujuan hidup yang, ternyata, sangatlah sederhana," tutup RAYHAN NOOR.