Ladiestory.id - Istilah phubbing sering menjadi perbincangan publik. Meski begitu, masih banyak orang yang belum mengetahu istilah ini. Dilansir laman Cambridge, phubbing merujuk pada aktivitas mengabaikan orang-orang lain di sekitar dan memiliki fokus bermain gadget atau ponsel.
Istilah ini rupanya diambil dari kata phone, artinya telepon atau ponsel serta snubbing yang berarti menghina. Phubbing adalah kata yang menggambarkan perilaku seseorang yang asyik bermain ponsel ketika berkumpul bersama orang lain. Perilaku ini dikategorikan sebagai anti sosial lantaran dianggap mengabaikan orang lain.
Phubbing memiliki dampak yang sangat buruk bagi kesehatan mental saat ini. Banyak yang mengganggap bahwa phubbing sering terjadi akibat era digital saat ini.
Dilansir Healthline, tingginya jumlah penggunaan ponsel membuat aktivitas phubbing menjadi dinormalisasikan. Perilaku ini begitu mengganggu sehingga kini banyak orang mulai mengkampanyekan anti phubbing. Pasalnya, perilaku tidak sopan ini bukan hanya mengganggu hubungan sosial seseorang namun juga merusak kesehatan mentalnya.
Dampak Phubbing
Pada hasil studinya menunjukan bahwa semakin sering seseorang mengalami depresi atau kecemasan sosial, maka semakin besar kemungkinan mereka menghindari atau koneksi tatap muka. Berikut dampak yang terjadi pada seseorang yang melakukan phubbing.
Permasalahan Hubungan
Masalah serius pada aktivitas phubbing sangat memengaruhi interaksi antarmanusia, seperti dengan pasangan hingga pertemanan. Dilansir Healthline, phubbing dapat menurunkan kepuasan pernikahan dan menimbulkan banyak konflik. Pasangan yang saling phubbing mengalami tingkat depresi yang lebih tinggi.
Punya Kebutuhan Mendasar
Menurut "Journal of Applied Social Psychology", orang yang merasakan phubbing akan menganggap dirinya sangat buruk ketika diabaikan. Dirinya memiliki kebutuhan mendasar, seperti rasa memiliki, harga diri, keberadaan dirinya yang dianggap berarti, dan kontrol diri.
Dalam sebuah studi, lebih dari 17 persen orang melakukan phubbing yang setidaknya 4 kali dalam sehari dan hampir dari 32 persen orang melaporkan mengalami phubbing setidaknya 2-3 kali dalam sehari. Phubbing memang dinilai sebagai perbuatan tidak sopan, namun menurut sebuah studi yang dilansir WebMD, mungkin ada alasan lain mengapa pelaku melakukannya.
Tingkat Kecemasan dan Depresi Tinggi
Seorang yang memiliki perilaku phubbing akan merasa cemas dengan keberadaan ponsel miliknya. Salah satu contohnya saat sedang makan atau berbicara dengan orang lain, pelaku phubbing akan memegang ponsel dan menempatkannya di sisinya agar memberi kesan “Berhati-hati.”
Orang yang memiliki perilaku ini akan melakukan dua percakapan dalam satu waktu, yakni dengan orang dihadapan dan juga dengan ponselnya. Ia sering kali memeriska tiap detik dan perhatian hanya tertuju pada ponsel, entah itu ada atau tidak ada orang di hadapannya.
Cara Kurangi Phubbing
Di zaman yang serba digital, banyak sekali orang yang mengalami masalah phubbing. Nah, berikut cara yang dapat dilakukan agar mengurangi sikap phubbing!
Kurangi Penggunaan Ponsel
Mulailah membiasakan diri untuk nyaman dalam beradaptasi di lingkungan sekitar. Jika dilakukan terus-menerus hal ini akan dapat mengubah kebiasaan phubbing, lho.
Ubah Kesibukan
Kamu dapat mencoba cara kedua ini dengan melakukan aktivitas yang dapat mengurangi penggunaan ponsel, seperti berkebun, membersihkan rumah, berolahraga dan lainnya. Kalian akan terbiasa untuk melakukan aktivitas tanpa ponsel dan sibuk untuk kegiatan produktif.
Penggunaan ponsel memang sangat penting saat ini, namun harus dibatasi oleh waktu agar kita tetap produktif dan tidak mengabaikan orang disekitar.