Ladiestory.id - Libur natal dan tahun baru identik dengan momen penuh kehangatan bersama keluarga. Momen ini juga sering kali dilengkapi dengan berbagai kudapan manis yang menggugah selera. Makanan dan minuman manis tersebut biasanya mengandung gula tambahan dalam proses pengolahannya.
Gula sendiri merupakan karbohidrat sederhana yang dapat diubah menjadi sumber energi bagi tubuh. Saat mengonsumsi gula, otak akan melepaskan serotonin dan dopamin yang merupakan neurotransmitter yang berperan dalam brain reward system, sehingga suasana hati menjadi bahagia dan mood menjadi lebih baik.
Sayangnya, selain memberikan perasaan bahagia, gula juga berpotensi menyebabkan kecanduan. Ketika perasaan bahagia mereda atau hilang, otak cenderung menginginkan perasaan itu kembali. Karenanya, ketika kadar glukosa mencapai tingkat yang rendah, ada keinginan untuk kembali mengonsumsi makanan atau minuman manis. Hal ini yang memberikan dampak kecanduan gula pada seseorang.
Risiko Konsumsi Gula Berlebih
Gula yang dikonsumsi secara tidak terukur dapat membahayakan kesehatan. Selain memberikan efek kecanduan, konsumsi gula berlebih juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit.
Karies gigi
Penyakit paling ringan yang mungkin terjadi akibat konsumsi gula berlebih adalah munculnya karies gigi. Bakteri di dalam mulut akan mengubah kandungan gula dari makanan atau minuman yang dikonsumsi menjadi asam. Apabila kamu tidak rajin menyikat gigi, timbunan asam tersebut dapat menjadi sarang berkembangnya kuman dan berubah menjadi karies gigi yang menyebabkan gigi berlubang.
Obesitas
Asupan gula tambahan yang tinggi akan menyebabkan energi menjadi berlebi,h sehingga meningkatkan risiko mengalami penambahan berat badan hingga obesitas.
Perlemakan hati
Perlemakan hati disebabkan oleh asupan gula tambahan jenis fruktosa yang berlebih. Ketika asupan fruktosa berlebih, maka hati akan mengubahnya menjadi lemak. Lemak tersebut akan membebani hati dan menyebabkan perlemakan hati.
Diabetes melitus
Konsumsi gula tambahan juga dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur kadar gula darah.
Resistensi insulin ini akan menyebabkan gangguan metabolisme karbohidrat yang akhirnya memicu timbulnya diabetes melitus. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi lainnya, seperti penyakit pembuluh darah di jantung dan perifer.
Batas Konsumsi Gula Harian
Batasan konsumsi gula seseorang dalam sehari menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 adalah 10 persen dari total energi yang dibutuhkan atau 200 kilokalori per hari. Ini artinya, konsumsi gula seseorang dalam sehari maksimal 50 gram per hari atau setara 4 sendok makan.
Sementara, batasan konsumsi gula untuk anak-anak adalah sekitar 25 gram per hari atau setara 2 sendok makan. Batasan ini adalah standar bagi orang dewasa atau anak-anak yang memiliki kadar gula darah yang normal.
Batasan konsumsi gula tadi akan berbeda dengan penyandang diabetes. Orang dewasa yang menyandang diabetes disarankan untuk membatasi konsumsi gula hingga 25 gram per hari atau setara 2 sendok makan. Penyandang diabetes juga sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi buah-buahan yang mengandung lebih tinggi kadar gula, seperti anggur, ceri, semangka, mangga, dan pisang.