1. Lifestyle
  2. 5 Dampak Job Burnout pada Hubungan Asmara, Picu Kurang Waktu dengan Pasangan
Lifestyle

5 Dampak Job Burnout pada Hubungan Asmara, Picu Kurang Waktu dengan Pasangan

5 Dampak Job Burnout pada Hubungan Asmara, Picu Kurang Waktu dengan Pasangan

Ilustrasi job burnout. (Special)

Ladiestory.id - Job burnout dapat disebabkan oleh menumpuknya pekerjaan, sehingga mengakibatkan situasi kerja mengalami penuh tekanan, stres, kecemasan, susah tidur, hingga kondisi kesehatan terganggu. Kondisi ini pun dapat mengurangi  waktu untuk istirahat dan berkumpul bersama orang terkasih.

Akibatnya, job burnout tidak hanya menyebabkan kelelahan pada fisik saja, namun dapat memicu rusaknya hubungan asmara. Nah, berikut beberapa akibat dari job burnout terhadap hubungan asmara.

Kurangnya Waktu Bersama Pasangan

Ilustrasi pasangan bertengkar. (Special)

Job burnout akan membuat hari-harimu dipenuhi oleh segudang pekerjaan, bahkan menyita banyak waktu. Hal ini dapat memicu timbulnya pertanda buruk dengan hubungan asmaramu, lho.

Akibat job burnout, akan keintiman dan waktu bersama pasangan menjadi berkurang. Alhasil, kalian menjadi sulit bertemu, bercengkrama bahkan kurangnya berkomunikasi intens berdua. Bagi kamu yang sudah menikah juga dapat menyebabkan turunnya emosi seksual terhadap pasangan. Bahkan, hubungan bersama pasangan menjadi kurang harmonis.

Kurangnya Komunikasi

Ilustrasi pasangan bertengkar. (Special)

Komunikasi yang lancar bersama pasangan dapat membuat hubungan menjadi nyaman. Selain itu, komunikasi yang lancar akan membuat hubungan semakin terbuka dan lebih dekat dengan pasangan.

Namun, job burnout dapat mengakibatkan kamu mengalami kelelahan fisik. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya miskomunikasi dengan pasangan.

Maka tak heran, kurangnya komunikasi bisa membuat hubungan menjadi renggang, bahkan timbulnya kesalahpahaman dan menyebabkan adanya pertengkaran dengan pasangan. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka hubungan kalian bisa semakin renggang, bahkan cepat atau lambat menjadi kandas.

Lampiaskan Emosi ke Pasangan

Ilustrasi pasangan bertengkar. (Special)

Akibat tingginya pekerjaan yang tidak bisa kamu tinggalkan, maka kamu akan mengalami kelelahan fisik, bahkan emosi menjadi tidak stabil. Tak heran, akibat job burnout, masalah pekerjaan akan dilampiaskan ke pasangan.

Rasa stres yang tinggi akan membuat pikiran menjadi tidak jernih. Sehingga, kamu lebih mudah menaruh curiga kepada pasangan, bahkan menyalahkan pasangan dengan memberikan hal negatif.

Kurangnya Dukungan dari Pasangan

Ilustrasi pasangan bertengkar. (Special)

Job burnout dapat membuatmu merasakan kurangnya dukungan dan perhatian dari pasangan. Hal ini akan membuat kamu merasa jika pasangan tidak lagi mempedulikanmu.

Padahal, bisa saja ia melakukan hal itu karena sangat memahami kesibukanmu. Namun, kamu pun harus mengerti jika dirinya tidak selalu berada dalam kondisi terbaiknya untuk mengerti keadaanmu. 

Oleh karena itu, cobalah untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan hubungan asmara agar kalian tetap terus terkoneksi bersama. Tak ada salahnya jika kamu mencuri waktu untuk memberikan kabar dan perhatian kecil kepada pasangan dibalik kesibukanmu, agar kalian bisa terus merasakan cinta kasih yang telah terjalin.

Selalu Ingin Dimengerti

Ilustrasi pasangan bertengkar. (Special)

Ketika sedang sibuk hingga kurang waktu berdua, kamu tentunya ingin pasangan memahami kondisimu saat ini. Namun bukan berarti pasangan harus dituntut untuk mengerti dirimu sepenuhnya.

Terkadang, pasangan bisa saja tidak memahami apa yang sedang kamu pikirkan dan rasakan. Apalagi, jika kamu tidak dapat mengomunikasikannya dengan jelas. Oleh karena itu, cobalah jujur dan terbuka kepada pasangan, ketika dilanda pekerjaan yang menumpuk, kamu dapat memberitahunya agar ia tidak merasa cemas dan khawatir kepadamu.

Agar job burnout tidak menjadi masalah yang besar, kalian harus bisa menyeimbangkan hubungan asmara dan pekerjaan. Dukungan dan perhatian dari kedua pihak juga dapat membantu meredakan rasa lelah akibat pekerjaan yang tidak bisa kamu tinggalkan.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel