Ladiestory.id - Baim Wong baru saja menjadi sorotan mata pengguna media sosial usai dirinya mendaftarkan hak merek "Citayam Fashion Week" beberapa waktu lalu. Sayangnya, sikap suami Paula Verhoeven tersebut mendapat penolakan sehingga ia membatalkan pendaftaran tersebut.
Tak sedikit yang mengimbau Baim untuk menjadikan Citayam Fashion Week menjadi satu hal yang organik tanpa dikelola oleh pihak manapun.
Memiliki pandangan yang berbeda, bapak dua anak tersebut mengungkapkan bahwa Citayam Fashion Week merupakan suatu pergerakan yang perlu dinaungi dengan serius.
"Ada yang bilang juga, walaupun gue gak liat videonya, 'udah lepasin aja secara organik', mana bisa. Istilahnya (usianya) 17 tahun ke bawah semuanya, dan mereka itu, ketika kita ke sana mendengar orang-orang, mereka gak mau sekolah, mereka tidak pulang, mereka gak bilang sama orang tuanya, mereka 12 jam nongkrong di sana, terus kalo seorganik itu gimana caranya kita, untuk istilahnya menjadikan mereka itu wadah yang bener? Harus ada orang yang memprogrami mereka," jelas Baim Wong dalam YouTube Denny Sumargo yang di-publish pada Senin (1/8/2022).
Lebih lanjut, Denny Sumargo menanyakan awal mula Baim terpikir untuk mendaftarkan hak merek Citayam Fashion Week ke HAKI.
"HAKI-nya itu, gue cerita juga ya dari awal, jam 9 itu gue telfon Bonge, gue bilang dulu sama dia ‘Bonge, gue mau ketemu, mau gak? Oke, gue mau buat sesuatu nih, ada lu di dalemnya, lu mau atau nggak? Tapi lu serius, karena gue udah banyak kerjaannya, kalau lu gak serius, gue gak usah deh,’ gue bilang, dan dia mau, (itu) jam 9 pagi," papar Baim.
"Jam 12-nya, gue sesimpel nanya ‘siapa yang punya HAKI-nya?’ (ke Bonge), kalo ada yang punya, gue minta izin sama dia. Abis itu udah, gak ada yang punya. Gue ada nanya satu orang lah, gue gak perlu sebut orangnya siapa, ‘gimana kalau saya itu gini?’, ‘gapapa karena belum ada yang punya’," sambung Baim.
Baim mengungkapkan, ia tak bisa menggunakan para "model" Citayam Fashion Week lantaran masih di bawah umur. Ya, anak-anak yang biasa nongkrong di Sudirman, Jakarta, banyak berusia 13 hingga 17 tahun.
"Tapi gue itu gak bisa pake mereka, kenapa? mereka di bawah umur semua, Bro, ada yang 13, ada yang 14, ada yang istilahnya, mereka 17 (tapi) gue juga gak melihat KTP-nya. Akhirnya, mungkin salahnya gue itu mengatasnamakan ini sebagai PT, yang sebenarnya, awalnya, gue juga tidak tahu, seharusnya, harusnya Yayasan. Kalau yayasan tuh enak jadi lebih ke arah dia tidak bisa mengambil profit, ngerti gak? Cuman gue gak ngerti, Bro," jelas Baim.
"Sesimple gue mau buat acara, jangan sampe gue di-isu sama orang (ngambil keuntungan) gara-gara itu HAKI-nya di orang lain atau ada yang punya," tutupnya.
