1. Fashion
  2. Daftar Bahan Kain untuk Sustainability Clothing
Fashion

Daftar Bahan Kain untuk Sustainability Clothing

Daftar Bahan Kain untuk Sustainability Clothing

Tujuan pembangunan berkelanjutan atau dikenal dengan sustainability development goals (disingkat dengan SDGs) adalah 17 tujuan dengan 169 capaian terukur yang dibuat oleh PBB sebagai agenda dunia guna membentuk keselamatan umat manusia dan pembangunan lingkungan bumi.Target ini merupakan rencana aksi global yang selalu diperbaharui secara berkala. Dengan mengusung tema “Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan”, seluruh pembangunan yang terjadi di semua negara harus berlandaskan pada goals ini mulai tahun 2016 sampai 2030.

Tentu saja kita harus aware pada SDGs ini, tidak hanya dampaknya akan kita rasakan secara langsung, namun juga bila aksi ini dilakukan secara konsisten maka kita akan turut serta menjaga bumi untuk anak cucu kita kelak.

Sustainable Fashion

Salah satu cara untuk membantu terciptanya SDGs yang bisa kamu lakukan adalah dengan cara menerapkan sustainable fashion. Sustainable fashion tidak berarti melarangmu untuk membeli baju sama sekali.

Campaign ini bertujuan untuk menyatukan berbagai kalangan yang terlibat pada industri fesyen seperti perancang, produsen, distibutor, dan tentu saja konsumen untuk bekerja sama membuat item fesyen yang lebih ramah lingkungan.

Daftar Kain Yang Ramah Lingkungan

Linen

Linen terbuat dari tanaman rami. Tanaman rami merupakan tanaman yang tangguh dan dapat ditanam dalam kondisi tanah yang buruk. Proses produksi linen membutuhkan lebih sedikit air daripada katun. Proses produksi bahan linen juga dapat dilakukan tanpa menggunakan bahan kimia dan hanya sedikit atau tanpa pestisida, sehingga jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan katun

Limbah yang dihasilkan dalam proses produksi linen juga sangat sedikir karena sebagian besar produk sampingannya dapat dimanfaatkan dengan baik, misalnya, minyak biji rami, produk sampingan yang paling umum digunakan dalam pengawetan kayu dan pembuatan pernis

Hemp

Hemp dapat ditanam di seluruh dunia dan pada jenis lahan apapun. Tanaman hemp tumbuh sangat cepat dan menghasilkan lebih banyak serat daripada flax (linen) atau katun. Proses produksi serat hemp juga tidak melibatkan proses kimia. Tanaman ini dapat menghasilkam biji dan minyak. Kain dari hemp memiliki daya serap yang kuat dan dapat dikomposkan.

Tencel

Kain tencel terbuat dari pohon eucalyptus (kayu putih) yang tumbuh di Australia dan Indonesia. Pohon kayu putih tidak membutuhkan pestisida beracun, dan hanya membutuhkan sangat sedikit air.

Katun Organik

Salah satu perbedaan mendasar antara katun konvensional dan katun organik adalah penggunaan pestisida dan bahan-bahan kimia dalam proses penanaman dan pembuatannya.  Artinya, Katun organik menciptakan kondisi kerja yang lebih aman dan sehat bagi para pekerjanya dan juga lebih aman bagi lingkungan. Proses produksi katun organik membutuhkan lebih sedikit air daripada atun konvesnional. Namun masih tetap membutuhkan lebih banyak air dari tanaman lain di dalam daftar ini.

Sutera

Pada dasarnya, sutera merupakan bahan alami yang dihasilkan oleh cacing sutera dan sudah dipakai sejak dahulu kala. Proses pengolahan kain sutera pun termasuk alami karena tidak memerlukan bahan kimia tambahan. Umumnya bahan sutera dibuat dengan cara merebus serat sutera ke dalam air mendidih, namun saat ini banyak produsen sutera organik yang langsung mengolah serat langsung ketika cacing selesai memproduksi serat tersebut tanpa proses perebusan.

Mulai dari sekarang, kita harus lebih peduli lagi terhadap barang-barang yang kita pakai termasuk pakaian. Apa kamu tertarik untuk menggunakan bahan ramah lingkungan tersebut?

Sumber Foto Utama: istockphoto.com

 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel