1. Health
  2. Cuaca Panas Ekstrem, Ini 7 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Health

Cuaca Panas Ekstrem, Ini 7 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari

Cuaca Panas Ekstrem, Ini 7 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari

Ilustrasi tubuh sangat kepanasan. (Getty Images/iStockphoto)

Ladiestory.id - Beberapa hari belakangan ini, Indonesia sedang mengalami cuaca panas yang ekstrem. Cuaca yang sangat panas dan terik ini dapat menyebabkan beberapa macam masalah kesehatan mulai dari masalah kesehatan kulit, dehidrasi, hingga heat stroke

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia diimbau untuk waspada dan melakukan antisipasi bahaya cuaca panas ekstrem. Misalnya dengan menggunakan tabir surya, maupun mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung air. Selain itu, juga sebaiknya menghindari beberapa jenis makanan tertentu karena dapat memperburuk kondisi kesehatan saat cuaca panas ekstrem.

Ladiestory.id telah merangkum tujuh jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat cuaca panas ekstrem. 

Es Krim

Ilustrasi Es Krim. (Special)

 

Meskipun terasa menyegarkan dikonsumsi saat cuaca panas, namun ternyata es krim termasuk salah satu jenis makanan yang sebaiknya perlu kamu hindari. Pasalnya, es krim dapat meningkatkan suhu inti dalam tubuh. Selain itu, es krim yang tinggi kandungan lemak maupun gula juga akan lebih sulit dicerna oleh tubuh sehingga menyebabkan peningkatan suhu tubuh dengan cepat. 

Teh dan Kopi

Ilustrasi teh cengkeh. (Special)

 

Saat cuaca sedang terik, tentu saja membuat sebagian besar orang tergoda untuk mengonsumsi es teh maupun es kopi. Meskipun terasa menyegarkan namun sebaiknya kamu menghindari minuman ini ya, Ladies. Teh maupun kopi memiliki sifat diuretik. Artinya kedua jenis minuman ini dapat menyebabkan pengeluaran cairan dari dalam tubuh. 

Jika kamu mengonsumsi minuman ini, maka tubuh akan secara alami mengeluarkan cairan dan dapat menyebabkan risiko terjadinya dehidrasi. 

Mangga

Ilustrasi mangga. (Special)

 

Salah satu jenis buah yang sebaiknya kamu hindari saat cuaca panas adalah mangga. Hal ini dikarenakan mangga memiliki kandungan kalium yang tinggi yang dapat menyebabkan tingginya pengeluaran cairan dari dalam tubuh atau bersifat diuretik. Saat cuaca sedang panas, disarankan untuk mengonsumsi buah yang banyak mengandung air misalnya stroberi dan melon. Tujuannya adalah agar tubuh tetap terhidrasi dan terhindar dari risiko dehidrasi. 

Daging

Ilustrasi daging merah. (Special)

 

Jenis makanan selanjutnya yang sebaiknya kamu hindari saat cuaca panas adalah daging. Daging merupakan jenis makanan yang memiliki kandungan protein tinggi dan tubuh membutuhkan banyak air untuk proses metabolismenya.

Oleh karena itu, mengonsumsi daging terlebih dalam jumlah banyak saat cuaca sedang terik dapat menyebabkan risiko terjadinya dehidrasi. Hal ini dikarenakan, tubuh akan kehilangan banyak cairan untuk melakukan proses metabolisme daging yang kamu konsumsi. 

Alkohol

Ilustrasi alkohol. (Special)

 

Makanan dan minuman yang mengandung alkohol juga sebaiknya kamu hindari saat cuaca sedang terik. Alkohol bersifat diuretik yang dapat mengeluarkan banyak cairan dari dalam tubuh. Setelah mengonsumsi alkohol, kamu mungkin akan mendapati air kencing berubah menjadi kuning yang merupakan salah satu tanda terjadinya dehidrasi. 

Makanan Pedas

Ilustrasi mie pedas. (Special)

 

Makanan pedas juga sebaiknya kamu hindari saat cuaca sedang terik. Hal ini dikarenakan, makanan pedas mengandung capsaicin yang dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Selain itu, capsaicin juga dapat menyebabkan munculnya keringat berlebih, bisul, bahkan risiko dehidrasi. Nah, agar tubuh tetap sehat sebaiknya hindari mengonsumsi makanan pedas saat cuaca sedang panas. 

Gorengan

Ilustrasi gorengan. (Special)

 

Jenis makanan terakhir yang sebaiknya kamu hindari saat cuaca panas ekstrem adalah gorengan. Gorengan maupun makanan cepat saji dapat menyebabkan risiko dehidrasi. Selain itu, makanan ini juga sulit untuk dicerna dapat memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Seperti misalnya dapat menyebabkan naiknya kadar kolesterol jahat dalam tubuh. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel