Ladiestory.id - Crazy rich Joko Suranto asal Grobogan, Jawa tengah sedang ramai dibicarakan publik. Pasalnya, pengusaha ini membangun jalan di Kecamatan Karangayung, yang menghubungkan tiga desa sepanjang 1,8 kilometer, dengan menghabiskan dana sebesar Rp2,8 Miliar.
Pembangunan ini dilatar belakangi dengan kondisi jalan yang rusak. Diketahui, Joko Suranto berharap mudik lebaran nanti menjadi lancar dengan adanya jalan baru tersebut.
Joko Suranto mengatakan bahwa ia senang dapat membantu orang-orang di desanya dengan membuat jalan baru. Dengan pembangunan ini, ia berharap bisa berguna untuk meningkatkan perekonomian warga di desa tersebut.
“Saya senang melihat warga yang kini berantusias menikmati jalan baru. Saya harap jalan ini berguna terlebih bisa meningkatkan perekonomian warga yang mayoritas petani,” ungkap Joko Suranto.
“Saya juga bersyukur kepada Allah karena diberikan kesempatan untuk berbagi, semoga berguna dan terima kasih semua saudara saya yang memberikan support untuk bersama membangun jalan desa ini," lanjutnya.
Joko Suranto merupakan seorang pengusaha yang sempat bekerja sebagai penjual koran. Ia menempuh pendidikan sebagai calon sarjana hukum di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada 1988.
"Banyak perjalanan bisnis saya dari nol yakni jualan koran sampai saya merantau ke luar kota hanya berbekal uang ratusan ribu dan tiga set pakaian saja. Tapi perjalanan itu membuat saya semangat sampai sekarang," ujar Joko Suranto.
Sementara itu, Joko Suranto sempat memberanikan diri untuk membangun perusahaan perumahan dengan berbekal utang bank dan kepercayaan. Saat perekonomian perusahaan sedang sehat, ia memberangkatkan haji untuk para karyawan.
“Dari situ saat perekonomian perusahaan kami sehat, kami memberangkatkan haji karyawan kami. Dari situ saya belajar lagi dan mencoba membantu apapun itu untuk melihat keindahan sejati dari hati,” tutur Joko Suranto.
Joko Suranto memiliki prinsip untuk tidak takut berbagi kepada sesama. Menurutnya, berbagi tak harus soal materi, bisa juga dengan hal lain.
“Tidak semua bantuan itu harus berujung materi. Ada solusi yang bisa dicari dengan tangan dan otak kita. Maka jangan takut berbagi seperti tagar perusahaan kami #jangantakutberbagi,” jelas Joko Suranto.