Ladiestory.id - Copenhagen, ibukota Denmark, adalah sebuah kota yang memukau dengan sejarahnya yang kaya, arsitektur megah, budaya yang kreatif, dan fokus yang kuat pada keberlanjutan lingkungan. Dengan populasi sekitar 600.000 orang, Copenhagen telah menjadi pusat bagi berbagai inovasi dan kebijakan progresif yang membuatnya dikenal sebagai salah satu kota terbersih dan paling ramah lingkungan di dunia.
Pertama-tama, Copenhagen dikenal dengan sistem transportasinya yang luar biasa. Bukan hanya sebagai salah satu kota sepeda terbaik di dunia, tetapi juga memiliki sistem transportasi umum yang efisien. Infrastruktur sepeda yang luas dan ramah pengguna sepeda membuat sekitar 62% penduduknya menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari. Selain itu, sistem transportasi umum seperti kereta api, bus, dan metro sangat terintegrasi dan ramah lingkungan, mengurangi polusi udara dan kemacetan.
Kebersihan Copenhagen menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan penduduknya. Program daur ulang sangat sukses di sini, dengan warga secara aktif memisahkan sampah organik, kertas, plastik, dan bahan daur ulang lainnya. Konsep "sampah adalah sumber daya" sangat diterapkan di sini dengan pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang canggih. Kebijakan kota ini dalam meminimalkan limbah telah menjadi contoh bagi kota-kota lain di seluruh dunia.
Pusat kota Copenhagen, terutama area seperti Strøget, merupakan kombinasi unik antara keindahan sejarah dan modernitas. Bangunan-bangunan bersejarah yang indah berdampingan dengan arsitektur modern yang inovatif. Salah satu tempat ikonik di sini adalah Istana Christiansborg yang megah, yang menjadi pusat pemerintahan Denmark. Sementara itu, Tivoli Gardens, taman hiburan tertua di dunia, menawarkan hiburan bagi pengunjung dari segala usia.
Selain infrastruktur dan kebersihannya, Copenhagen juga terkenal dengan kehidupan budaya yang kaya. Dari seni kontemporer hingga festival musik, kota ini memiliki panggung seni yang hidup. Museum Seni Nasional Denmark, Glyptotek, dan banyak galeri seni lainnya menjadi tujuan wajib bagi para penggemar seni. Faktor lain yang membuat Copenhagen menarik adalah kecintaannya terhadap makanan lokal dan keberlanjutan dalam produksi makanannya. Restoran-restoran di sini tidak hanya menyajikan hidangan lezat, tetapi juga sering menggunakan bahan-bahan lokal dan musiman serta memiliki kebijakan ramah lingkungan dalam operasional mereka.
Tidak dapat dipungkiri, Copenhagen adalah pionir dalam banyak aspek kehidupan modern. Kebijakan dan inovasi kota ini telah menginspirasi banyak kota lain di seluruh dunia untuk mengadopsi praktik-praktik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan pendekatannya yang holistik terhadap keberlanjutan, kebersihan, transportasi, dan kehidupan budaya, Copenhagen terus menjadi contoh bagi kota-kota besar lainnya untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan perkotaan dan keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, Copenhagen dikenal sebagai kota yang ramah pejalan kaki. Ruang terbuka, taman kota, dan trotoar yang luas membuat pengalaman berjalan kaki di kota ini sangat menyenangkan. Warga dan pengunjung dapat dengan mudah menjelajahi keindahan kota ini tanpa harus bergantung pada kendaraan bermotor.
Namun, Copenhagen tidak hanya terpaku pada masa lalu. Kehidupan seni dan budaya kota ini terus berkembang. The National Gallery of Denmark (Statens Museum for Kunst) adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati karya seni klasik dan kontemporer. Sementara itu, Distrik Meatpacking, yang dulunya adalah area industri, telah bertransformasi menjadi pusat kehidupan malam yang berdenyut dan tempat seni alternatif.
Pariwisata berkelanjutan juga menjadi fokus utama Copenhagen. Banyak hotel dan tempat wisata di kota ini memiliki sertifikasi lingkungan, menunjukkan komitmen untuk menjaga jejak karbon dan mendorong praktik ramah lingkungan. Penggunaan energi terbarukan, pengelolaan air yang efisien, dan desain bangunan yang berkelanjutan adalah beberapa aspek dari pendekatan holistik ini terhadap keberlanjutan.