Ladiestory.id - Sungkem di momen lebaran yang dilakukan oleh anak ke orang tua memang sudah menjadi sebuah tradisi. Namun, tradisi sungkem saat Hari Raya yang dilakukan oleh keluarga Iis Dahlia justru malah dikecam warganet.
Iis Dahlia membagikan sebuah video saat ia dan kedua anaknya yakni Salshadila Juwita dan Devano Mahendra melakukan tradisi sungkem kepada Satrio Dewandono yang merupakan suaminya serta ayah sambung untuk kedua anaknya.
Dari video yang diunggah pada laman media sosial Instagram pribadinya, terlihat Satrio Dewandono yang tengah duduk di sofa, dan Iis Dahlia serta kedua anaknya sungkem secara bergantian.
Namun, saat giliran Salshadila Juwita yang merupakan anak sulung dari Iis Dahlia dengan suami terdahulunya sungkem mendapatkan kecaman dari warganet.
Pasalnya setelah sungkem, Satrio Dewandono mencium Salshadila Juwita di bagian pipi, kening, dan bibir. Hal itu lantas dikecam oleh warganet lantaran Satrio adalah ayah sambung atau ayah tiri dari Salshadila.
Warganet menilai keduanya bukanlah muhrim sehingga mencium Salshadila setelah sungkem merupakan hal yang salah dan tidak wajar.
“Itu seriusan salsa udah gede gitu di cium di bibir sama bapak nya?” tanya warganet.
“Minal Aidin walfaizin mm Iis,tp maaf y kok boleh sh KK salsa di cium bibir nya seharusnya ga boleh kan bukan anak,” tulis warganet.
“Lah…anak udah remaja dicium bibirnya sama bapak tiri pula? Ibunya biarin aja,” timpal warganet.
“Bapak tirinya nyium bibir anak tiri, ibu kandungnya malah ga nyium bibir anaknya... itu sangat sensitiv lho, bapak kandung aja ga boleh apalagi bapak tiri...hiiii ngeri kali,” tambah warganet.
“Itukan papa tirinya kok boleh pula sampai cium bibi...mna udah besar aduh hay,” tutup warganet.
Hukum Ayah Sambung Mencium Anak Sambung Perempuan dalam Islam
Melansir dari berbagai sumber, dalam kitab Hâsyiyatân karangan Imam Syihabudin al-Qulyubi dan Umairah dijelaskan bahwa anak sambung perempuan dapat membatalkan wudhu apabila ibu anak sambung tersebut belum sampai disetubuhi oleh ayah sambung.
Apabila sudah dijima' oleh ayah sambung, maka bersentuhan antara ayah sambung dan anak sambung perempuan sudah tidak lagi membatalkan wudhu. Hubungan mereka sudah menjadi mahram selamanya (alâ at-ta'bid).
