Ladiestory.id - Setiap harinya, kota Jakarta terus berhadapan dengan jalanan yang ramai, menunjukkan kesibukan kehidupan di perkotaan. Lalu lintas Jakarta terkenal dengan intensitasnya, yang sering kali menjadikan kota ini sebagai salah satu kota metropolitan terpadat di dunia. Oleh karena itu, semakin banyak masyarakat di Jakarta yang beralih menggunakan transportasi umum untuk perjalanan sehari-hari, terutama TransJakarta.
Perusahaan media Out-of-Home (OOH) terbesar di Indonesia, City Vision, dengan bangga memperkenalkan inovasi terbarunya yaitu City Vision Bus Shelter Advertising di 10 (sepuluh) halte Bus Rapid Transit (BRT) yang terletak di sepanjang Jl. Thamrin – Sudirman dan titik keramaian lainnya.
City Vision juga menghiasi jalan-jalan utama dan stasiun kereta dengan LED digital ikonik dan billboard berkualitas tinggi yang menemani penumpang atau komuter mulai dari berangkat hingga mencapai destinasi. Dengan diluncurkannya City Vision Bus Shelter Advertising, City Vision kini menjadi satu-satunya perusahaan media OOH yang menawarkan seluruh jaringan TransJakarta, mulai dari TransJakarta bus branding, hingga advertising space di dalam dan luar halte BRT. Selain itu, jaringan iklan TransJakarta dari City Vision ini mendominasi jalanan Sudirman-Thamrin dengan berbagai ragam pilihan halte dan rute bus yang terletak di jalan-jalan utama CBD Jakarta tersebut.
“Bersama rekan kami, TransJakarta, City Vision memperkenalkan City Vision Bus Shelter Advertising sebagai produk terbaru kami. Hingga saat ini, City Vision telah hadir di 10 halte BRT yang terletak di seluruh kota Jakarta. 10 halte BRT tersebut mencakup: Halte Bundaran HI, Tosari, Dukuh Atas, Karet Sudirman, Polda Metro, GBK, Monas, CSW Asean, Harmoni dan Ragunan. Inovasi terbaru ini memberikan keuntungan bagi para merek dan pelaku ekonomi kreatif di mana mereka dapat mempromosikan produk secara menarik – menjangkau para penumpang TransJakarta dan pengguna jalan pada umumnya. Dengan hadirnya produk ini, kami juga mendorong semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum untuk sehari-hari," ujar Meyrick Sumantri, Co-Founder dan Co-CEO City Vision.
Dengan komitmen untuk terus berinovasi, City Vision meluncurkan City Vision Bus Shelter Advertising dengan pengalaman imersif. Inovasi terbaru ini memberikan contoh peluang baru bagi para perusahaan dan merek untuk meningkatkan visibilitas merek dengan cara yang berbeda.
Dengan hadirnya City Vision Bus Shelter Advertising, City Vision merubah interior Halte BRT menjadi pengalaman imersif dengan menggunakan desain dari seniman ternama dunia seperti Van Gogh, Claude Monet, Gustav Klimt, dan Katsushika Hokusai. Saat ini, inovasi ini telah hadir di 3 (tiga) Halte BRT yaitu Halte Tosari dengan desain Starry Night, Halte Dukuh Atas dengan desain Water Lilies & Poppy Field, Halte GBK dengan desain Portrait of Adele Bloch-Bauer, dan sisi baliknya dengan desain Mount Fuji. Tidak hanya hadir dengan desain seni yang menarik, interior juga dilengkapi dengan elemen interaktif yang menciptakan pengalaman imersif bagi para pengguna TransJakarta.
“Terletak dekat dengan perkantoran, mal, apartemen dan hotel, Halte BRT berperan sebagai pusat transportasi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang menggunakan TransJakarta untuk bepergian. Diposisikan secara strategis, Halte BRT di sepanjang Jl. Thamrin - Sudirman menjadi pusat transit yang tepat bagi para merek untuk meningkatkan visibilitas dan kesadaran merek atau produk. City Vision merupakan satu-satunya media OOH yang memiliki jaringan periklanan terlengkap di TransJakarta, mulai dari di dalam bus, luar bus, hingga halte. Kami menyambut baik inovasi terbaru ini yang pastinya membuat pengguna TransJakarta akan semakin nyaman dan menarik masyarakat lainnya untuk menggunakan TransJakarta," ungkap Fadly Hasan, Direktur Pelayanan dan Bisnis TransJakarta.
Lebih lagi, inovasi TransJakarta Bus Shelter Fillers telah ramai menjadi perbincangan di sosial media karena masyarakat sangat antusias dengan suasana baru interior Halte BRT.
“Kami mendapatkan respon yang sangat meriah dari pengguna TransJakarta dan masyarakat di media sosial. Harapannya, antusias ini terus berlangsung dan membuat semakin banyak masyarakat yang menikmati keseruan berpergian menggunakan TransJakarta,” tutup Meyrick.