1. Entertainment
  2. “Citayam Fashion Week”, Polemik Ruang Ekspresi hingga Bibit LGBT
Entertainment

“Citayam Fashion Week”, Polemik Ruang Ekspresi hingga Bibit LGBT

“Citayam Fashion Week”, Polemik Ruang Ekspresi hingga Bibit LGBT

Paula Verhoeven bersama remaja-remaja di SCBD. (Instagram.com/paula_verhoeven)

Ladiestory.id - Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Pusat, semakin menarik perhatian. Setelah wilayah tersebut dipercantik oleh pemerintah setempat, pesona SCBD kian terpancar.

Pancaran lampu jalanan yang dikelilingi gedung-gedung bertingkat, akses pejalan kaki yang diperluas, kursi-kursi di trotoar, tersedianya tempat parkir sepeda, halte yang diperbaiki, hingga jalur MRT, membuat siapapun ingin menikmati kecantikkan kota Jakarta.

Tak jarang penggiat media sosial memanfaatkan kecantikan SCBD untuk mempercantik feed mereka, khususnya Instagram. Dengan kekuatan media sosial, SCBD mampu menarik lebih banyak mata untuk dikunjungi.

Konten TikTok yang menginterview Jeje dan kekasih barunya. (TikTok.com/andy_tumere)

Menelisik SCBD lebih dalam, rupanya kawasan Sudirman tersebut banyak didatangi oleh remaja-remaja dari luar Jakarta, seperti Bekasi, Bogor, Bojong Gede, Citayam, Depok hingga Tangerang. Namun, yang menarik, pesona remaja Bojong Gede, Citayam dan Depok rupanya tak bisa dihindarkan.

Konten TikTok yang menginterview Bonge dan Kurma. (TikTok.com/kutipanx)

Beberapa penggiat media sosial, seperti pengguna akun TikTok @kutipanX dan @andy_tumere, beberapa kali mendapati remaja-remaja “unik” asal Jawa Barat tersebut. Mereka membuat konten interview dan memberikan pertanyaan ringan pada para remaja.

Konten TikTok yang menginterview Roy dan kekasih barunya. (TikTok.com/andy_tumere)

Konten ini berhasil membuat Bonge, Kurma, Roy dan Jeje jadi “selebgram” alias seberitis media sosial secara mendadak. Kepolosan dalam menjawab hingga penampilan mereka, berhasil menghibur para pengguna.

Alhasil, banyak content writer yang “memburu” remaja-remaja tersebut untuk mengulik keunikkan mereka. Semakin naik pamor SCBD, remaja Bojong Gede, Citayam dan Depok semakin “merajai” wilayah Sudirman tersebut. Sehingga memunculkan pengertian baru dari SCBD, yaitu Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok.

Sofi Allail atau akrab disapa Ale yang mencetus "Citayam Fashion Week". (Instagram.com/ale._mp3)

Tak hanya nongkrong, salah satu remaja yang aktif membuat konten di Instagram, Abdul Sofi Allail atau akrab disapa Ale, rupanya mencetuskan istilah Citayam Fashion Week.

“Itu karena aku kemarin, gara-gara emang di konten TikTok aku kan isi kontennya catwalk gitu kan di zebra cross dengan pakaian yang nyentrik. Aku coba jalan tuh, tadinya gak ada yang sekerubung itu kan, terus ada satu-dua orang nontonin terus tepuk tanganin. Terus orang-orang kayak ‘itu apaan sih, itu apaan sih?’ terus jadinya banyak tuh ngerubung, sampe akhirnya boom,” ungkap Ale dalam channel YouTube Deddy Corbuzier yang tayang pada Selasa (26/7/2022).

“Itu elu awalnya? Yang bikin fashion week itu elu awalnya?” tanya Deddy memastikan.

“Iya, awalnya aku yang jalan di zebra cross itu,” jawab Ale.

Ale sendiri merupakan remaja 19 tahun yang gemar melakukan photoshoot di kawasan Sudirman dan berprofesi sebagai model freelance. Remaja laki-laki tersebut memang aktif melakukan pemotretan di SCBD sejak 2019 akhir.

Merebaknya istilah Citayam Fashion Week, membuat para remaja yang nongkrong di kawasan Sudirman semakin berani mengekspresikan diri mereka. Tak sedikit para remaja yang totalitas dalam berbusana dan merias wajah demi menunjukkan eksistensinya.

Potret Paula Verhoeven Bareng Bonge di Citayam Fashion Week. (Instagram.com/paula_verhoeven)

Bak model papan atas, zebra cross di kawan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, bahkan dijadikan area fashion show dadakan oleh orang-orang sekitar. Para remaja yang berada di sana, dengan penuh percaya diri berlenggak-lenggok memamerkan pakaian yang dikenakan.

Ridwan Kamil mengikuti Citayam Fashion Week. (Instagram.com/ridwankamil)

Kegiatan ini menarik perhatian para influencer hingga pejabat negara. Sebut saja beberapa nama publik figur seperti model papan atas, Paula Verhoeven dan Ayu Gani, hingga pejabat negara, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, yang turut meramaikan kegiatan tersebut.

Namun, semakin terkenalnya Citayam Fashion Week, semakin banyak pula konflik yang timbul di dalamnya. Istilah Citayam Fashion Week kini menjadi “rebutan” antara suami Paula Verhoeven, Baim Wong, dan Indigo Aditya dari Kutipan X. Keduanya dengan sigap mendaftarkan hak paten dari nama "Citayam Fashion Week" ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Unggahan Baim Wong terkait pendaftaran HAKI "Citayam Fashion Week". (Instagram.com/baimwong)

Sayangnya, baik Baim maupun Indigo Aditya, tak mendapatkan dukungan dari masyarakat. Keduanya dituding memanfaatkan momen demi keuntungan pribadi. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membatalkan pendaftaran "Citayam Fashion Week" ke HAKI.

Tidak hanya itu, perdebatan lainnya muncul terkait penampilan remaja laki-laki di kawasan Sudirman tersebu. Seorang pengguna media sosial dengan akun TikTok @janganrusakindonesia, menyoroti cara pakaian remaja laki-laki di sana yang ke perempuan-perempuanan.

Ia menilai bahwa kegiatan Citayam Fashion Week tersebut menjadi tempat munculnya bibit LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) yang merusak masa depan.

Unggahan seorang pengguna TikTok terkait Citayam Fashion Week. (TikTok.com/janganrusakindonesia)

Hingga Selasa (26/7/2022) unggahan tersebut telah dilihat oleh sekitar 13,1 juta pengguna dengan 1,5 juta likes. Dibalik keriuhan Citayam Fashion Week, rupanya banyak pengguna media sosial yang setuju atas pendapat tersebut.

"awal nya ga peduli ama niih trend cuman kalo uda masalah penyimpangan, itu ga bisa di biarkan" ujar pengguna akun @animeindo_o

"setuju bnget aka semakin banyak orang berperilaku menyimpang lupa akan jati diri" ungkap pemilik akun @rofiahyuni.

"akhirnya ada yang speak up .. jujur aja jadi risih sih karna yang kerja jadi terhambat" ujar pemilik akun @ptrwd96.

Menanggapi keresahan tersebut, Dinas Sosial siap menindak pria yang mengenakan pakaian perempuan dalam kegiatan Citayam Fashion Week tersebut.

Kepala Dinas Sosial Jakarta Pusat, Abdul Salam, mengungkapkan bahwa pria kemayu termasuk kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) sehingga akan mendapat penangan yang sesuai.

"Mereka akan dimasukkan ke Panti Kedoya. Nanti mereka diasesmen, nanti akan dirujuk ke panti-panti yang memang sesuai dengan jenis PMKS-nya" ujar Abdul.

Pendapat Ridwan Kamil mengenai pendaftaran merek CFW oleh Baim Wong (Instagram.com/ridwankamil)

Terlepas dari hal tersebut, Ridwan Kamil memiliki pandangan tersendiri terkait Citayam Fashion Week. Hal itu ia lontarkan melalui Instagram pribadinya saat menanggapi sikap Baim Wong yang mendaftarkan hak paten "Citayam Fashion Week" ke HAKI.

"Biarkan ini jadi cerita, bahwa fashion jalanan tetap adanya di jalanan. Bukan di sarinah, bukan di podcast, bukan pula harus menginternasional. Biarkan tetap Slebew bukan Haute Couture," ujar Ridwan Kamil.

"Ada kalanya mereka hanya butuh ruang ekspresi," sambungnya.

Meski pro kontra terus menghunjani para remaja di kawasan tersebut, tapi keramaian Citayam Fashion Week masih terus bermunculan di media sosial.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel