Ladiestory.id - Seringkali orang-orang mengabaikan kondisi hubungannya dengan pasangannya. Padahal, hubungan menjadi salah satu bagian penting untuk kehidupan yang sehat. Orang yang memiliki hubungan yang sehat, pasti memiliki kesehatan yang sehat pula.
Meskipun semua hubungan berbeda, ada beberapa karakteristik utama yang dapat membantumu membedakan hubungan interpersonal yang sehat dari yang tidak. Melansir laman Very Well Mind, berikut ini ciri-ciri hubungan yang sehat.
Saling Percaya
Kepercayaan pada pasangan menjadi komponen penting dari setiap hubungan yang sehat. Namun, seringkali masalah kepercayaan ini menjadi sulit ketika hubungan kamu sebelumnya tidak stabil dan tidak dapat diandalkan. Jika hubungan masa lalu kamu aman, stabil, dan saling percaya, kemungkinan besar tidak akan ada masalah dalam hubungan yang sedang kamu jalani.
Kepercayaan juga dibentuk oleh bagaimana pasangan memperlakukan satu sama lain. Ketika pasangan memperlakukanmu dengan baik, dapat diandalkan, dan akan selalu ada saat kamu membutuhkannya, kemungkinan besar kamu akan mengembangkan kepercayaan ini.
Saling Terbuka dan Jujur
Kamu harus bisa merasakan bahwa menjadi diri sendiri dalam hubungan yang sehat sangat penting. Meskipun semua pasangan memiliki tingkat keterbukaan dan pengungkapan diri yang berbeda-beda, kamu tidak boleh menyembunyikan aspek diri kamu sebenarnya. Bersikap terbuka dan jujur satu sama lain tidak hanya membantu Anda merasa lebih terhubung sebagai pasangan, tetapi juga membantu menumbuhkan kepercayaan.
Saling Hormat
Dalam hubungan yang dekat dan sehat, orang-orang akan saling menghormati satu sama lain. Mereka tidak merendahkan atau meremehkan satu sama lain dan menawarkan dukungan serta keamanan.
Ada beberapa cara berbeda yang dapat dilakukan pasangan untuk menunjukkan rasa hormat satu sama lain. Seperti mendengarkan satu sama lain, saling membangun; tidak saling menjatuhkan, memberi ruang dalam hidup untuk pasangan, tertarik pada hal-hal yang disukai pasangan, menunjukkan penghargaan dan rasa terima kasih satu sama lain, dan memiliki empati satu sama lain.
Tunjukkan Kasih Sayang
Hubungan yang sehat ditandai dengan kesukaan dan kasih sayang. Gairah awal yang menandai dimulainya hubungan baru cenderung menurun seiring waktu, tetapi ini tidak berarti bahwa kebutuhan akan kasih sayang, kenyamanan, dan kelembutan akan berkurang.
Namun, penting untuk diingat bahwa kebutuhan fisik berbeda untuk setiap individu. Tidak ada jumlah kasih sayang atau keintiman yang absolut. Kunci hubungan yang sehat adalah bahwa kedua pasangan puas akan tingkat kasih sayang yang mereka bagikan dengan pasangannya.
Komunikasi yang Baik
Hubungan yang sehat dan tahan lama, baik itu persahabatan atau hubungan berpacaran, membutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik. Meskipun tampaknya hubungan terbaik adalah yang tidak melibatkan konflik, mengetahui cara berdebat dan menyelesaikan perbedaan pendapat secara efektif lebih penting daripada sekadar menghindari argumen untuk menjaga perdamaian.
Terkadang, konflik bisa menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan dengan pasangan. Konflik dapat bermanfaat dalam hubungan intim ketika masalah serius perlu ditangani, memungkinkan pasangan untuk membuat perubahan yang menguntungkan masa depan hubungan.
Memberi dan Menerima
Hubungan yang kuat ditandai oleh timbal balik alami. Kamu melakukan sesuatu untuk satu sama lain karena benar-benar menginginkannya.
Ini juga tidak berarti bahwa memberi dan menerima dalam suatu hubungan selalu 100 persen sama. Terkadang, satu pasangan mungkin membutuhkan lebih banyak bantuan dan dukungan. Dalam kasus lain, satu pasangan mungkin lebih memilih untuk mengambil lebih banyak peran pengasuh. Ketidakseimbangan seperti itu baik-baik saja selama setiap orang setuju dengan dinamika dan kedua pasangan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Karakteristik hubungan yang sehat meliputi kepercayaan, keterbukaan, kejujuran, rasa hormat, kasih sayang, komunikasi, dan saling memberi dan menerima.
Hubungan yang sehat ditandai dengan kemampuan untuk mengenali masalah, termasuk masalah kamu sendiri, yang mungkin menjadi ancaman bagi kesuksesan jangka panjang hubungan. Dengan bersedia menganalisis hubungan, kamu dapat bekerjasama untuk membangun hubungan yang lebih memuaskan.