Ladiestory.id - Dalam menjalani hubungan, tentu saja kita akan sulit terhindar terhadap konflik. Beberapa yang sering dibicarakan atau mungkin dialami adalah hubungan yang toxic.
Secara umum, Toxic relationship merupakan suatu hubungan yang tidak sehat sehingga memberikan dampak buruk untuk kesehatan mental. Ketika memutuskan untuk menjalani hubungan tandanya adalah menyatukan kedua individu yang berbeda.
Maka dari itu, tidak dapat dipungkiri jika ada masalah yang terjadi terhadap keberlangsungan hubungan. Meski faktanya, semua orang pasti mendambakan hubungan yang sehat.
Penjabaran mengenai hubungan toxic dapat dijelaskan dengan hubungan yang tidak saling mendukung dan salah satu pihak berusaha berperan dalam memiliki kontrol yang besar terhadap yang lain.
Baik kehidupan maupun hubungan sangat memungkinkan jika mengalami pasang surut, lain halnya dengan toxic relationship. Hubungan semacam ini terjadi dengan konsisten, namun menguras tenaga dan berdampak buruk bagi kesehatan.
Jenis hubungan ini bukan hanya terbatas dunia romantis, tapi kemungkinan dapat terjadi hubungan kekeluargaan, persahabatan dan profesional. Saat dikerucutkan dengan hubungan asmara, salah satu bentuk dari toxic relantioship adanya sifat posesif yang terjadi tanpa alasan yang jelas. Selain itu, ada beberapa ciri lainnya.
1. Menuntut secara berlebihan
Faktanya jika bicara mengenai hubungan, tindakan yang perlu dilakukan adalah adanya rasa saling diantara kedua belah pihak dalam menyayangi, menerima, dan mendukung pasangannya.
Beda hal dengan yang dirasakan pada toxic relationship. Biasanya perasaan untuk menuntut terjadi secara berlebihan. Hal ini membuat kita merasa kurang dan lebih banyak untuk membandingkan dengan orang lain.
2. Merasa Selalu Salah
Masalah dalam sebuah hubungan pasti terjadi. Namun, yang membedakan keduanya adalah bagaimana kedua belah pihak mencari solusi atau jalan keluar serta mengevaluasi diri.
Manusia dengan perasaan egois pada diri mereka, seringkali memunculkan salah paham dan toxic relationship. ,Selain itu, ketika tidak ada yang mau mengalah maka akan muncul sumber kesalahan dari setiap permasalahan.
Maka penting untuk mencari tahu penyebabnya kemudian mencari tahu alasannya sehingga tidak ada yang merasa direndahkan atau disalahkan.
3. Terlalu Mengatur Hidup
Saat memiliki sebuah ikatan atau hubungan, perasaan kepemilikan seringkali menjadi dominan. Salah satu, rasa yang mungkin muncul adalah cemburu. Reaksi ini dapat terjadi apabila pasangan dengan orang lain.
Meskipun terlihat hampir sama dengan posesif. Namun lebih parahnya, perasaan ini bukan hanya memvalidasi perasaannya, tapi ikut mengontrol kehidupan pasangan tanpa memberikan batasan wajar. Selain itu, dampaknya adalah muncul rasa tidak nyaman dan kebebasan dalam berekspresi dan sosialisasi dengan orang lain.
4. Kurangnya Komunikasi yang Jelas
Komunikasi merupakan kunci yang penting dalam sebuah hubungan. Selain itu, perlu ada rasa menghargai dalam menjalani hubungan. Hubungan yang toxic biasanya hanya mengedepankan rasa ingin menang sendiri ketika terjadi perdebatan.
Konflik yang terjadi bukan diselesaikan secara baik, namun lebih banyak muncul kata-kata merendahkan. Penyebab dari munculnya perasaan ini adalah rasa keterbukaan yang kurang. Hal ini akan bertambah parah, jika bukan kekerasan verbal yang dirasakan dalam toxic relationship, namun kekerasan fisik.