Ladiestory.id - Seperti diketahui Indonesia memiliki potensi besar namun juga menghadapi berbagai masalah sosial. Jika mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 9,57% dari populasi Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2023.
Akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan yang berkualitas pun masih menjadi tantangan besar, khususnya di daerah pedesaan dan terpencil. Berdasarkan laporan UNICEF, masih ada lebih dari 4,2 juta anak usia sekolah dasar di Indonesia yang tidak memiliki akses terhadap pendidikan formal.
Temuan yang sama juga turut terlihat dari isu literasi keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa pada tahun 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya mencapai 49,68%, jauh tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga.
Hal tersebut menjadikan setengah dari populasi masih belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai manajemen keuangan dasar, menghambat upaya mereka dalam mencapai kestabilan ekonomi. Selain masalah sosial dan keuangan, Indonesia juga menghadapi masalah lingkungan seperti krisis air, polusi udara, sampah, dan banjir.
Maraknya isu sosial ini memantik semangat dari kelompok inisiatif Bestari Festival dan Bank DBS Indonesia untuk menggelar acara “Road to DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond”.
Acara ini mengundang beberapa pembicara yang mewakili berbagai lapisan masyarakat, mulai dari penulis dan content creator yang kerap membagikan isu sosial Okki Sutanto, presenter dan Founder komunitas pegiat lingkungan Langit Biru Pertiwi Nadia Mulya, dan Head of Group Strategic Marketing and Communications Bank DBS Indonesia Mona Monika. Selanjutnya, acara puncak “DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond” akan digelar pada tanggal 19 Oktober mendatang di Urban Forest Cipete.
“Hadir untuk kedua kalinya tahun ini, Bestari Festival kembali diadakan sebagai sebuah wadah yang nyaman bagi tiap-tiap individu untuk bertumbuh dan memberi dampak atas masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar. Kami bangga dapat bermitra dengan Bank DBS Indonesia, yang memiliki misi dan visi yang sejalan dalam menciptakan dampak yang positif bagi masyarakat sekitar," jelas Penggagas Bestari Festival, Firdza Radiany.
Sebagai bank yang memiliki visi untuk menjadi ‘Best Bank for A Better World’, Bank DBS Indonesia dipandu oleh tiga pilar keberlanjutan yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice dan Impact Beyond Banking - menyoroti komitmen bank untuk memberikan dampak positif yang lebih luas dari lingkup layanan perbankan melalui DBS Foundation.
“Sejak 2014, sebagai organisasi yang digerakkan oleh tujuan positif, DBS Foundation berperan aktif dalam memerangi berbagai isu sosial dan lingkungan. Festival ini menjadi perpanjangan dari komitmen tersebut yang bertujuan menjadi sebuah wadah diskusi, menampilkan social enterprises binaan kami, serta memperkenalkan program-program DBS Foundation di Indonesia. Sehingga pada akhirnya diharapkan kami dapat berkontribusi lebih luas untuk perekonomian negara, komunitas dan masyarakat luas, serta lingkungan. Kami pun berharap agar acara ini dapat menginspirasi ‘From a Spark Within to Impact Beyond’, sebuah batu loncatan yang menggerakkan kita semua untuk bergandengan tangan mengambil langkah dalam memajukan keberlanjutan," ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications Bank DBS Indonesia.
Bersama Co-founder Bestari Festival Firza Daud, keempat figur ini tidak hanya mengulas permasalahan sosial yang ada di negeri ini, namun fokus pada bagaimana setiap individu bisa menjadi penggerak yang berdampak pada diri sendiri dan lingkungan terdekatnya. Sejalan dengan nafas utama dari Bestari Festival ini, para pembicara menekankan adanya keselarasan hubungan antar makhluk hidup mulai dari manusia, hewan, dan tumbuhan sebagai elemen dan aktor utama untuk keberlangsungan pola hidup yang berlanjut dan berdampak.
Acara puncak DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond akan mengundang deretan pembicara dan figur sebagai pengisi acara, mulai dari perwakilan pemerintah, akademisi, praktisi keuangan, praktisi parenting, pelaku social enterprise, dan masih banyak lainnya. Acara ini akan diadakan di Urban Forest Cipete dengan tiket acara yang dapat diperoleh secara gratis di https://bestarifestival.com/.
Mengusung konsep dengan pendekatan real experience, para audiens akan dapat menikmati tiga elemen utama, yaitu:
-
Human Spark Area (education area) - area untuk berdiskusi dan belajar mengenai spark diri masing-masing dalam bentuk sharing session dan panel talkshow yang hangat.
-
Sea Turtle Spark Area (art & culture area) - sebuah safe space di area outdoor yang menampilkan karya social enterprise lokal, seperti alat sensor kualitas udara yang diciptakan oleh Nafas, produk anyaman oleh pengrajin lokal yang dikurasi DuAnyam, sajian makanan yang diolah dari limbah makanan oleh FoodCycle, dan mengamati pakan ternak yang digarap dari limbah makanan bersama Magalarva.
-
Leaf Spark Area (food and beverage area) - mini food court dengan tenant-tenant yang mengusung semangat kearifan lokal.
Selain acara talkshow, kegiatan ini juga akan diramaikan oleh aneka bazaar dari deretan produk yang dihasilkan oleh berbagai social enterprise, serta hiburan dari Endah N Rhesa.
Untuk informasi selengkapnya tentang DBS Foundation Bestari Festival silakan klik https://bestarifestival.com/.