1. Lifestyle
  2. Jangan Langsung Kecewa saat Diberi Cincin Tunangan yang Tidak Sesuai Keinginan
Lifestyle

Jangan Langsung Kecewa saat Diberi Cincin Tunangan yang Tidak Sesuai Keinginan

Jangan Langsung Kecewa saat Diberi Cincin Tunangan yang Tidak Sesuai Keinginan

Foto: Ladiestory.id

Saat kamu telah menjalani hubungan yang serius dengan pasangan, baik dalam hitungan waktu singkat, menengah, maupun panjang, salah satu langkah selanjutnya yang biasa diambil adalah dengan melangsungkan pertunangan.

Pertunangan ini sendiri bisa berlangsung lama sebelum akhirnya berujung ke pernikahan. Alasannya tentu beragam, salah satunya adalah karena butuh waktu mempersiapkan acara pernikahan.

Tapi, ada juga yang langsung menikah sesaat setelah dilamar. Apapun pilihanmu, tidak ada yang benar maupun yang salah, semuanya dapat disesuaikan dengan rencana dan harapan masing-masing pasangan.

Bicara soal pertunangan, biasanya hal ini dilakukan secara kejutan. Pasanganmu akan mempersiapkan banyak hal sebelum melamarmu. Menentukan waktu, tempat, dekorasi, dokumentasi, kalimat cinta yang tepat untuk diucapkan, dan salah satu unsur terpenting dalam pertunangan yaitu cincin tunangan.

Cincin Tunangan
Foto: Ladiestory.id

Cincin Tunangan, Tradisi Manis Ajakan Berkomitmen

Tradisi memberi cincin pada pasangan saat ingin mengajaknya bertunangan sudah dikenal dan dilakukan banyak pasangan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Momen pemberian cincin saat bertanya “Will You Marry Me” ini bisa jadi sangat romantis dan terkenang sepanjang hidup. Namun, bagaimana jadinya kalau ternyata cincin tunangan yang diberi oleh pasanganmu tidak sesuai dengan harapanmu?

Bisa dibilang semua orang hampir pasti menyukai perhiasan termasuk cincin, baik itu cincin emas maupun cincin berlian. Tidak aka nada yang menolak diberi perhiasan jenis ini.

Namun, tidak dapat dipungkiri kalau tiap individu memiliki selera dan referensi yang berbeda-beda akan kegemarannya pada cincin emas maupun cincin berlian yang diberi saat momen tunangan. Bila sedang berada dalam situasi ini, ada 4 hal yang dapat kamu lakukan untuk menyelamatkan kekecewaanmu.

Cincin Tunangan
Foto: Ladiestory.id

Apa yang Harus Kamu Lakukan?

  1. Jangan langsung mengutarakan perasaan tidak sukamu. Bagaimanapun, jika kamu mencintai pasanganmu, kamu akan tetap bahagia saat dilamar dan bertunangan.
  2. Jangan merusak suasana dan tunjukan rasa bahagia itu, sementara simpan rasa kecewa mu untuk jangka waktu tertentu. Bisa jadi setelah beberapa hari, kamu berubah pikiran dan jatuh cinta juga dengan cincin tunangan yang diberikan!
  3. Kalau ternyata setelah sekitar satu minggu kamu masih belum ‘sreg’ dengan cincin tunangan itu, jangan ragu untuk mengatakannya pada pasanganmu. Sampaikan dengan cara halus dan bahasa yang sederhana, untuk meminimalisir salah paham dan memudahkan untuk mencari solusi terbaik.
  4. Kamu tidak perlu langsung ingin menukar cincin tersebut. Memodifikasi bisa jadi pilihan yang tepat.
  5. Carilah took atau jasa yang dapat melakukan modifikasi pada perhiasan, atau kamu bisa datangi tempat dimana pasanganmu membeli cincin tersebut.
  6. Langkah terakhir yang dapat dilakukan jika modifikasi bukan solusi terbaik adalah dengan menukarnya. Lagi-lagi, butuh komunikasi yang baik antara kamu dan pasangan dalam hal ini.
Cincin Tunangan
Foto: Frank & Co

Rekomendasi Cincin Tunangan Terbaik

Dengan melakukan empat langkah sederhana di atas, diharapkan tidak ada lagi pihak yang akan merasa kecewa, sehingga kamu dan pasanganmu bisa mulai mempersiapkan pernikahan dengan lebih tenang dan bersemangat.

Oh ya, kalau kamu mau rekomendasi terbaik cincin tunangan, jenis cincin emas maupun cincin berlian, kamu bisa mengunjungi website Frank & co. dan menemukan berbagai model serta desain yang elegan dan mewah.

Misalnya koleksi Engagement Ring “Firemark”, cincin emas yang dikelilingi berlian kecil di bagian lingkarannya, dan dihiasi satu berlian Princess shape yang lebih besar sebagai pusatnya di bagian tengah. Rasanya sulit menemukan perempuan yang akan merasa kecewa dilamar dengan cincin yang satu ini.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel