Ladiestory.id - Gojek, penyedia layanan on-demand di Indonesia, terus berusaha memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk dalam mengakses ruang publik melalui layanan transportasi. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Gojek secara konsisten mengambil peran untuk turut berkontribusi menciptakan ruang publik yang aman.
Bertepatan dengan momentum Hari Perempuan Internasional, yang diperingati setiap Maret, Gojek menggaungkan kembali kampanye #AmanBersamaGojek. Kampanye ini sebagai komitmen menghadirkan ruang publik yang aman, termasuk aman dari kekerasan seksual.
Berdasarkan Survei Pelecehan Seksual di Ruang Publik Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia oleh Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) yang dilakukan pada 2022 dan melibatkan 4.236 responden, didapati fakta bahwa 78,89 persen responden perempuan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik dan lebih dari setengahnya mengalami pelecehan seksual di jalanan umum atau taman.
Di samping itu, fenomena kekerasan seksual secara online turut menjadi perhatian, di mana mayoritas terjadi pada aplikasi media sosial dan aplikasi pesan instan (chat).
“Permasalahan yang mengemuka dari temuan survei KRPA terkait kekerasan seksual memerlukan tindak lanjut dari berbagai pihak untuk bisa saling berkolaborasi menghadirkan solusi terbaik. Salah satu langkah konkret Gojek adalah inisiatif #AmanBersamaGojek,” kata Amanda Parikesit, Head of Global Transport Marketing Gojek.
Amanda menuturkan, kampanye tersebut bertujuan untuk menciptakan ruang publik yang aman dengan berfokus pada tiga pilar utama, yakni edukasi, teknologi dan proteksi.
Lebih lanjut, Amanda turut menegaskan pentingnya konsistensi dalam upaya bersama menciptakan ruang publik yang aman.
“Pilar pertama Gojek dalam menciptakan ruang publik yang aman adalah edukasi kepada masyarakat luas terkait pentingnya upaya bersama dalam menciptakan budaya aman,” kata Amanda.
Amanda menambahkan pilar selanjutnya adalah teknologi, di mana Gojek terus mengembangkan dan menghadirkan teknologi terkini untuk mendukung keamanan masyarakat.
“Beberapa inovasi teknologi yang telah diluncurkan, seperti verifikasi muka dan identitas driver, penyamaran nomor telepon, fitur bagikan perjalanan, serta tombol darurat yang terhubung dengan Tim Unit Darurat Gojek,” ungkap Amanda.
Sementara itu, pilar ketiga adalah proteksi, untuk memberikan perlindungan yang semakin komprehensif lewat standar layanan unit darurat Gojek yang berperspektif korban, asuransi di setiap perjalanan, serta aturan penggunaan layanan yang ketat dan tidak mentoleransi berbagai bentuk kekerasan seksual.
“Kami mengapresiasi upaya komprehensif Gojek secara berkelanjutan dalam upaya untuk turut menghapus kekerasan terhadap perempuan,” ujar Indra Gunawan, Plt Deputi bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengatakan.
“Konsistensi dan keberlanjutan inisiatif yang telah dijalankan, menunjukkan keseriusan Gojek dalam berkontribusi melawan kekerasan terhadap perempuan guna menciptakan ruang publik yang aman. Kami berharap hal ini dapat menginspirasi para pelaku usaha lain sebagai bentuk upaya bersama menciptakan ruang publik yang aman, ramah untuk perempuan dan anak,“ lanjutnya.
Adapun sebagai langkah memperkuat upaya menciptakan ruang publik yang aman, pada tahun ini Gojek fokus pada tiga hal, yaitu:
Peluncuran Pusat Edukasi dan Bantuan untuk Cegah Kekerasan Seksual
Pusat Edukasi dan Bantuan diluncurkan dalam format halaman web sebagai sarana edukasi publik yang komprehensif terkait kekerasan seksual, dikembangkan dari modul Tips Pintar yang terdapat pada aplikasi mitra driver.
Materi edukasi dikemas dengan ringan. Untuk mempermudah publik mengidentifikasi jenis kekerasan seksual dan bagaimana cara meresponnya, Gojek mengenalkan S.I.U.L. dan B.A.N.T.U.
S.I.U.L. adalah jenis-jenis kekerasan seksual yang harus kita hindari:
- S - Sebar konten intim yang tidak diinginkan
- I - Intimidasi atau menggoda dalam bentuk apa pun, termasuk dalam bentuk tulisan
- U - Ucapan/komentar atas tubuh, termasuk bersiul
- L - melakukan kontak fisik yang tidak diinginkan
B.A.N.T.U. adalah langkah-langkah yang dapat kita lakukan saat melihat kekerasan seksual:
- Berani tegur pelaku, tapi ingat pastikan keamanan Kamu dan korban. Tegur secara tegas, jelas, dan cepat.
- Alihkan perhatian, Kamu bisa pura-pura kenal dengan korban untuk membuat pelaku mengira bahwa korban tidak sendirian.
- Ngajak orang lain untuk membantu. Kamu bisa ajak orang lain yang ada di sekitar Kamu atau cari pihak berwajib yang bisa Kamu ajak untuk membantu korban.
- Tunggu situasi aman. Pastikan korban aman dan tanyakan bantuan apa yang korban butuhkan.
- Usahakan merekam kejadian tapi jangan unggah ke media sosial. Tanyakan persetujuan korban untuk menggunakan rekaman kita sebagai bukti untuk melapor kepada pihak yang berwajib.
Selain memuat dua pengetahuan tersebut, Pusat Edukasi dan Bantuan memuat informasi tentang definisi kekerasan seksual, fakta-fakta kekerasan seksual, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila membutuhkan bantuan lebih lanjut.
Termasuk bekerja sama dengan CariLayanan.com, sebuah platform informasi yang dikelola oleh Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta untuk menyediakan informasi mengenai daftar lembaga pendamping kekerasan seksual se-Indonesia.
Pusat Edukasi dan Bantuan untuk Cegah Kekerasan Seksual dari Gojek dapat diakses melalui halaman https://www.gojek.com/aman/lawan-kekerasan-seksual/. Gojek berkomitmen untuk terus menyebarluaskan pengetahuan ini melalui berbagai kanal yang Gojek miliki, sekaligus melalui kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki komitmen yang sama.
Penguatan Edukasi Terkait Topik Kekerasan Seksual
Di tengah situasi pandemi yang semakin membaik, Gojek akan kembali mengadakan pelatihan tatap muka terkait topik kekerasan seksual, sehingga diharapkan komunitas mitra driver bisa terus menjadi pelopor untuk menciptakan ruang publik yang aman.
Pelatihan akan difasilitasi oleh Gerakan “Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND)” bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman, dengan turut menggandeng organisasi-organisasi yang punya fokus serupa di kota-kota di mana pelatihan diselenggarakan.
Pelatihan juga akan diberikan kepada Tim Unit Darurat Gojek, khususnya yang bekerja di lapangan sebagai salah satu garda terdepan Gojek dalam merespon kasus kekerasan seksual. Pelatihan sejenis, secara berkelanjutan terus dijalankan untuk memastikan standar layanan dan penanganan yang baik dan berperspektif korban.
Perluas Zona #AmanBersamaGojek di Indonesia
Zona #AmanBersamaGojek yang merupakan ruang tunggu ramah perempuan, berlokasi di shelter atau titik jemput milik Gojek dan tersebar di lokasi strategis, dekat keramaian serta berada di titik transportasi publik, akan terus diperluas keberadaannya seiring perluasan fasilitas titik jemput yang dimiliki oleh Gojek.
Dengan dilengkapi materi edukasi publik yang mensosialisasikan ruang publik aman bagi perempuan, fasilitas ini bisa menjadi ruang tunggu yang aman. Selain itu, juga bisa dijadikan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas, khususnya yang beraktivitas di sekitar area Zona #AmanBersamaGojek ini.