Orang dewasa saja tidak tahan saat sedang sakit gigi, apalagi anak-anak. Tidak bisa dibayangkan betapa menderita dan dan tersiksanya mereka.
Sakit gigi adalah kondisi yang menyebabkan rasa nyeri yang muncul di dalam atau sekitar gigi dan rahang. Tingkat keparahan nyeri tersebut bisa bervariasi pada anak, mulai dari rasa nyeri ringan hingga rasa nyeri parah yang membuat anak merasa sangat tidak nyaman. Nyeri gigi bisa terasa terus menerus sepanjang hari atau hilang timbul secara berulang tanpa menentu
Penyebab sakit gigi yang sering terjadi pada si kecil adalah kerusakan gigi. Kerusakan gigi biasanya ini dipicu oleh kebiasaan buruk yang sering dilakukan atau sering mengabaikan kesehatan dan keindahan gigi. Kerusakan gigi yang biasa terjadi pada si kecil di antaranya adalah gigi berlubang, gigi karies, gigi patah, dan sejenisnya. Selain itu, sakit gigi pada si kecil juga bisa disebabkan oleh penumpukan plak dan cedera yang tak terduga seperti terjatuh tiba-tiba dengan keras.
Sakit gigi juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti pembusukan gigi, infeksi bakteri, penyusutan gusi, gigi retak, tambalan yang rusak dan lain-lain. Saat mengalami sakit gigi, banyak orang memilih untuk mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi obat-obatan berbahan kimia tidak selamanya baik untuk kesehatan apalagi untuk anak-anak.
Bagaimana ya, cara meredakan sakit gigi pada anak yang aman dan bisa dilakukan di rumah dengan bahan-bahan organik atau alami? Coba coba tips obat rumahan ini.
Kumur Air Garam
Salah satu pertolongan pertama saat sakit gigi adalah dengan berkumur air garam. Larutan ini biasanya dibuat dengan mencampurkan satu gelas air dengan setengah sendok garam ke dalam gelas. Air garam kemudian digunakan untuk berkumur selama kurang lebih 30 detik. Larutan ini bekerja dengan cara mengubah lingkungan atau kondisi mulut, sehingga menjadi tidak kondusif sebagai tempat tinggal dan pertumbuhan bakteri.
Minyak Cengkih
Menurut penelitian, cengkih dapat mengendalikan pertumbuhan bakteri pada gigi. Selain itu minyak cengkih juga dapat membantu mengatasi rasa sakit serta ketidaknyamanan yang berhubungan dengan gangguan pada gigi. Minyak cengkih mempunyai kemampuan anti-mikroba yang berguna dalam memberantas bakteri-bakteri penyebab sakit gigi dan gusi di dalam mulut.
Daun Sirih
Sakit gigi akan makin parah jika bakteri dan sisa makanan masih terselip di gigi berlubang. Sakit gigi yang timbul karena gigi berlubang bisa diredakan dengan mengunyah daun sirih karena daun ini memiliki kandungan antibakteri yang tinggi. Oleh sebab itu, dengan mengunyah daun sirih, bakteri di mulut bisa jauh berkurang. Dengan mengunyah daun sirih, bakteri akan terbunuh dan orangtua bisa membersihkan sisa makanan pada gigi anak. Berkurangnya bakteri jahat di mulut juga membuat gigi tidak mudah berlubang. Hasilnya, si anak mendapatkan gigi yang kuat dan terawat.
Serai
Serai berfungsi sebagai analgesik yang dapat meringankan semua jenis peradangan dan iritabilitas yang derita yang berhubungan dengan rasa sakit dan nyeri pada gigi anak. Pasalnya, serai ternyata mengandung zat anti-mikroba dan anti-bakteri yang sangat berguna khususnya untuk mengobati infeksi.
Bawang Putih
Penggunaan bawang putih sebagai herbal ini bukan tanpa alasan. Joe Lewis, praktisi kesehatan dan ahli diet dari Amerika menyebutkan bawang putih mengandung alisin, yakni zat yang dapat berfungsi sebagai anti-inflamasi termasuk mengurangi ngilu saat sakit gigi.
Untuk membuatnya, tumbuk satu sampai dua siung bawang putih segar. Tambahkan satu sendok teh garam. Tumbuk sampai benar-benar lembut. Jadikan tumbukan bawang putih dan garam ini sebagai pasta gigi. Bila dirasa terlalu kering, tambahkan olive oil untuk mengencerkannya kembali. Tempelkan dengan menggunakan tangan ke bagian gigi yang sakit dan diamkan selama 30 menit.
Intinya, jangan mengabaikan sakit gigi pada si kecil. Sikap acuh ini bisa mengakibatkan masalah yang lebih serius lagi pada gigi si kecil. Sebagai informasi, pada usia 6 bulan, gigi anak sudah muncul, dan pada saat itu seorang ibu harus mulai membersihkan gigi anak. Dan pada usia 1 tahun, anak sebaiknya mulai mengunjungi gigi dengan teratur ke dokter gigi untuk membantu mengajarkan dan membiasakan anak tidak takut ke dokter gigi. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya lubang gigi yang rentan terjadi pada anak-anak.
Sumber foto utama: Shutterstock.com