Ladiestory.id - Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak. Sehingga tak heran jika dalam keseharian, kita akan banyak menjumpai perempuan menggunakan hijab untuk menutupi rambut indahnya.
Jika Kamu juga mengenakan hijab di keseharianmu, tentunya produk hijab dengan berbagai macam bahan selalu ada dalam rak lemarimu. Layaknya pakaian lainnya, hijab juga perlu dirawat agar awet digunakan dalam jangka waktu lama dan tidak mudah rusak.
Agar hijabmu senantiasa awet dan tak mudah rusak, Kamu wajib tahu cara merawatnya berikut ini.
1. Ketahui Jenis Bahan Hijab
Kini banyak sekali model hijab dengan berbagai macam warna, motif, dan bahan. Untuk merawat hijab agar awet, sebaiknya ketahui jenis bahannya terlebih dahulu. Karena beda bahan bisa beda karakter dan cara perawatannya. Jika Kamu menginginkan hijab yang mudah perawatannya, sebaiknya pilih jenis bahan seperti voal, maxmara, poly cotton, satin, hingga ultrafine voal.
Setelah mengetahui jenis-jenis bahan hijab, Kamu bisa mengecek label yang tertempel pada hijab yang dibeli. Label tersebut biasanya berisi ketentuan dalam perawatannya, seperti misalnya tidak dianjurkan menggunakan detergen, hingga setrika dengan ketentuan panas tertentu.
2. Hindari Menyikat Hijab Saat Mencucinya
Jika menginginkan hijabmu awet dan tak mudah rusak, sebaiknya hindari kebiasaan menyikat hijab saat mencucinya. Beberapa jenis bahan hijab ada yang tak dianjurkan untuk disikat. Bahkan ada juga yang menganjurkan untuk tidak diperas saat akan menjemurnya.
Untuk cara amannya, sebaiknya cuci hijab dengan menguceknya secara lembut dengan kedua tangan. Jika ada noda yang membandel, Kamu bisa menyiasatinya dengan merendamnya dulu dengan air hangat atau rendaman detergen.
Perlu diketahui juga saat mencuci hijab perhatikan juga bagian-bagiannya dengan baik. Misalnya saat mencuci bagian pet hijab, usahakan tidak menguceknya. Kamu bisa mencelupkannya saja pada rendaman air detergen. Hal yang sama juga ketika mencuci bagian hijab yang ada manik-manik atau payetnya. Sebaiknya cuci tanpa harus mengucek bagian yang terdapat manik atau payet tersebut.
3. Hindari Menjemur Hijab di Bawah Sinar Matahari Secara Langsung
Mencuci di bawah terik sinar matahari secara langsung memang bisa membuat hijab cepat kering. Namun cara ini tidak dibenarkan, karena radiasi sinar matahari akan membuat warna hijab cepat pudar. Angin-anginkan saja hijab yang kamu jemur di tempat yang teduh. Selain itu, saat menjemurnya sebaiknya tak ada bagian yang terlipat agar hijab tidak mudah lecek.
4. Hindari Menyetrika dengan Suhu Tinggi
Gunakan suhu rendah saja saat menyetrika hijab. Karena menyetrika hijab dengan suhu tinggi bisa merusak bahannya. Seperti hijab dengan bahan satin misalnya, cenderung akan mudah robek dan meninggalkan bekas. Beberapa bahan hijab bahkan ada yang tidak dianjurkan untuk disetrika agar tak pudar warnanya, seperti hijab print.
5. Jangan Menggunakan Jarum Pentul
Menggunakan hijab dengan jarum pentul rasanya memang sudah lumrah dan banyak orang-orang lakukan. Namun nyatanya cara ini sebenarnya tidak dianjurkan. Karena penggunaan terus-menerus jarum pentul pada hijab akan membuat bahannya mudah sobek.
Jika pun terpaksa harus menggunakannya, Kamu sebaiknya menggunakan jarum pentul dengan ujungnya yang kecil atau lancip. Alternatif jika Kamu tidak menggunakan jarum pentul, maka amannya adalah dengan magnet bros saja yang dijamin tak akan merusak bahan hijab.
6. Simpan dengan Cara yang Benar
Setelah selesai mencuci, menjemur, dan menyetrika, maka tahap akhir dari perawatan hijab tentunya adalah menyimpannya dengan baik dan benar. Kamu bisa menyimpan hijab di lemari dengan cara melipat, menggulung, atau menggantungnya saja. Untuk cara yang paling aman adalah menggantungnya pada gantungan khusus hijab. Jika tidak memilikinya, Kamu bisa tetap melipatnya saja dan menyusunnya dengan rapi di lemari.