Ladiestory.id - Tie dye merupakan salah satu tren fashion yang sedang sangat hits di Indonesia. Bahkan negara-negara lain juga menggunakan trend fashion tie dye. Motif tie dye adalah motif abstrak yang diciptakan oleh warna. Warna yang digunakan dalam tie dye baju pun sangat bervariasi.
Cara membuat tie dye yang terbilang cukup mudah dan menghasilkan karya yang indah membuat teknik ini sangat diminati oleh banyak orang. Bagi kamu penyuka tie dye kamu bisa coba buat baju tie dye di rumah. Tenang cara pembuatan dan alat bahan yang diperlukan sangat mudah.
Cara Membuat Tie Dye
Sebelum memulai membuat tie dye kamu perlu mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahannya.
Peralatan:
- Ember atau baskom (sesuai dengan jumlah warna yang kamu inginkan)
- Benang kasur atau tali yang seukuran
- Jarum yang sesuai dengan ukuran
- benang (untuk beberapa jenis tie dye)
- Kelereng (atau benda lain untuk mengisi bagian dalam ikatan).
Bahan:
- Kain katun 100% atau kaus katun.
- Bubuk pewarna batik naptol / Pewarna kain lainnya.
- Air
Sebelum kita mempelajari cara membuatnya, kamu perlu tahu bahwa ikatan yang akan kamu lakukan pada kain bertujuan untuk menahan warna agar tidak terserap ke dalam kain, maka dari itu ikat yang kencang ya!
Cara pencelupan juga mungkin akan bereda-beda yaa tergantung kebutuhan dari pewarna yang kamu gunakan. Jadi pastikan kamu bertanya cara menggunakan pewarna tersebut saat kamu membelinya, ya!
Jenis Tie Dye
Berikut ini beberapa jenis tie dye yang perlu kamu ketahui.
1. Jumputan
Jenis tie dye yang satu ini berasal dari pulau Jawa. Tie dye dengan motif ini banyak di produksi di Jawa Tengah, Bali, dan Palembang. Cara membuatnya cukup mudah. Pertama untuk membentuk motif pada kain, kamu jumput sedikit kain dan memasukan kelereng kedalamnya lalu diikat menggunakan benang kasur.
Kemudian hasilnya akan membuat pola melingkar dan kamu bisa membuat polanya lebih tebal dengan membelit lebih banyak.
Kamu bisa mengulang jumputan pada posisi kain yang lain sesuai dengan desain yang kamu rencanakan. Setelah selesai menjumput, kamu dapat melanjutkan ke proses pencelupan.
Tak lupa campurkan pewarna dengan air di tiap ember (satu warna satu ember). Kemudian celup ke berbagai warna sesuai dengan keinginanmu. Setelah selesai, kamu dapat menjemurnya tanpa terkena sinar matahari langsung.
2. Shibori
Teknik ini merupakan teknik yang berasal dari Jepang. Teknik Shibori dapat menghasilkan motif yang unik dan detail, menggunakan lipatan kain yang rumit. Shibori yang paling unik adalah Arashi dan Itajime. Tie dye shibori umumnya menggunakan warna indigo atau biru yang dihasilkan dari tanaman perdu.
Untuk arashi dihasilkan dari teknik shibori, arashi akan menyerupai ombak atau badai di lautan. Untuk membuat tie dye Shibori motif Arashi kamu memerlukan alat tambahan yaitu: pipa PVC dengan ukuran yang disesuaikan pada kain.
Pertama-tama, gulung kain dalam pipa, kemudian, lilit kain dengan benang, jangan terlalu padat melilitnya, pastikan saja ikatannya kencang. Kerutkan kain dengan cara mendorong satu sisi kain ke ujung sisi lainnya, hingga kain berkumpul di satu sisi pipa saja dengan rapat. Lakukan proses pencelupan seperti pada proses pencelupan dan penjemuran di jenis tie dye lainnya.
Itajime, teknik tie dye Shibori Itajime akan menghasilkan motif geometris yang khas. Untuk membuatnya kamu membutuhkan alat tambahan yaitu: 2 bilah papan kayu dengan ukuran yang disesuaikan pada kain untuk menjepit kain tersebut.
Untuk membuat polanya, kamu harus melipat kain secara geometris. Kemudian jepit bagian kain yang telah kamu lipat tersebut dengan dua bilah papan kayu. Lalu ikat kedua papan kayu tersebut dengan kencang. Setelah itu kamu dapat melanjutkan proses pencelupan dan penjemuran.
3. Dip dye / Ombre
Jenis tie dye ini melibatkan proses pencelupan saja tanpa pelipatan atau pengikatan. Warna Ombre dihasilkan dari pencelupan sebagian kain dan membiarkan pewarna merambat naik ke bagian kain yang tidak dicelup. Kamu bisa menggunakan lebih dari satu warna dari sisi yang berbeda secara bergantian, ya!
4. Stripe / Accordion
Kemudian ada tie dye Stripe atau Accordion, tie dye ini didominasi dengan motif garis yang simetris dan rapi. Teknik ini mengutamakan garis-garis yang merupakan hasil dari ikatan dan jahitan. Cara membuatnya juga terbilang cukup mudah, apalagi jika kamu sudah andal dalam menjahit.
Jahit bagian yang ingin kamu buat garis menggunakan benang dan jarum, kemudian tarik dan ikat jahitan yang telah kamu buat sehingga sangat kencang.
Setelah kamu membuat jahitan sesuai dengan desainmu dan mengikatnya sehingga kencang, kamu dapat melanjutkannya dengan proses pencelupan dan penjemuran.
5. Spiral
Jenis tie dye yang terakhir adalah Spiral. Teknik ini mengutamakan ketangkasan kamu dalam memutar kain yang menghasilkan pusaran atau spiral. Jenis tie dye ini banyak digunakan pada baju, kaus, atau taplak meja. Untuk mengetahui cara membuat tie dye Spiral.
Pertama siapkan alas dan kaos. Lalu gunakan alas seperti lantai atau meja yang telah dilapis dengan karton atau kardus. Putar dan ikat kaos, ikat menggunakan karet atau tali. Kemudian warnai kaos dengan pewarna pakaian. Setalah itu lepas ikatan pada kaos dan jemur baju tie dye.
Nah itu dia 5 jenis dan cara pembuatan tie dye. Usahakan saat membuat tie dye cermat dalam mencampurkan warna, ya! Jangan sampai kamu salah mencampurkan warna, sebab jika ada bagian yang terlewat atau salah, maka tie dye yang kamu buat akan kacau. Selamat mencoba membuat tie dye.