Ladiestory.id - Memiliki anak perempuan yang kini beranjak remaja tentunya membuat hati orang tua merasa cemas dan bahagia. Terkadang, ada rasa khawatir yang berlebihan ketika melihat anak perempuan kini memasuki usia pubertas dan beranjak dewasa, seperti halnya haid.
Siklus haid tentunya akan dialami oleh setiap wanita. Biasanya, haid pertama kali berkisar antara usia 11 hingga 17 tahun. Namun, tentunya siklus haid setiap wanita berbeda-beda. Tak perlu merasa khawatir, kamu juga bisa melakukan 5 cara untuk mengedukasi anak perempuan ketika mendapatkan haid pertamanya seperti berikut ini.
Jangan Cemas
Saat anak peempuan mendapati haid pertamanya, tentunya ia akan merasa takut dan cemas. Tak jarang, orang tua pun ikut merasakan sesuatu yang dirasakan oleh anak perempuannya. Untuk mengatasi hal ini, kamu juga bisa berusaha untuk menenangkan dirinya sejenak agar ia tidak semakin histeris.
Beri tahu kepada dirinya jika ia telah memasuki fase remaja yang akan dialami oleh wanita setiap bulannya. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar dan normal untuk setiap wanita. Selain itu, beri informasi seputar haid dan juga tentang kesehatan reproduksi agar ia bisa memahami hal tersebut dengan baik.
Berikan Informasi Seputar Menstruasi
Edukasi seputar kesehatan reproduksi dan seks merupakan suatu hal yang penting agar anak bisa memahami informasi seputar anatomi tubuh wanita. Kamu sebagai orang tua juga dapat menjelaskan siklus haid yang terjadi pada wanita. Informasi ini tentunya bisa didapatkan di mana saja, seperti media, channel kesehatan, buku panduan haid, hingga alat bantu visual seputar reproduksi wanita.
Ketika anak perempuan mulai memahami apa itu menstruasi, beri tahu apa saja gejala yang terjadi pada tubuh, mulai dari perubahan suasana hati, rasa nyeri, perubahan bentuk tubuh, hingga masalah kesehatan yang bisa saja timbul akibat gejala haid, seperti munculnya jerawat.
Latih Mental Anak
Saat mengalami haid pertama kali, tentunya anak masih belum beradaptasi dengan perubahan yang dialaminya. Maka dari itu, agar anak tidak merasa takut ketika mendapati haid berikutnya, kamu bisa melatih kesiapan mental anak agar ia lebih terbiasa.
Bantu ia untuk mempelajari siklus haid bulanannya, beri ia makanan dan minuman bernutrisi agar terhindar dari rasa sakit dan nyeri, serta bantu ia memilih pembalut pertamanya agar ia bisa lebih mudah menikmati proses haid pertama dan selanjutnya.
Ajari Cara Menggunakan Pembalut
Ketika mendapati haid pertamanya, maka kamu bisa memberikannya pembalut kewanitaan dan ajarkan cara penggunaanya dengan tepat.
Selain itu, ajarkan pula anak untuk dapat menjaga kebersihan organ kewanitaannya ketika mengalami haid, beri tahu padanya untuk rutin mengganti pembalut setiap 3 hingga 4 jam sekali, dan jangan lupa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah mengganti pembalut. Ajarakan anak untuk terbiasa mencatat siklus haid bulanannya agar ia tidak lupa dan menjadi pengingat apabila ia mengalami siklus haid yang tidak teratur.
Berikan Pengertian untuk Menjaga Diri
Memiliki anak perempuan yang kini tumbuh remaja memang membuat para orang tua menjadi khawatir ketika ia mulai tertarik dengan lawan jenis, apalagi ia sudah memasuki fase pubertas. Sebagai orang tua, penting untuk menasihati anak untuk tetap menjaga diri agar terhindar dari pergaulan bebas yang bisa berdampak pada seks atau kehamilan di usia dini.
Berikan ia pengertian yang mudah dipahami dan jadilah teman baiknya dalam memberi peringatan-peringatan penting agar ia bisa memahaminya dengan baik.