Ladiestory.id - Self-branding dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk mendapatkan citra baik dari orang lain. Self-branding sering juga disebut sebagai personal branding. Dalam kehidupan, tentu Kamu menginginkan orang lain menilaimu sebagai orang yang baik dan berkualitas.
Pengakuan orang lain atas citra baik yang dimiliki juga sangat diperlukan dalam dunia kerja. Karena dengan adanya citra baik yang melekat dalam diri, akan membuat klien ataupun rekan kerja akan lebih mempercayaimu sebagai seorang yang bisa diandalkan.
Membangun self-branding bisa dilakukan secara langsung ataupun melalui media sosial. Jika melalui media sosial, maka Kamu harus lebih bijak dalam membuat postingan ataupun memberikan komentar. Kamu bisa mengunggah hal-hal baik di media sosial milikmu agar bisa mendapatkan citra baik dari orang lain.
Selain itu, Kamu juga dapat menunjukkannya melalui perilaku yang Kamu lakukan setiap hari. Self-branding dapat terbangun dengan adanya perilaku baik dan terpuji yang Kamu lakukan dalam keseharian. Ladies, berikut cara membangung self-branding yang bisa Kamu coba, simak yuk!
Stop Omong Kosong
Hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk membangun self-branding adalah dengan menghindari sifat omong kosong. Kamu bisa menunjukkan kualitas dirimu dengan cara menepati setiap janji atau ucapan yang Kamu lontarkan.
Misalnya ketika Kamu telah berjanji untuk melakukan suatu hal maka berusahalah untuk menepatinya. Jadilah orang yang yang bertanggung jawab dengan menepati janji. Hal ini dapat menjadi cara membangun self-branding sehingga orang lain juga akan tahu bahwa Kamu adalah orang yang bertanggung jawab dan memiliki citra baik.
Menjaga Kepercayaan Orang Lain
Hal selanjutnya yang harus Kamu perhatikan dalam rangka membangun self-branding adalah dengan menjaga kepercayaan orang lain. Ini merupakan hal yang sangat penting terlebih dalam dunia kerja. Ketika Kamu diberikan kepercayaan untuk mengerjakan suatu proyek, maka Kamu harus mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
Jika Kamu sungguh-sungguh dalam menjalankan amanah yang diberikan kepadamu, maka Kamu nantinya juga akan terlihat baik di mata orang lain termasuk atasan. Dengan begitu Kamu bisa mendapatkan citra baik dari orang lain. Dan tak menutup kemungkinan akan memilki dampak positif bagi jenjang karier yang Kamu miliki.
Kurangi Pamer di Media Sosial
Tren pamer saat ini tengah banyak dilakukan orang di media sosial, terutama bagi generasi milenial. Pamer tersebut bisa diartikan dengan memamerkan harta kekayaan, prestasi, ataupun hasil pencapaian. Jika Kamu ingin membangun self-branding, maka sebaiknya Kamu mengurangi kegiatan pamer tersebut di media sosial.
Tidak semua orang perlu tahu seberapa keras perjuangan yang telah Kamu lakukan untuk meraih kesuksesan. Karena dengan terlalu mengumbar kesuksesan yang Kamu miliki, maka akan menjadikanmu seseorang yang congkak. Kamu akan terlalu fokus untuk menjaga citra baik yang disematkan kepadamu sehingga Kamu lupa untuk mewujudkan mimpi yang Kamu miliki.
Menjadi Pribadi Berintegritas
Saat ini ada beragam tren atau challenge yang dilakukan melalui media sosial. Sebagian besar dari tren tersebut terlihat cukup konyol. Salah satunya adalah perang komentar di media sosial. Jika Kamu ingin membangun self-branding maka sebaiknya Kamu membatasi diri untuk tidak ikut serta dalam tren konyol tersebut.
Karena dengan mengikuti tren tersebut, maka Kamu akan dinilai sebagai seorang yang tidak memiliki integritas. Follower yang Kamu milik,i bahkan rekan kerja atau klien, akan mengetahui kelakuan konyol yang Kamu lakukan. Maka dari itu, bijaklah dalam menggunakan sosial media, agar Kamu bisa mendapatkan citra yang baik.
Upload Pencapaian di Platform Khusus
Jika Kamu berniat menjadikan pencapaian yang Kamu miliki sebagai sebuah portofolio, maka Kamu bisa mengunggahnya di platform khusus. Platform yang dimaksud misalnya adalah LinkedIn.
Platform tersebut disediakan untuk mengunggah segala prestasi dan pencapaian yang dimiliki. Dengan rajin mengunggah pencapaian tersebut siapa tahu akan membuat kariermu semakin cemerlang. Kamu bisa melakukan self-branding tanpa mendapatkan predikat sebagai tukang pamer.