1. Mom & Kids
  2. 5 Cara Atasi Sifat Tempramental pada Anak
Mom & Kids

5 Cara Atasi Sifat Tempramental pada Anak

5 Cara Atasi Sifat Tempramental pada Anak

Ilustrasi anak (Special)

Ladiestory.id - Tak hanya orang dewasa saja yang bisa memiliki rasa temperamental, bahkan anak-anak pun memiliki rasa tidak bisa mengontrol diri untuk mengeluarkan rasa emosi dan amarahnya. Tidak semua anak memiliki kepribadian yang ramah dan penurut.

Akan ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seorang anak berubah menjadi temperamental. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh lingkungan atau sifat bawaan dari anak tersebut. Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan, maka kamu bisa mengatasinya dengan 5 cara berikut.

Berikan Waktu Berbicara Bersama

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Mengatasi sifat anak yang temperamental sepertinya membutuhkan perhatian ekstra dari kedua orang tuanya. Hal ini pun harus dilakukan dengan hati-hati dan kesabaran agar tidak terpancing emosi. Cobalah bersama-sama untuk menyempatkan waktu berdua bersama anak.

Tingkatkan kesabaran dan hindari amarah ketika sedang berhadapan dengan anak yang tantrum karena mereka bisa saja berubah menjadi lebih keras kepala dan pemarah dari biasanya.

Tenangkan dan berikan waktu sejenak kepada anak agar ia bisa mengontrol dirinya. Jika anak mulai tenang, maka cobalah untuk jalin komunikasi perlahan dengan nada suara yang lembut dan tetap tenang agar mereka bisa mencurahkan segala isi hatinya.

Cari Tahu yang Membuat Anak Kesal

Ilustrasi anak menangis (Spesial)

Anak yang temperamental bisa saja kurang mendapatkan perhatin khusus dari kedua orang tuanya. Hal lain juga bisa saja terjadi dari lingkungan sosialnya bersama teman maupun orang-orang yang ia kenal.

Orang tua bisa mencari tahu alasan anak berubah menjadi pribadi yang temperamental. Jika anak tidak ingin berbicara, maka cobalah kepada mereka untuk menuliskan hal-hal apa saja yang membuat mereka marah dan kesal. Cara ini juga dapat membantu memberikan solusi untuk menyelesaikan suatu masalah.

Jadi Teman dan Pendengar yang Baik

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Ketika anak mulai mendekatimu, maka kesempatan tersebut bisa kamu lakukan sebagai teman dan pendengar yang baik kepada anak. Biarkan anak meluapkan isi hatinya, dekatkan diri kepada anak, dan cobalah menjadi pendengar yang baik untuk mengetahui segala keluh kesahnya.

Berikan pengertian kepada anak, gunakan bahasa yang baik dan lembut agar hati anak pun luluh dan rasa amarahnya menjadi berkurang. Berikan pengertian dan edukasi kepada anak jika meluapkan emosi dan amarah boleh saja dilakukan, namun tidak dengan bersikap buruk dan bertingkah semaunya.

Ajarkan anak untuk mengendalikan emosi bawah sadarnya, tumbuhkan rasa damai dan cinta kasih dalam keluarga. lakukan ini terus-menerus agar anak berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Ajarkan Anak untuk Mengontrol Emosinya

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Anak-anak memang senang bertingkah semaunya. Mereka sering bertindak sesuai dengan keinginannya tanpa memperhatikan keadaan disekitarnya. Mereka tidak mengetahui, apakah perbuatan yang dilakukan ini salah atau benar. Bagi mereka, bersikap demikian dapat membuat dirinya merasa puas dan lega.

Justru hal seperti ini tidak boleh dianggap sepele begitu saja, karena bisa saja mempengaruhi mental dan psikisnya. Bahkan, anak pun bisa tumbuh menjadi pribadi yang buruk ketika ia dewasa.

Untuk menghindari hal seperti ini, orang tua harus bertindak tegas agar anak tidak berbuat semena-mena. Agar anak tidak menjadi priadi yang temperamental, orang tua bisa memberikan beberapa cara untuk mengontrol emosinya.

Misalnya, tidak berteriak-teriak, berbicara terlalu keras, membanting benda-benda disekitarnya, atau memukul dan berbicara kasar. Ajarkan mereka untuk tenang ketika sedang dihadapi masalah, menuliskan kekesalan di buku catatan harian, mendengarkan lagu untuk meluapkan emosinya, atau menjalankan hobi untuk mengabaikan hal-hal negatif yang datang pada dirinya.

Berikan Teknik Relaksasi pada Anak

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Ketika emosi anak mulai meledak-ledak, maka cobalah ajarkan anak teknik relaksasi untuk mengatur napas dan mengontrol emosinya. Selain itu, alihkan perhatian anak kepada hal lain untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat agar ia bisa melupakan segala kekesalannya

Kunci utamanya adalah perhatian, ketenangan, kesabaran, serta kasih sayang yang tulus. Hal ini pun tentu akan ditiru oleh anak nantinya.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel