Ladiestory.id - Saat beranjak remaja, anak-anak kadang menjadi pribadi yang berbeda. Meluasnya pergaulan, serta semakin banyak kesempatan untuknya bereksplorasi, membuat anak remaja seolah menjadi pribadi yang paling tahu akan segala hal.
Bukan hanya itu, rasa penasaran dan ingin tahu yang tinggi juga membuat anak remaja melakukan berbagai macam cara untuk memenuhi semua itu. Para remaja akan terus mencari dan berusaha memenuhi semua rasa ingin tahunya, meski harus berargumen dengan orang tua.
Sebagai orang tua yang memiliki remaja, tentu harus punya kesabaran yang cukup tinggi. Bersikaplah baik kepada anak remajamu. Silansir dari Times of India, beberapa strategi efektif untuk mengarahkan argumen yang akan menumbuhkan pemahaman, mendorong penyelesaian konflik yang sehat, dan menjaga hubungan positif.
Dengarkan Perspektif Anak
Mendengarkan anak remajamu dengan penuh perhatian tanpa menyela memungkinkan untuk dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Validasi emosinya dengan mengakui sudut pandangnya, meskipun sebagai orang tua kamu tidak setuju.
Validasi ini tidak berarti menyetujui sudut pandang anak remajamu, namun menunjukkan rasa hormat terhadap perasaannya. Mengutip kekhawatiran atau mengulangi kata-katanya akan menunjukkan bahwa kamu memahami dan mendorong mereka untuk berkomunikasi lebih terbuka.
Dengan menunjukkan minat dan empati yang tulus, kamu dapat menciptakan lingkungan di mana mereka merasa didengarkan dan dipahami.
Ajari Cara Tidak Setuju dengan Hormat
Anak yang beranjak remaja biasanya memiliki sifat keras kepala karena rasa ingin tahunya yang tinggi, dengan begitu terkadang mereka enggan mendengarkan pendapat orang lain. Namun, sebagai orang tua harus tekankan pentingnya mengungkapkan pikiran tanpa menghina atau membentak.
Perkuat gagasan bahwa meskipun perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, rasa saling menghormati tidak dapat ditawar. Dorong mereka untuk mengungkapkan sudut pandang mereka dengan tenang dan ajarkan kompromi atau negosiasi ketika menyelesaikan konflik.
Ajari Selesaikan Masalah dengan Damai
Ajari anak remajamu bagaimana mengidentifikasi masalah mendasar yang menyebabkan pertengkaran dan bertukar pikiran tentang solusi potensial. Bimbing mereka untuk fokus menemukan akar permasalahan daripada menekankan perbedaan.
Dorong mereka untuk memikirkan konsekuensi tindakan mereka dan bagaimana kompromi dapat menghasilkan hasil yang saling menguntungkan. Pendekatan ini memberdayakan mereka untuk mengambil tanggung jawab menyelesaikan konflik dengan cara yang matang dan konstruktif.
Ajari Cara Kelola Emosi
Anak remaja sedang menjalani fase emosi yang intens dan sering kali kesulitan untuk mengelolanya secara efektif. Dorong penggunaan teknik seperti bernapas dalam-dalam, istirahat, atau membuat jurnal untuk menenangkan diri sebelum menyampaikan argumen.
Memberi contoh pengendalian diri saat terjadi perselisihan juga dapat berperan penting dalam mengajari anak remaja mengelola emosi dalam situasi yang menantang.