Ladiestory.id - PT Central Mega Kencana (CMK) yang menaungi tiga perusahaan perhiasan premium lokal, yaitu Mondial, Frank & co., dan The Palace mengundang media ke pabrik pembuatan berlian di Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin (18/4/2022).
Dalam kunjungan tersebut, PT CMK memperlihatkan bagaimana proses pembuatan perhiasan berlian yang tidak "sekecil" ukurannya. Pembuatan perhiasan tersebut sangatlah rumit dan memerlukan tahap serta waktu yang panjang. Sehingga tak heran jika nilai sebuah perhiasan berlian juga berharga fantastis.
Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan perhiasan berlian adalah membuat desain yang dilakukan secara manual atau konvensional oleh para desainer. PT CMK memberikan kebebasan sepenuhnya pada para desainer untuk menciptakan perhiasan berlian terbaru tanpa menghilangkan DNA dari masing-masing brand yang ada.
“Desainer dibebaskan untuk membuat desain sebanyak-banyaknya, tapi memang diarahkan, biasanya sesuai season, misalnya Valentine, Anniversary, lebaran, Christmas atau Year End. Lalu misalnya yang mau diangkat tema natural, geometris atau lainnya lalu dipilih untuk dijadikan perhiasan," ungkap General Manager Production PT CMK, Rendra, saat kunjungan media ke pabrik pada Senin (18/4/2022).
Selanjutnya, desain-desain yang terpilih akan masuk ke dalam proses berikutnya yaitu pembuatan sketsa 3D menggunakan komputer dan dicetak menggunakan mesin 3D printing. Sehingga terciptalah prototipe dari perhiasan yang akan dibuat. Hasil prototipe tersebut akan dibuat menjadi resin master yang sesuai dengan bentuk perhiasan yang akan dibuat. Tahap berikutnya, dibuat rubber master atau cetakan karet sebagai awal pembuatan perhiasan dalam jumlah mass production.
"Dari cetakan rubber master tadi, kita menginjeksi karet untuk menjadi model perhiasan. Setelah itu dibersihkan dari kotoran dan dibentuk pohon lilin (wax tree)," ujar Rendra.
Pohon lilin tersebut akan melalui proses pelapisan emas atau proses casting, sehingga menjadi pohon emas. Proses selanjutnya yang dilakukan adalah kitting, yaitu mencocokkan komponen-komponen dari perhiasan tersebut menjadi satu perhiasan utuh.
“Karena satu perhiasan itu bisa terdiri dari beberapa komponen. Tidak serta merta kita buat satu perhiasan langsung jadi seperti yang kita kenakan. Ada beberapa komponen yang dibutuhkan. Lalu ada proses assembly (perakitan) masing-masing komponen,” jelas Rendra.
Setelah tahapan tersebut, masuklah pada proses polishing yang bertujuan membuat perhiasan tidak kusam. Selanjutnya dilakukan pemasangan batu (stone setting), proses grafir dan final polishing. Ya, PT CMK melakukan dua kali polishing untuk memberikan hasil perhiasan berkilau maksimal.
Setelah itu, proses yang dilakukan adalah plating yakni memberi lapisan tambahan agar kilau perhiasan terjaga dan terpancar maksimal. Last but not least, PT CMK melakukan final Quality Control untuk memastikan kualitas perhiasan yang mengacu pada 55 parameter agar produk layak dijual.
“Semua barang yang dihasilkan harus sesuai standar kualitas yang ditentukan. Di akhir pun ada QC lagi untuk menentukan apakah perhiasan yang dihasilkan sudah layak untuk dijual ke customer. Nanti akan ada feedbacknya, apakah sudah oke atau reject. Kalau reject tentunya tidak dijual, jadi akan kita rework lagi atau kalau ada kerusakan fatal kita ulang lagi dari awal. Setelah approved, siap didistribusikan di toko-toko CMK di Indonesia,” terang Rendra.
Seluruh rangkaian panjang proses pembuatan perhiasan berlian dilakukan dengan penuh ketelitian serta komitmen yang kuat demi memberikan kepuasan pada para customer.
