Biasanya, generasi millenial menggunakan cincin tunangan yang terbuat dari emas sebagai bahannya, dan model yang digunakan hanyalah model cincin soliter yang memiliki satu mata dengan emas umumnya maksimal 3 graman. Harga yang biasanya dihabiskan untuk cincin tunangan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 4 jutaan. Dengan adanya beragam pilihan desain yang bervariasi, sebelum membeli cincin tunangan ketahui dahulu beberapa hal ini. Tujuannya agar kamu bisa membayar DP rumah setelah mendapatkan cincin idaman.
Di zaman itu, Paus Nicholas I menyatakan bahwa cincin pertunangan melambangkan niat seorang pria untuk menikah dengan emas sebagai bahan paling populer untuk cincin pertunangan. Sedangkan cincin pertunangan yang menggunakan berlian pertama kali muncul pada tahun 1477, ketika Archduke Maximillian dari Austria melamar Mary of Burgundy. Cincin berlian Maximillian tersebut memicu tren di Eropa dan di seluruh dunia, bahwa cincin pertunangan berlian melambangkan dengan siapa wanita tersebut berkomitmen. Cincin tersebut juga menunjukkan status sosial dan finansial pria yang dinikahinya.
Hal terpenting setelah bertunangan adalah mempersiapkan pernikahan dan kehidupan setelah menikah, contohnya membeli rumah untuk keluarga baru kamu. Berikut ini tips hemat dalam memilih cincin tunangan, supaya setelah pertunangan kamu bisa lebih mudah mengumpulkan DP rumah.
Alasan Memilih Cincin Tunangan Emas Yang Tepat
1. Memilih material yang tepat
Untuk meminimalkan biaya, kamu dapat memilih material cincin pertunangan yang lebih terjangkau daripada emas putih yang cenderung lebih mahal, contohnya paladium dan emas kuning. Setiap pasangan yang akan bertunangan juga kerap memilih bentuk yang tipis. Hal ini berisiko patah jika material cincin berkualitas rendah. Karena cincin akan dipakai dalam waktu lama, kamu harus pertimbangkan material yang baik.
2. Memanfaatkan potongan harga
Tidak ada salahnya membeli cincin tunangan saat toko emas memberikan potongan harga. Biasanya toko emas menawarkan promo spesial menjelang akhir tahun dan hari Valentine.
3. Tidak harus cincin berlian
Tidak ada aturan yang mewajibkan cincin tunangan dan cincin pernikahan harus berupa cincin berlian. Jika kamu ingin berhemat, ada banyak jenis batu permata lainnya yang juga indah, namun harganya lebih terjangkau daripada berlian.
Kebiasaan memakai cincin tunangan telah dimulai sejak abad kedua sebelum masehi (SM). Pada saat itu bangsa Romawi kuno biasanya memakai cincin yang terbuat dari besi, batu, tulang atau tembaga untuk menkamukan kontrak bisnis atau untuk menegaskan saling mencintai dan kepatuhan. Bangsa Romawi kuno juga dikenal mempunyai kebiasaan memiliki dua cincin pertunangan, yaitu cincin besi yang dipakai di rumah dan cincin emas yang dipakai di depan umum.