Ladiestory.id - Manusia memiliki beragam emosi, baik positif maupun negatif, dalam dirinya. Salah satu emosi negatif adalah rasa takut atau ketakutan.
Setiap orang pasti memiliki rasa takutnya masing-masing. Namun, hal ini hendaknya tidak menjadikan suatu halangan dan mencegah untuk berkembang, melainkan sebuah proses untuk menjadi diri yang lebih baik.
Apa Itu Rasa Takut?
Menurut Psychology Today, rasa takut adalah respons emosi yang diakibatkan oleh adanya ancaman, sehingga berakibat pada perubahan di otak, fungsi organ, dan perilaku.
Sedangkan Dr. Ipsit Vahia, seorang Geriatric Psychiatry Outpatient Service di Harvard-McLean Hospital, mengungkapkan, “Orang-orang menjadi semakin takut akan kehidupan karena mereka cemas kemalangan akan datang kapan saja, dan kemalangan itu adalah sesuatu yang tidak dapat dikontrol.”
Dampak Rasa Takut pada Tubuh
Rasa takut yang berlebihan dan tidak ditangani dengan benar dapat berubah menjadi kecemasan. Rasa cemas jika tidak dikelola dengan baik dapat berubah menjadi kekhawatiran.
Jika hal tersebut dibiarkan, emosi negatif tersebut dapat berubah menjadi kebiasaan buruk, seperti memiliki mentalitas korban dengan selalu menyalahkan orang lain atau keadaan. Belum lagi, rasa takut yang berlebihan juga dapat mengakibatkan stres dan bisa berdampak pada kesehatan.
Ketakutan yang tidak dikelola dengan benar dapat berujung pada stres. Dikutip dari Medical News Today, saat berhadapan dengan sumber stres, bagian amigdala di otak akan menangkap sinyal stres dan memerintahkan sistem hormon untuk mengeluarkan hormon stres seperti kortisol, adrenalin, dan nor-adrenalin.
Hormon-hormon stres yang masuk dalam darah dapat membuat jantung berdetak lebih cepat. Akibatnya, Anda bernapas lebih cepat dan paru-paru bekerja lebih keras, sehingga dapat menaikkan tekanan darah dan dapat berujung pada hipertensi, masalah pencernaan, hingga bibir kering atau sariawan.
Setelah itu, barulah diri kita bereaksi terhadap stres tersebut. Reaksi yang diberikan pun beragam, seperti:
- Flight, yakni melarikan diri dari stres, seperti dengan pergi liburan atau menjauh dari sumber stres;
- Fight, yakni menyerang balik terhadap sumber stres;
- Freeze, yakni terlalu terkejut hingga tidak bisa bergerak dan tidak tahu harus berbuat apa;
- Supress, yakni menekan atau mengubur stres dan menganggap bahwa kita baik-baik saja.
Cara Menguasai Ketakutan
Agar ketakutan tidak menjadi hambatan untuk berkembang, tentunya ketakutan perlu dikuasai. Untuk membebaskan diri dari rasa takut, terdapat pendekatan tidak konvensional, yakni “UNFUCK Yourself”.
Pendekatan tersebut bukanlah sebuah umpatan atau perkataan kasar, melainkan 6 cara untuk dapat menguasai ketakutan. Enam cara menguasai ketakuan tersebut akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut.
1. Understand Your Fear
Anda perlu memahami apa yang membuat Anda takut, bukan sekadar mengidentifikasi.
2. Navigate the Root of Cause
Setelah memahami ketakutan Anda, cobalah untuk merunut akar dari sumber ketakutan.
3. Face Your Fear, Head On
Jika sumber ketakutan sudah diketahui, kini saatnya Anda untuk menghadapi perasaan takut tersebut.
4. Use Breath to Transform
Selanjutnya lakukan teknik fast-breathing atau bernapas cepat untuk mengubah rasa takut menjadi emosi positif. Penelitian dari Northwestern University dalam Journal of Neuroscience, mengemukakan bahwa semakin cepat bernapas, maka oksigen akan lebih banyak mengalir ke otak.
Dengan demikian, dapat merangsang fungsi otak untuk bekerja lebih cepat, sehingga dapat membantu diri memproses rasa takut lebih efisien. Namun, bagi ibu hamil dan penderita gangguan jantung tidak disarankan untuk melakukan fast-breathing. Sebagai gantinya, bernapas dalam dengan kecepatan normal.
5. Connect to Your Heart to Find the Lesson
Setelah rasa takut diproses dengan teknik bernapas cepat, hubungkan ke hati untuk dapat memetik hikmah dari situasi tersebut.
6. Kickstart Your Freedom
Setelah itu, Anda bisa memulai hidup yang penuh kebebasan, sebab memiliki rasa takut sesungguhnya terasa seperti terpenjara.
Lakukan cara di atas agar Anda dapat terbebas dari ketakutan, sehingga dapat berkembang menjadi diri yang lebih baik.
Bagia A. Saputra
Anger & Stress Management Specialist
Certified Meditation Instructor
The Golden Space Indonesia
Bagia dapat dihubungi melalui:
Instagram: @thegoldenspaceindonesia
E-mail: [email protected]
Website: www.thegoldenspaceindonesia.com