Sampah yang semakin menumpuk di bumi menjadi kekhawatiran tersendiri bagi umat manusia. Melalui bidangnya masing-masing, mereka mencoba berkontribusi untuk lebih mencintai lingkungan dengan hidup minim sampah. Tidak terkecuali para pelaku fashion.
Kini banyak brand yang mulai mengkampanyekan "sustainable fashion" yang menggunakan proses ramah lingkungan selama produksi hingga barang ada di tangan konsumen. Dengan adanya kampanye ini diharapkan dunia fashion dapat berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
5 Brand Fashion Yang Telah Menciptakan Produk "Sustainable Fashion"
Naadam
Brand Naadam Cashmere didirikan di New York ole Matthew Scanian. Idenya untuk Naadam lahir saat ia melakukan perjalanan ke Mongolia dan melakukan interaksi dengan penggembala di Gurun Gobi. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk memulai organisasi nirlaba yang menjadi jalur kasmir untuk para penggembala tersebut. Cashmere Scoop Sweater Purple Orchid adalah salah satu produknya. Sweater berwarna ungu anggrek yang sangat lembut ini terasa ringan dan membuat kulit Anda nyaman mengenakannya. Teruat dari 100% bahan kasmir yang sustainable, modelnya sangat fleksibel dan dapat dipakai di berbagai kesempatan.
Linean
Linean adalah brand lokal yang mengusung konsep slow fashion movement. Didirikan pada tahun 2017 oleh Malinda Amalia, Linean menantang rumah fashion kelas dunia yang mengabaikan lingkungan dalam proses produksinya. Linean memanfaatkan limbah sisa bahan potongan untuk diolah kembali menjadi produk-produk yang bisa dipakai.
Reformation
Reformation memproduksi barang-barang mereka dengan menggunakan prinsip ramah lingkungan. Bukan hanya berpartipasi dalam kampanye fashion berkelanjutan, brand ini melangkah lebih jauh dari itu. Reformation didirkan oleh Yaei Aflalo pada tahun 2009. Bahan-bahan yang digunakan berasal dari lingkungan seperti tencel dan bahan daur ulang. Bahkan beberapa produk Reformation mendapat sertifikasi Bluesign dan Oeko-Tec Standard 100.
Everlane
Satu lagi brand fashion ramah lingkungan, Evelane. Menyadari betapa banyaknya air yang digunakan untuk memproduksi 1 item fashion, pabrik denim Everlane yang berada di Vietnam menggunakan kembali 98% air yang sudah mereka gunakan. Salah satu gebrakannya adalah koleksi jaket dari 3 juta sampah botol yang diluncurkan pada musim dingin 2018 lalu. Jaket bernama Puffy Puff ini punya desain menawan dan warna menarik lho. Tidak kelihatan sama sekali kalau terbuat dari bahan daur ulang.
Eileen Fisher
Eileen Fisher adalah brand yang sudah berkecimpung di bidang fashion ramah lingkungan sejak 34 tahun yang lalu. Produknya dibuat menggunakan kain organik dari pabrik-pabrik di Amerika Serikat. Meskipun demikian, semua produk keluaran Eileen Fisher tetap berkualitas dan punya model yang oke. ORGANIC LINEN COTTON CREW NECK TUNIC adalah atasan yang terbuat dari linen organik dan katun organik, lembut dan nyaman di kulit. Proses produksinya mendukung ramah lingkungan, menggunakan sedikit sumber daya alam, dan lebih banyak bahan daur ulang.
Lanivatti
Lanivatti adalah brand premium kelas dunia yang mengeluarkan koleksi terbatas. Untuk membuktikan komitmen mereka pada fashion berkelanjutan, Lanivatti hanya mengeluarkan 12-20 pakaian saja di kisaran harga Rp 1-6 juta rupiah. Brand ini menjadi berkelas karena tidak semua orang bisa mendapatkan koleksinya. Brand ini didirikan oleh fashion photographer ternama, Nicoline Patricia Malina. Ia mengambil nama brand ini dari nama sang ibu. Semua koleksi edisi terbatasnya bisa dilihat di situs resmi Lanivatti.
Kontribusi untuk menyelamatkan lingkungan bisa dilakukan melalui banyak hal, termasuk dengan berpakaian. Pilih pakaian yang diproses tanpa membahayakan makhluk hidup atau lingkungan.
Sumber Foto Utama: istockphoto.com