Ladiestory.id - Aktivis muda, Ni Puti Gita Saraswati Palgunadi atau akrab disapa Gita, sukses menjadi salah satu sosok "Every U Does Good Heroes 2021" dari Unilever Indonesia melalui program Menstrucaraka.
Menstrucaraka merupakan sebuah program manajemen kebersihan menstruasi untuk remaja perempuan, khususnya yang duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada provinsi Bali.
Ditemui usai press conference "Every U Does Good Heroes 2022" di KAUM, Jakarta Pusat, pada Selasa (1/11/2022), perempuan 23 tahun tersebut membagikan kisahnya menjalankan program Menstrucaraka untuk para remaja.
Gita menceritakan bahwa ia memiliki background kesehatan masyarakat. Saat duduk di bangku kuliah, Gita melaksanakan magang dan melihat permasalahan dalam isu sanitasi, yaitu manajemen kebersihan menstruasi.
"Anak-anak yang mengalami menstruasi di sekolah itu terpaksa harus pulang gara-gara kurang baiknya sanitasi di sekolah, dan bukan hanya perihal fasilitasnya ya, tapi juga pemahaman. Jadi menganggap bahwasannya isu sanitasi sekolah itu 'ya udah' gitu, jadi memang pasrah terhadap hal tersebut," ungkapnya.
Perempuan yang juga menjadi co-founder MedIK Indonesia dan Kolaborasi Bumi Indonesia mengungkapkan bahwa anak-anak perempuan belum punya suara untuk mengutarakan kebutuhannya terkait masalah menstruasi.
"Anak-anak perempuan ini belum punya suara untuk mengungkapkan apa yang mereka ingin katakan bahwasannya mereka butuh tempat, misalnya toilet yang bersih atau tempat untuk tempat sampah menstruasi yang bagus di sekolah. Dan dari sana kita juga bisa gali lagi, bahwasannya mereka banyak mempercayai banyak mitos-mitos tentang menstruasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Gita mengungkapkan bahwa isu menstruasi bukan saja persoalan perempuan. Ia menegaskan bahwa menstruasi adalah hal yang normal, yang mana masalahnya juga perlu diperhatikan bersama.
Gita menerangkan, programnya telah mencakup 24 sekolah yang tersebar di daerah asalnya, Bali.
"Ada 24 sekolah di batch pertama. Jadi kita memang fokus untuk setiap duta itu menjadi pro-educater (duta untuk memberikan edukasi) di sekolahnya masing-masing, di Bali. Jadi kita tersebar di enam kabupaten kota, dan di sana kita bisa mencapai 3971 anak dari 24 yang kita bina. Jadi bener-bener semangat dari duta-duta ini menurut saya luar biasa ya, karena bisa influence ke temen yang banyak," ungkapnya.
Gita mengungkapkan bahwa para educater memiliki potensi yang besar untuk menyebarkan edukasi terkait menstruasi dan permasalahannya.
"Kita lihat para educater ini menjadi jawaban karena kadang kalau misalnya dapat informasi di satu arah, dari guru misalnya, malu untuk bertanya dan sebagainya, tapi kalau antar temen kita bisa menggunakan cara yang asik, bisa menggunakan cara-cara yang memang anak muda banget untuk pendekatan ini. Jadi isu makin lama, makin bisa kita tangani bersama bukan hanya perempuan tapi juga laki-laki," terangnya.
Meski telah merangkul 3971 anak dari 24 sekolah yang dibina, Gita mengaku menghadapi banyak tantangan dalam setiap prosesnya. Ia menyadari isu sanitasi dan menstruasi ini jarang dikemukakan, sehingga sulit mendapatkan dukungan.
"Yang pertama memang kita harus raise awareness dulu, karena misalkan kalau untuk isu-isu lain mungkin udah aware, awareness sudah terbentuk jadi lebih mudah untuk implementasi program, tapi kalau yang ini kita harus raise awareness dulu, bukan hanya dari siswanya, tapi juga dari gurunya, sekolahnya, bahkan stakeholder," paparnya.
Meski begitu, Gita mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali beserta dinas pendidikan memberikan dukungan yang sangat baik. Sekolah-sekolah pun menyambut baik program Menstrucarak sehingga anak-anak dapat mengutarakan kebutuhannya.
"Sekarang anak-anak di sekolah udah bisa mengemukakan apa yang mereka pikirkan tentang isu ini di sekolah. Jadi sepertinya memang perlu satu suara aja sih di sini, kalau misalkan permasalahannya. Yang lain permasalahan secara teknis aja," tutupnya.