Ladiestory.id - Industri fashion saat ini sangatlah beragam mulai dari jenama high end, hingga industri rumahan. Salah satu jenama fashion yang hadir dari industri rumahan adalah Kudi.
Kudi adalah sebuah jenama clothing line milik seorang ibu muda bernama Caesa Ramadhanis. Berdiri sejak tahun 2020 silam, Kudi terbentuk karena sifat Caesa yang tidak pernah bisa diam.
Sebagai seorang istri yang tinggal di Bali Utara dengan lingkungan yang jauh dari peradaban, membuat owner Kudi tersebut memutar otak agar ia memiliki aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luangnya.
“Jadi aku kan biasa kerja dulu, sebelum aku married tuh aku basic-nya emang pekerja di entertain, model, tv host. After married bener-bener setelah hari ketiga kita langsung pindah semuanya ke Bali,” ungkap Caesa kepada tim Ladiestory.id, pada Selasa (16/1/2024).
“Nah suami tuh Balinya kota kecil, Bali Utara, kayak jauh dari peradaban, aku yang biasanya hectic ngapa-ngapain tiba-tiba gak ngapa-ngapain,” sambungnya.
Tidak hanya pindah ke daerah yang jauh peradaban, Caesa juga langsung diberikan buah hati pertama dari pernikahannya tersebut. Hal itu lantas membuat Caesa harus beradaptasi dengan lingkungan baru, serta perubahan hormon yang dialaminya saat mengandung.
“Mungkin aku memang masih konten kreator cuman aku juga langsung dikasih sama Allah (anak) jadi kan badan beda, ya otak maunya produktivitas tapi badan kalah jadi kayak ‘ngapain ya gue?’,” jelasnya.
Tekadnya sebagai wanita karir rupanya masih sangat kuat, hingga akhirnya tercetus ide membuat clothing line. Hanya bermodalkan nekat, Caesa Ramadhanis yang tengah mengandung pun rela turun ke pasar untuk riset dan mencari tahu lebih banyak tentang bisnis yang akan dibangunnya.
Memulai semuanya dari nol membuat Caesa harus berusaha lebih lagi untuk keseriusannya dalam berbisnis. Bahkan, Caesa yang merupakan anak kota harus kembali menggunakan cara lama saat mencari penjahit yang akan membantunya menciptakan produk-produk berkualitas Kudi.
“Akhirnya aku riset-lah sekitar 6 bulan, sambil hamil aku keliling, awalnya lebih ke outwear, tapi ternyata pasarnya sepi, mungkin sudah banyak yang jual atau bukan rezeki. Aku mulai berpikir ‘oke gue brand baru berarti gue harus ngasih sesuatu yang bikin alesan orang belanja di gue’,” tutur Caesa.
Dua tahun mencoba banyak hal dengan trial dan error, di tahun ketiga akhirnya Caesa memantapkan diri hanya dengan menjual celana, baju, dress, dan rok. Kudi memiliki ciri khas yang kuat mencerminkan kepribadian Caesa dengan setiap produknya yang dihiasi patches dan emblem yang didesain sendiri sehingga menciptakan identitas yang kuat.
Untuk desainnya sendiri semua produk Kudi terinspirasi dari korean style. Meski berkiblat pada korean style, Caesa tetap berupaya agar produknya bisa dikenakan oleh banyak khalayak, karena seperti yang diketahui, korean style biasanya hanya dapat dikenakan oleh mereka yang memiliki tubuh langsing.
“Aku lebih ke korean style. Nah, makin ke sini kalo korean style itu buat yang petite ya, yang kurus kecil,” jabarnya.
“Dari situ gue kayak, oh pecinta drakor banyak banget di Indonesia jadi target market aku lebih semakin spesifik korean style tapi cocok untuk semua jenis bentuk tubuh makanya aku jual sampai size besar,” sambungnya.
Hampir empat tahun berjalan, kini Caesa telah menunjukkan keberhasilan dari brand fashion rumahan miliknya yang dapat bersaing dengan jenama fashion lainnya.
Meski berkali-kali gagal dan menghadapi rintangan yang menghadangnya, dengan tekad dan keyakinan yang tinggi Caesa berhasil membawa Kudi terbang lebih tinggi dari tempat sebelumnya.
