1. Lifestyle
  2. Berbekal Kegigihan dan Teknologi, Indah Dwi Astuti Raih Sukses lewat Sajadah Grocery
Lifestyle

Berbekal Kegigihan dan Teknologi, Indah Dwi Astuti Raih Sukses lewat Sajadah Grocery

Berbekal Kegigihan dan Teknologi, Indah Dwi Astuti Raih Sukses lewat Sajadah Grocery

Female Merchant Story Sajadah Grocery. (Special)

Ladiestory.id - Passion menjadi alasan utama Indah Dwi Astuti, perempuan kelahiran 26 April 1989 ini ketika ia memutuskan untuk serius merintis bisnis miliknya sendiri. Bahkan usai menyelesaikan studinya di bidang ilmu komunikasi di Universitas Paramadina, Indah tak ragu mengambil risiko demi mengejar mimpinya dalam berbisnis. Bermula dari keinginannya untuk membantu usaha toko kelontong milik orang tuanya, Indah justru meraup kesuksesan hingga bisa mendirikan toko grosir sendiri, Sajadah Grocery, yang berlokasi di Tangerang Selatan. 

Indah mendirikan Sajadah Grocery sejak tiga tahun lalu. Namun sebenarnya, ia sudah lebih lama berkecimpung di bisnis jual beli sembako. Berawal dari keinginan membantu membesarkan toko kelontong milik orang tuanya, Indah malah berkesempatan untuk membangun bisnisnya sendiri.

“Dengan berjalannya waktu, setelah membantu toko orang tua dan mulai berjualan sembako sendiri, saya ada tambahan modal dan pengalaman di lapangan langsung, akhirnya saya memberanikan diri buka toko semi retail. Setelah dua tahun berjalan baik, barulah saya buka Sajadah Grocery sampai sekarang,” ujar Indah.

Female Merchant Story Sajadah Grocery. (Special)

Di awal merintis bisnis, tentu segudang tantangan dihadapi oleh ibu dua anak ini. Apalagi di lini bisnis FMCG yang bertempo sangat cepat dan masih didominasi oleh laki-laki. Sebagai perempuan, Indah mengaku pernah merasa cemas dan khawatir apakah bisnisnya bisa berkembang sesuai harapannya. “Toko Sajadah Grocery ini kan tidak ada secara tiba-tiba. Tantangan terberat adalah perjalanan dari nol nya. Banyak komentar, ‘Kok perempuan mau sih kerja capek?’. Karena pada awalnya, saya masih belum punya pegawai dan bantu angkat barang,” tambah Indah. Namun, menurutnya, kerja keras tersebut merupakan bagian dari upayanya meraih kesuksesan.

Seiring waktu dan didukung kegigihan dan sikap pantang menyerah, perlahan Indah bisa memajukan Sajadah Grocery. Salah satu kunci kesuksesan Indah adalah keputusannya untuk merambah ke ranah digital bersama GudangAda. “GudangAda itu saya kenal sejak tiga tahunan lalu, semenjak ada Sajadah Grocery. Saya coba kontak dengan tim Business Development GudangAda dan mereka langsung datang ke toko dan menjelaskan semua fungsi dan fitur GudangAda dengan detail. Alhamdulillah saya juga senang karena dengan adanya GudangAda saya jadi bisa memasarkan produk-produk saya. GudangAda Marketplace itu sangat membantu saya memasarkan produk. Bahkan sekarang kami sudah menambah produk, yang tadinya 5 jadi 32 SKU.”

Female Merchant Story Sajadah Grocery. (Special)

Jeli Memanfaatkan Teknologi

Bergabung dengan GudangAda menjadi salah satu keputusan terbaik yang dilakukan oleh Indah, karena terbukti, bisnis Sajadah Grocery mengalami peningkatan omzet yang cukup signifikan. Meski sempat mengalami penyesuaian saat pandemi, tapi perlahan namun pasti Sajadah Grocery kembali pulih. Bahkan setelah bergabung dengan GudangAda, omzet Sajadah Grocery naik hingga 30 sampai 40 persen.

Selain itu, perputaran barang dan stok Sajadah Grocery pun menjadi lebih cepat.  Karena itu, Indah merasa bahwa menjalankan bisnis dengan dukungan teknologi seperti yang dimiliki GudangAda sangat memberikan banyak manfaat. Meski di awal ada keraguan, tapi Indah bisa melihat peluang besar yang menanti ketika ia memutuskan untuk go digital dan memaksimalkan penggunaan teknologi untuk bisnisnya. Bahkan semangat serupa pun sekarang berusaha ditularkannya kepada para perempuan lain di lingkungannya. 

“Kadang ibu-ibu malas untuk belajar hal baru, teknologi baru, tapi sebenarnya kalau pelan-pelan kita bisa paham. Sebenarnya dengan aplikasi seperti GudangAda, semua jadi lebih mudah. Dengan layanan logistik misalnya, kita tinggal tunggu di toko, barang yang kita pesan sudah sampai. Fitur seperti itu kan sangat membantu, memudahkan dan menghemat waktu. Sebenarnya, kunci untuk para perempuan adalah pantang menyerah dan harus lebih banyak belajar. Menunggu customer datang ke toko saja tidak cukup. Tapi dengan adanya teknologi seperti GudangAda Marketplace, kita bisa meningkatkan pendapatan dan jaringan pemasarannya.” 

Menjalankan Dua Peran

Meraih sukses menjadi pebisnis perempuan bersama Sajadah Grocery di tengah iklim persaingan usaha yang cukup ketat tentu membutuhkan kerja keras dan kesungguhan serta dukungan teknologi lewat aplikasi GudangAda. Setelah bertumbuh bersama GudangAda, Indah membuktikan dengan raihan pencapaian-pencapaian terbaik. Kini, selain bisa membuka lapangan pekerjaan untuk 15 karyawan, Indah pun bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dengan baik sekaligus memupuk mimpi untuk bisa semakin mengembangkan usahanya.

“Alhamdulillah awal mulanya itu toko Sajadah Grocery kan ukurannya cuma kecil karena di depan rumah. Sekarang kita sudah punya toko yang lebih luas lagi, gudangnya sudah diperluas lagi. Kami sudah bisa membeli barang-barang, dan bisa berikan pendidikan di sekolah favorit terbaik untuk anak. Alhamdulillah juga saya bisa membeli kendaraan.”

Meski begitu, baginya, menjalankan kewajiban sebagai perempuan tentu tak bisa ditinggalkan begitu saja. Untungnya, Indah memiliki sosok suami yang mendukungnya seratus persen untuk bisa berbagi tugas dan tanggung jawab untuk membesarkan usaha sekaligus memelihara keluarga dengan baik.

Karena dukungan suami itulah, Indah merasa mampu untuk bisa menjalankan dua peran sekaligus tanpa halangan. Indah mengamini bahwa konsep Embrace Equity, di mana setiap orang bisa mendapatkan kesetaraan dalam banyak hal, termasuk mendapatkan kesempatan, pekerjaan, perlakuan dan akses, yang menjadi tema peringatan Hari Perempuan Internasional tahun ini menjadi kunci keberhasilannya menyeimbangkan porsi antara keluarga dan pekerjaan.

Tentunya dengan dukungan, semangat teamwork dan pemahaman yang baik dari sang suami. “Awal mulanya sih saya yang usaha, suami masih bekerja. Tapi saya berpikir tidak mungkin jalan sendiri. Jadi daripada rekrut orang baru, saya minta suami resign dan kami usaha bersama. Akhirnya suami menyambut dengan positif. Untuk urusan mendidik anak, saya tidak pernah lepas, selalu kontrol walaupun lewat telepon. Keperluan anak itu tetap nomor satu.”

Female Merchant Story Sajadah Grocery. (Special)

Bagi Indah, tak ada sukses yang berarti tanpa usaha untuk membagikan pengetahuan dan inspirasi bagi sesama, terutama kaum perempuan. Karena itu, di banyak kesempatan, Indah tak pernah bosan untuk mengajak serta para perempuan untuk mulai berani merintis dan memaksimalkan bisnis dengan pemanfaatan teknologi seperti aplikasi GudangAda agar bisa meraih keberhasilan seperti yang sudah ia jalani. 

“Untuk perempuan-perempuan yang mau usaha sendiri, kuncinya adalah pantang menyerah. Berulang kali saya menjalani usaha, saya harus selalu semangat dengan keadaan. Jika ingin maju, tidak harus menunggu suami maju. Kita harus mampu mandiri, agar bisa dapatkan yang kita mau. Jadi, sebagai perempuan jangan malu untuk berjualan dan seharusnya malah bangga karena tidak semua perempuan mendapatkan kesempatan untuk menjalankan peran ganda,”  tutup Indah.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel