1. Health
  2. Bekerja Sama dengan PDPI, GSK Indonesia Komitmen Bantu Indonesia Turunkan Angka PPOK
Health

Bekerja Sama dengan PDPI, GSK Indonesia Komitmen Bantu Indonesia Turunkan Angka PPOK

Bekerja Sama dengan PDPI, GSK Indonesia Komitmen Bantu Indonesia Turunkan Angka PPOK

Media Briefing Komitmen Bersama untuk Mengatasi PPOK di Indonesia. (ladiestory.id/ Bulan Maghfira)

Ladiestory.id - Penyakit Paru Obstruktif Kronik atau PPOK merupakan penyakit yang berada di peringkat ketiga sebagai penyebab kematian terbanyak di dunia. Melansir data dari WHO, diketahui ada lebih dari 3 juta orang yang meninggal karena PPOK.

Prevalensi global PPOK diperkirakan sebesar 10,3%, yang mana sekitar 90% di antaranya mengalami kematian akibat PPOK ditemukan pada usia <70 tahun di negara-negara berpenghasilan rendah. Kebiasaan merokok menjadi penyebab terbanyak dari kasus PPOK, yakni ada sekitar >70% kasus di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran FK UI, Prof. dr. Wiwien Heru Wiyono, PhD, Sp.P(K) mengatakan bahwa selama angka merokok masih tinggi, maka prevalensi PPOK akan semakin meningkat.

“Kita tercatat kurang lebih 66 juta penduduk di Indonesia masih merokok. Di Asia termasuk tinggi, angka merokok. Jadi, itu mungkin kenapa angka prevalensi PPOK meningkat,” ujar dr. Wiwien di kawasan Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023).

Media Briefing Komitmen Bersama untuk Mengatasi PPOK di Indonesia. (ladiestory.id/ Bulan Maghfira)

 

Tak hanya faktor utama, ada juga faktor lain yang menyebabkan terus meningkatkan prevalensi PPOK di Indonesia. Hal itu adalah adanya zat-zat berbahaya atau polusi udara yang buruk, terkhusus di Kota Jakarta.

“Kalau nggak salah, Jakarta termasuk wilayah tertinggi angka polusinya, ini yang mempengaruhi prevalensi penyakit ini, perlu kita turunkan. Tapi utamanya rokok. Selama dia tidak merokok atau bisa menghentikan rokoknya dengan segera, mungkin bisa kita hentikan progresnya, kita bisa tekan angka PPOK-nya,” jelas dr. Wiwien.

Sejalan dengan hal tersebut, GSK Indonesia bekerjasama dengan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan komitmennya untuk menurunkan kejadian PPOK di Indonesia.

Usaha tersebut dilakukan untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat dan untuk melengkapi kompetensi tenaga kesehatan menggunakan platform pendidikan kesehatan paru berbasis digital, EducAIR dan kampanye Peduli Paru OK.

“Kampanye Peduli Paru OK merupakan upaya meningkatkan literasi tentang PPOK, agar masyarakat awam dapat mencari pertolongan lebih dini apabila mengalami gejala PPOK. Harapannya, kecemasan pasien dan angka perburukan PPOK dapat  berkurang,” ujar dr. Calvin Kwan, Country Medical Director GSK Indonesia.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel