Pernahkah kamu punya teman yang kemana-mana maunya dibayarin melulu layaknya parasit, Ladies? Misalnya saja, ketika kalian berencana makan siang bersama, lalu kalian memilih menu makanan masing-masing. Tak jarang ia memesan makanan yang harganya lebih mahal dari yang kamu pilih. Lalu, ketika minta bill dan hendak membayar di meja kasir, temanmu kerap berdalih bahwa dompetnya ketinggalan, atau mengaku belum gajian, atau baru saja kecopetan, atau alasan-alasan klisenya yang lain. Alhasil, kamu lah yang selalu membayar makanan untuk kalian berdua. Kejadian seperti itu pun tidak terjadi sekali atau dua kali saja, tapi berkali-kali. Sekalipun kamu pernah menyinggung kebiasaan buruknya itu secara langsung, temanmu itu sama sekali tidak memiliki rasa sungkan apalagi malu. Lantas bagaimana ya, tips menghadapi teman parasit yang maunya dibayarin melulu seperti temanmu ini? Berikut jawabannya!
1. Cari tahu alasan mengapa sikapnya seperti parasit
Sebelum kamu menghakimi kelakuannya yang seperti parasit dan hanya ingin memanfaatkan uangmu saja, sebaiknya kamu coba untuk menyelidiki apa alasan ia berbuat dan bersikap seperti itu, Ladies. Kamu bisa bertanya kepada teman dekatnya, atau kalau perlu datangi rumahnya. Jika kamu melihat adanya krisis ekonomi yang tampak dari rumah atau kehidupan keluarganya, mungkin kamu bisa membantunya dengan memberi jeda untuk tidak mengajaknya bepergian dulu sampai kondisi keuangannya stabil dan kembali normal. Tapi, jika ternyata kondisi ekonomi keluarganya baik-baik saja dan cenderung mampu, ada baiknya jika kamu tanyakan langsung kepadanya tentang apa motifnya selama ini.
2. Mintalah uang yang sudah kamu gunakan karenanya di depan teman-teman
Jika ternyata selama ini ia membohongimu dengan mengaku tidak punya uang, padahal dirinya berasal dari orang yang sangat mampu setelah kamu menyelidikinya diam-diam, ada baiknya jika kamu mengerjainya balik, Ladies. Mintalah uang yang sudah kamu gunakan untuk membayar keperluan dan makanannya selama ini, di depan teman-temannya atau di depan publik. Bagi sebagian orang, pembalasan seperti ini akan disebut kejam dan tidak baik, akan tetapi hal ini cukup untuk memberinya efek jera agar tidak mengulangi kebiasaan buruknya itu lagi kepada siapapun.
3. Katakan padanya bahwa hari ini gilirannya membayar
Jika selama ini dia membohongimu dan ternyata kondisi keuanganya baik-baik saja, lalu tiba-tiba ia mengikutimu lagi dan mengajakmu untuk makan bersama, maka ajak lah pula teman-temanmu yang lainnya. Nah, ketika acara makan bersama selesai, katakanlah pada dirinya bahwa hari ini gilirannya membayar. Kamu bisa mengatakannya dengan cara seperti ini, “Hari ini giliranmu yang bayar, ya. Dari kemarin kan aku melulu yang bayar. Tidak apa-apa, kan?” setelah itu, segeralah beranjak pergi dan katakan kepada bagian kasir, kalau makananmu akan dibayar olehnya.
4. Hindari membuka dompet dan mengeluarkan uang duluan
Jika kamu terbiasa menjadi orang yang lebih dulu mengambil dompet dan mengeluarkan uang untuk membayar, kali ini tahanlah kebiasaanmu itu, Ladies. Tunggu sampai ia memintamu untuk membayarkannya. Setelah itu, katakanlah dengan lugas kepadanya seperti ini, “Aku tak punya uang lagi, dari kemarin aku sudah membayarimu makan, sekarang giliranmu. Mau memaksaku seperti apapun, aku sedang tak ada uang. Kamu tidak keberatan kan, untuk membayarnya?”.
5. Bayarlah makananmu saja, biarkan ia mencari caranya sendiri untuk membayar makanannya
Selama ini kamu sudah terlalu baik untuk membayarkan makanannya hampir di setiap kesempatan. Namun, ternyata ia malah membohongimu dengan berkata tak punya uang, padahal kondisi ekonominya baik-baik saja. Tak ada salahnya kok, jika kamu mulai menjadi egois dengan tidak mempedulikannya lagi, Ladies. Ketika kalian makan bersama lagi dan lagi-lagi ia meminta tolong padamu untuk membayarkan makanannya, katakan saja kepadanya bahwa uangmu hanya cukup untuk membayar makananmu saja.
Menjadi baik itu perlu, akan tetapi jika kebaikanmu malah dimanfaatkan dan disalahartikan oleh orang lain yang ternyata hanya benalu belaka, lebih baik kamu menghindarinya secara perlahan.