Ladiestory.id - Konser Coldplay di Jakarta yang telah digelar pada Rabu (15/11/2023) lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno masih meninggalkan kesan bagi para penontonnya. Bukan hanya menyisakan kesan baik, namun bagi sebagian penonton, konser tersebut juga meninggalkan kekesalan.
Pasalnya, terdapat banyak penonton pemilik tiket yang gagal menyaksikan aksi panggung Chris Martin dan kawan-kawannya itu lantaran tak diperbolehkan masuk ke dalam venue, meski mereka memiliki tiket resmi.
Promotor Coldplay Jakarta, Harry Sudarma selaku perwakilan PK Entertainment pun akhirnya buka suara terkait kericuhan yang terjadi tersebut. Ia mengatakan bahwa penutupan gerbang masuk dilakukan karena sempat terjadi kericuhan dari penonton yang jadi korban penipuan oleh calo.
"Kita sedikit menanggapi terkait berita yang sudah cukup banyak diberitakan teman-teman media terkait calo atau secondary ticketing. Ini menjadi salah satu problem atau tantangan yang paling besar dan paling berat yang kita hadapi di hari konser," ungkap Harry Sudarma, dikutip dari video di kanal YouTube Kemenparekraf, pada Rabu (22/11/2023).
"Karena dari satu orang itu saja dengan berita yang ada terjual 2.268 tiket hanya dengan bermodalkan 39 tiket. Jadi kita bisa bayangkan ribuan orang yang berusaha masuk, tapi tidak bisa masuk karena tiketnya terdeteksi duplikasi," sambungnya.
Menurut pengakuannya, kericuhan yang terjadi kala itu cukup mengkhawatirkan. Ia menyebut adanya tindak kekerasan yang terjadi dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
"Situasi semakin tidak kondusif dan sempat ada kekerasan fisik yang dilancarkan tim dari ticketing dan security. Akhirnya diputuskan sekitar 21.20 akhirnya gate masuk kita tutup," jelas Harry Sudarma.
"Sehingga memang ada beberapa orang yang membeli tiket secara resmi tidak bisa masuk karena pintu sudah kita tutup," pungkasnya.