Ladiestory.id - Saraf terjepit atau Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan sebuah kondisi ketika tulang belakang menerima tekanan berlebihan sehingga menyebabkan bantalan yang terletak di antara tulang belakang mengalami kerusakan.
Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang bisa terkena saraf terjepit. Seperti usia, berat badan, dan juga riwayat saraf terjepit dari keluarga.
Namun, ada pula faktor lain yang dapat meningkatkan risiko saraf terjepit yaitu faktor pekerjaan. Beberapa pekerjaan seperti kuli bangunan, pengantar galon air, hingga pekerja pabrik dan logistik memiliki rutinitas yang membuat mereka terbiasa untuk sering mengangkat beban berat. Tanpa disadari hal ini menjadi salah satu risiko yang dapat menyebabkan orang mengalami low back pain dan saraf terjepit.
Meski begitu, bukan berarti saraf terjepit hanya bisa terjadi para pekerja lapangan. Seorang pekerja kantoran juga memiliki risiko tersendiri yang dapat menyebabkan mereka bisa mengalami low back pain dan saraf terjepit.
Seperti diketahui, pekerja kantoran menghabiskan sebagian waktunya duduk di kursi, di mana ini bisa menaruh lebih banyak kompresi pada tulang belakang dibandingkan pada saat berdiri.
"Pekerja kantoran menghabiskan sebagian waktunya duduk di kursi, di mana ini bisa menaruh lebih banyak kompresi pada tulang belakang dibandingkan pada saat berdiri. Ini juga bisa terjadi saraf terjepit,” ujar dr. Asrafi Rizki Gatam, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang Eka Hospital BSD.
“Jika sudah duduk selama 1,5 jam maka bergerak selama 15 menit,” sambungnya.
Lebih lanjut, dr. Asrafi Rizki juga membagikan beberapa cara bagi para pekerja kantoran untuk mengurangi risiko terjadinya saraf terjepit.
Merubah sikap ketika bekerja, duduk, dan berdiri.
dr. Asrafi Rizki mengatakan bahwa cara duduk yang baik yaitu dengan menggunakan kursi ergonomi yang bisa diatur tinggi rendahnya, memiliki lumbar support dan armrest.
“Posisi berdiri juga berpengaruh, harus dibiasakan ketika berdiri badannya harus tegap. Ketika tegap, makan beban di tulang belakang akan berkurang,” kata dr. Asrafi.
Melatih fisik
Cara berikutnya untuk mengurangi risiko saraf terjepit adalah dengan melatih fisik diri kita sendiri.
“Kita harus banyak olahraga terutama melatih otot perut dan tulang belakang,” ujar dr. Asrafi Rizki.
Ada banyak olahraga yang dapat dilakukan di rumah tanpa memerlukan alat, di antaranya adalah plank, sit up, back up, dan leg race.
Tingkatkan Metabolisme Tubuh
Selain berolahraga secara teratur, kita juga hanya meningkatkan metabolisme tubuh kita.
“Jadi kita harus banyak latihan dengan cardio training agar detak jantung kita naik,” tutunya.