Ladiestory.id - Arawinda Kirana kembali membuat publik heboh usai dirinya menyangkal titel pelakor (perebut laki orang) yang ramai disematkan padanya pada tahun 2022 lalu. Ia juga mengaku bahwa yang sebenarnya adalah dirinya korban pemerkosaan dari pria tersebut.
Pemain film ‘Yuni’ itu menyebutkan bahwa skandal yang melibatkan namanya adalah palsu. Menurutnya dia, insiden yang sebenarnya terjadi adalah pemerkosaan.
Kemudian, Arawinda membeberkan kasus pemerkosaan yang menimpa dirinya dalam sebuah film baru buatannya yang berjudul Diam.
“Film ini saya buat–dengan energi besar dan passion yang bersumber dari kejujuran–sebagai cerminan kasus kekerasan seksual yang saya alami pada tahun 2022,” tulis Arawinda pada kolom keterangan unggahannya, yang dilansir pada Selasa (12/9/2023).
“Selama ini, kasus saya disamarkan oleh pelaku di bawah sebuah rangkaian cerita palsu yang direkayasa dan ditanam menggunakan kesenjangan uang dan dinamika kuasa,” sambungnya.
Namun, rupanya pengakuan Arawinda Kirana tidak mendapatkan sambutan baik dari netizen maupun pihak Amanda Zahra. Pengakuan terbaru Arawinda tersebut justru semakin membuat publik memandang negatif dirinya.
Pengakuan rawinda juga disebut tidak memiliki rasa malu dan empati sama sekali kepada Amanda Zahra dan buah hatinya.
Arawinda sepertinya sadar bahwa dirinya kembali menuai hujatan karena mengaku sebagai korban kekerasan seksual. Ia kembali membuat pernyataan melalui unggahan story Instagram-nya.
Dalam unggahan itu, Arawinda menyebut bahwa pemberitaan mengenai dirinya di tahun lalu sangat berdampak kepada orang-orang di sekitarnya, juga orang-orang di sekitar Guiddo yang ia sebut sebagai pelaku pemerkosaan.
"Saya mohon maaf karena terlepas upaya terbaik saya untuk menyelesaikan kasus ini sesuai kemampuan dan kapasitas saya, saya juga sedikit banyak berkontribusi kepada meluasnya pemberitaan ini secara publik," tulisnya seperti yang dilansir dari unggahan story Instagram akun @arawindak, pada Selasa (12/9/2023).
Arawinda mengatakan bahwa upaya dirinya untuk bersuara sebagai penyintas kekerasan seksual sekaligus membantah tudingan bahwa dirinya adalah seorang pelakor, ternyata malah menimbulkan masalah baru.
Ia bahkan menyebut ada pihak-pihak yang sengaja menggiring opini publik agar tetap membuat dirinya dicap sebagai pelakor.
"Menyulut isu perempuan vs perempuan dan melupakan bahwa satu-satunya pihak yang bertanggung jawab adalah pihak pelaku lelaki yang telah melakukan kekerasan pada dua perempuan," katanya.
Arawinda mengaku dirinya ikut berempati kepada Amanda atas isu perselingkuhan yang mencuat di tahun 2022 hingga membuat rumah tangganya berantakan.
"Saya kembali diingatkan bahwa terlepas intensi saya untuk bangkit dan bicara untuk diri saya sendiri, sebagian orang tetap akan mengaitkannya ke orang terdekat pelaku. Seorang perempuan yang juga korban, seperti saya. Perempuan yang saya yakin juga sedang melakukan upaya untuk pulih dan kembali mendapatkan kontrol atas hidupnya," ujarnya.
Ia juga mengakui bahwa sampai saat ini belum memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan Amanda dan menjelaskan semuanya.
"Saya belum ada kesempatan berkomunikasi dengannya, namun saya harap dia tahu bahwa saya berempati dengan apa yang dia alami dan berbagai tantangan yang harus dia lalui. Saya berharap dia terus dimampukan untuk maju dan berjuang bagi hidupnya, demikian juga dengan saya," pungkasnya.