Memiliki suasana alam yang nyaman dan cocok untuk melepas penat, Banjar Nagi di Ubud menjadi salah satu destinasi wisata yang masuk 40 World's Coolest Neighborhoods versi majalah Inggris, TimeOut. Seperti yang ditulis oleh TimeOut, Banjar Nagi menarik untuk didatangi karena menawarkan suasana santai di tengah alam yang masih lestari. Yang lebih penting, komunitas di Banjar Nagi juga banyak yang membuka bisnis dengan sistem berkelanjutan, sehingga masyarakat lokal tak dikesampingkan.
TimeOut menyebut Banjar Nagi berada di peringkat ke-40 lingkungan terkeren sejagat. Banjar Nagi dinilai sebagai kawasan yang kehidupan masyarakat dan komunitas serta bisnis yang padu, saling menjaga. Saat pekerja wisata di daerah lain kelimpungan karena mendadak menganggur, pemilik hotel, restoran, dan cafe di Banjar Nagi bergerak cepat dengan mengalihkan karyawannya menjadi pekerja kebun dan renovasi. Makanya, tidak ada pekerja wisata yang kehilangan pekerjaan.
Sudah begitu, banyak komunitas yang turun tangan mendonasikan beras, telur, mie instan, dan sabun untuk mereka yang membutuhkan. Penduduk setempat juga terus mendukung warung favorit mereka, seperti warung makanan Sunda untuk karedok, gado-gado, maupan warung nasi ayam. Banjar Nagi juga belum terlalu ramai oleh turis. Alamnya juga masih asri. Selain itu, komunitas di Banjar Nagi banyak yang membuka bisnis dengan sistem berkelanjutan, sehingga masyarakat lokal tak dipinggirkan.
Berikut 10 besar lingkungan terkeren versi TimeOut diduduki versi TimeOut:
- Esquerra de l'Eixample, Barcelona
- Downtown, Los Angeles
- Sham Shui Po, Hong Kong
- Bedford-Stuyvesant, New York
- Yarraville, Melbourne
- Wedding, Berlin
- Shaanxi Bei Lu/Kangding Lu, Shanghai
- Dennistoun, Glasgow
- Haut-Marais, Paris
- Marrickville, Sydney
Para pengusaha di Banjar Nagi juga banyak membuka bisnis dengan sistem berkelanjutan, sehingga masyarakat lokal tak dikesampingkan. Contohnya dalam pandemi virus corona saat ini, di saat gerbang pariwisata belum terbuka lebar, hotel Viceroy Bali mempekerjakan warga yang tinggal di sekitarnya sehingga tak ada orang yang kehilangan pekerjaan. Lalu restoran Indonesia-Eropa, Apéritif, yang mengubah sistem kerja staf di bagian pelayanan untuk melakukan pekerjaan di taman atau renovasi, jadi tak ada yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Acara donasi juga rutin digelar di Banjar Nagi, bagi yang dilakukan oleh kelompok ekspatriat atau warga Indonesia di sana, sehingga seluruh lapisan masyarakat di sana bisa melewati pandemi virus corona dengan lebih tenang. Makanya, tidak ada pekerja wisata yang kehilangan pekerjaan.
Sudah begitu, banyak komunitas yang turun tangan mendonasikan beras, telur, mie instan, dan sabun untuk mereka yang membutuhkan. Penduduk setempat juga terus mendukung warung favorit mereka, seperti warung makanan Sunda untuk karedok, gado-gado, maupan warung nasi ayam. Banjar Nagi juga belum terlalu ramai oleh turis. Alamnya juga masih asri. Selain itu, komunitas di Banjar Nagi banyak yang membuka bisnis dengan sistem berkelanjutan, sehingga masyarakat lokal tak dipinggirkan.
Yuk kita sama - sama terus saling jaga, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar pandemi covid -19 ini dapat segera berlalu dan kita semua dapat kembali mengunjungi tempat-tempat wisata yang selama beberapa bulan ini hanya bisa menjadi list dalam destinasi tempat liburan kamu.
Sumber Foto Utama: freepik.com